Juni 2025


PADANG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang membuka pendaftaran pemenuhan daya tampung bagi siswa yang belum diterima di SMP Negeri dan Swasta peserta SPMB Online 2025.

Berdasarkan data resmi, sebanyak 1.802 kursi kosong masih tersedia di 45 SMP Negeri se-Kota Padang.

“Pendaftaran dilakukan secara online melalui laman https://psb.diknaspadang.id menggunakan akun SPMB yang sama,” demikian keterangan resmi dari Dinas Pendidikan Padang yang dikutip Minggu (29/6/2025).

Jadwal Kegiatan Pemenuhan Daya Tampung:

Pendaftaran Online: 30 Juni – 1 Juli 2025

Pengumuman Hasil: 2 Juli 2025

Daftar Ulang: 3 Juli 2025 pukul 08.00 – 15.00 WIB

Ketentuan Umum:

Hanya untuk siswa yang belum diterima di SMP Negeri maupun Swasta peserta SPMB Online.

Bebas wilayah dan jalur, namun hanya bisa memilih satu SMP Negeri.

Seleksi berdasarkan nilai rapor, jika sama dilihat dari usia, dan bila masih sama dilihat dari waktu pendaftaran.

Sekolah dengan Kursi Kosong Terbanyak:

SMPN 40 Padang 133

SMPN 36 Padang 116

SMPN 38 Padang 104

SMPN 23 Padang 107

SMPN 35 Padang 87



PADANGPARIAMAN - Sebuah bus besar mengalami kecelakaan tunggal di ruas Tol Padang–Sicincin, tepatnya di kilometer 24+600 meter jalur A, pada Minggu pagi (29/6/2025) sekitar pukul 08.58 WIB. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka 34 penumpang bus tersebut.

Kepala Unit 6 Satuan PJR Ditlantas Polda Sumbar, Ipda Eko Hari, menjelaskan bahwa bus bernomor polisi BA 7077 QU warna kuning stabilo kombinasi tersebut melaju dari arah Gerbang Tol Padang menuju Gerbang Tol Kapalo Hilalang.

"Saat melintas di jalur lambat atau L1, bus mengalami kerusakan mekanis berupa patahnya baut pada roda belakang kiri. Akibatnya, ban terlepas dari kendaraan," ujar Ipda Eko Hari dalam keterangan resmi.

Bus dikemudikan oleh David Sandra (44), seorang buruh harian lepas yang berdomisili di Jalan Jamaluddin Wak Ketok RT 001 RW 006, Kelurahan Pisang, Kecamatan Pauh, Padang. Ia telah mengemudikan bus tersebut selama kurang lebih satu jam sebelum insiden terjadi.

Lepasnya ban belakang membuat David kehilangan kendali. Bus kemudian menabrak median concrete barrier atau pembatas beton tengah jalan tol. Cuaca saat kejadian dilaporkan cerah dan lalu lintas dalam kondisi normal.

“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Klasifikasi kecelakaan masuk dalam kategori kecelakaan tunggal,” tambah Eko.

Koordinat lokasi kejadian tercatat pada 0°36'31" Lintang Selatan dan 100°17'34" Bujur Timur. Proses evakuasi kendaraan langsung ditangani oleh Unit Laka Polres Padangpariaman.

Polisi menyatakan bahwa faktor utama penyebab kecelakaan adalah kerusakan mekanis, khususnya pada sistem roda. Insiden ini kembali mengingatkan pentingnya pemeriksaan menyeluruh kendaraan sebelum melakukan perjalanan jauh di jalan tol.(***)


PEKANBARU  – Delay pesawat Pelita Air IP325 dari Pekanbaru yang akan berangkat menuju Jakarta terjadi pada Sabtu (28/6/2025).

Adapun penyebab delay ialah karena pesawat sebelumnya yang akan digunakan, yaitu IP324 dari Jakarta mengalami kerusakan pada bagian ekor pesawat pada saat mendarat di Pekanbaru yang disebabkan oleh fenomena alam, yaitu angin samping berkecepatan 20 knot dari batas maksimum seharusnya 10 knot yang tidak terdeteksi dan datang tiba-tiba. Akhirnya pesawat dinyatakan tidak layak terbang.

Pesawat IP324 tersebut sedianya akan digunakan untuk penerbangan menuju Jakarta dari Pekanbaru dengan Kode IP325 dan dijadwalkan berangkat pada pukul 18.15 WIB.

Penumpang sebelumnya ditawarkan untuk diinapkan di hotel, namun penumpang tetap meminta untuk tetap diterbangkan.

Terjadilah proses negosiasi antara penumpang dengan pihak maskapai dalam suasana kondusif.

Penumpang meminta pesawat pengganti walaupun harus menunggu sampai jam 12 malam. Suasana dalam kondisi kondusif dan tidak ada penumpang yang marah, bahkan mengamuk.

Akhirnya pihak Pelita Air mendatangkan pesawat pengganti dari Jakarta dengan konsekuensi penumpang menunggu pesawat datang dan juga kru pesawat yang harus disiapkan.

Dengan demikian terjadilah long delay. Para penumpang akhirnya menunggu dengan sabar kedatangan pesawat pengganti.

Penumpang mendapatkan hak-haknya secara bertahap yaitu snack, makanan berat, dan voucher senilai Rp300 ribu untuk diuangkan di Jakarta.

Pesawat pengganti datang yang mendarat pada pukul 00.58 WIB dan pesawat akhirnya terbang pada pukul 01.35 dari Pekanbaru menuju Jakarta dengan jumlah penumpang 162 orang yang terdiri dari 148 orang dewasa, 10 anak-anak, dan 4 bayi.

General Manager Bandara SSK II Pekanbaru mengatakan bahwa semua penanganan berjalan kondusif.

"Seluruh kejadian dan penanganannya berjalan dengan kondusif dan tidak ada keributan ataupun penumpang emosi, bahkan mengamuk," tutupnya.(rpg)


BANGKINANG - Kebakaran lahan di Desa Salo Kecamatan Salo, Kabupaten Kampar terjadi Jumat sore (27/6/2025). Sedikitnya, terpantau ada lima titik kebakaran hutan dan lahan (kahutla), termasuk juga ada kebun sawit.

Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kampar Agustar melalui Kepala Pusdalops BPBD Kampar Adi Candra Lukita menjelaskan, terpantau ada lima titik api di wilayah Kabupaten Kampar.

Tetapi yang lebih besar terjadi di wilayah Desa Salo, Kecamatan Salo, Kabupaten Kampar

"Lahan yang terbakar lebih kurang 5 hektar milik masyarakat. Lahan yang terbakar semak belukar dan kebun kelapa sawit. Belum diketahui penyebab kebakaran," jelas Adi Candra, Sabtu (28/6/2025).

Adi Candra menambahkan, karena kebakaran cukup besar dan petugas di lapangan kewalahan terpaksa minta bantuan helikopter water boombing untuk memadamkan api.

Adi Candra menambahkan, Satgas Gabungan melakukan penyekatan, pemadaman d

Personel yang terlibat dalam pemadaman kebakaran lahan Satgas TRC Pusdalops-PB BPBD Kampar, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kab. Kampar, TNI, Polri, dan perangkat desa.(***)


PADANG - Seorang dokter spesialis mata berinisial Y (48) ditemukan tewas di basement sebuah hotel di Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat, Jumat (27/6/2025). Korban diduga melompat dari kamar lantai enam hotel tersebut.

Kapolsek Padang Barat, AKP Dwi Angga Prasetyo, membenarkan insiden tersebut. Ia mengatakan korban ditemukan sekitar pukul 10.00 WIB dalam kondisi tidak bernyawa di area basement hotel.

“Keadaan korban saat dilakukan pemeriksaan di TKP, korban sudah ditemukan di basement. Bagian terparah ada di kepala,” ujar AKP Dwi Angga kepada wartawan di Rumah Sakit Bhayangkara Padang, Jumat sore.

Diketahui, korban check in ke hotel pada Kamis (26/6/2025) pukul 15.00 WIB. Aksi korban saat melompat dari lantai enam terekam kamera CCTV hotel.

Polisi menyebut sejauh ini belum ditemukan tanda-tanda adanya unsur pidana dalam kejadian tersebut.

“Dari penyelidikan awal oleh Polresta Padang, belum ditemukan tanda-tanda tindak pidana. Sementara ini, murni bunuh diri,” kata Dwi Angga.

Berdasarkan identitas di kartu tanda penduduk (KTP), korban merupakan warga Kota Padang. 

Jenazah korban telah dibawa ke RS Bhayangkara Padang dan dilakukan visum luar. Pihak keluarga menolak dilakukan autopsi dalam dan meminta agar proses hukum tidak diperpanjang.(***)


PADANG - Wakil Ketua DPRD Padang, Mastilizal Aye menyebut amburadulnya pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) online Kota Padang disebabkan oleh kinerja Dinas Pendidikan yang amatiran. Dinas Pendidikan hanya menyadur sistem yang diterapkan Kemendikdasmen tanpa mengkaji kearifan lokal.

"Tidak bisa sistem dari Kemendikdasmen diberlakukan di Kota Padang. Nah, Dinas Pendidikan langsung menerapkannya tanpa mengkaji lebih mendalam," kata Mastilizal ketika dihubungi oborsumbar.com, Kamis (26/6/2025).

Politisi Gerindra ini mencontohkan, SPMB jalur domisili adalah sistem yang harus dikaji ulang oleh Dinas Pendidikan. Menurutnya, jalur domisili merupakan jalur yang tidak adil bagi peserta didik yang tinggal di kawasan blank spot. Banyak peserta didik yang berprestasi, lanjutnya, tidak bisa masuk sekolah negeri karena orang tuanya tinggal di wilayah blank spot.

"Dinas Pendidikan hendaknya mengutamakan kearifan lokal melalui jalur domisili ini, bukan menerapkan mentah-mentah sistem dari Kemendikdasmen," tegas Aye panggilan akrab Mastilizal.

Amatirannya kinerja Dinas Pendidikan Padang, juga dinilai Aye dari sulitnya orang tua mengakses situs SPMB online. Laporan yang diterimanya dari masyarakat, kesulitan tersebut ditemui ketika memilih sekolah melalui jalur prestasi.

"Ada laporan yang saya terima bahwa dalam memilih sekolah, calon peserta didik hanya dapat satu pilihan sekolah negeri. Satu pilihan lagi sekolah swasta," ungkap Aye.

Menanggapi laporan masyarakat ini Aye mempertanyakan Dinas Pendidikan yang tidak siap dengan sistem online. Aye yakin kalau Dinas Pendidikan melakukan uji coba terhadap serves SPMB online, masalah ini tidak akan terjadi.

Buruknya server SPMB online juga berdampak  pada sistem pendaftaran. Masyarakat mengeluhkan sistem pendaftarannya rumit dan memakan waktu. 

Amburadulnya sistem SPMB online yang dilaksanakan Dinas Pendidikan memang dikeluhkan masyarakat. Untuk itu, Mastilizal Aye berharap agar masyarakat mengawalnya. 

"Saya imbau masyarakat mengawal serta melaporkan kejanggalan dalam SPMB online ini," ujar legislator dari daerah pemilihan Padang Barat, Padang Utara dan Nanggalo.(agb)


PADANG - Program pemutihan pajak kendaraan bermotor 2025 resmi diberlakukan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar).

Kabar ini tentu menjadi angin segar bagi masyarakat yang selama ini terbebani oleh tunggakan dan denda kendaraan.

Program pemutihan pajak kendaraan ini tidak hanya menghapus denda, tetapi juga membebaskan sejumlah biaya terkait kendaraan.

Apa saja yang dibebaskan dalam pemutihan pajak 2025? Dalam Keputusan Gubernur Sumbar Nomor 903-343-2025, program ini berlaku mulai 25 Juni hingga 31 Agustus 2025.

Selama periode itu, masyarakat Sumbar diberikan kesempatan untuk melunasi kewajiban perpajakan kendaraan mereka tanpa dikenakan denda maupun biaya pokok untuk tahun-tahun sebelumnya.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sumbar, Syefdinon, menjelaskan bahwa ada lima jenis pembebasan yang diberikan dalam program ini.

“Tunggakan pajak kendaraan dan denda dari tahun-tahun sebelumnya akan dihapuskan. Jadi masyarakat hanya perlu membayar pajak untuk tahun berjalan saja,” ungkapnya, Selasa (24/6/2025).

Berikut rincian pembebasan pajak kendaraan bermotor 2025 di Sumbar:

1. 100 persen pembebasan pokok tunggakan pajak kendaraan bermotor, kecuali untuk tahun berjalan.

2. 100 persen pembebasan denda keterlambatan pajak.

3. Penghapusan denda Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ).

4. Pembebasan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) ke-2.

5. Bebas pajak progresif untuk kendaraan dengan nama pemilik yang sama lebih dari satu.

Meski begitu, ada dua pengecualian penting: kendaraan baru (penyerahan pertama) dan mutasi kendaraan keluar dari Provinsi Sumbar tidak termasuk dalam skema pembebasan ini.

Dengan jumlah kendaraan menunggak di Sumbar mencapai lebih dari 600 ribu unit, program ini diharapkan mampu meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap pajak dan mengoptimalkan penerimaan daerah dari sektor kendaraan bermotor.

"Melalui program ini, kami juga ingin membangun partisipasi aktif masyarakat dalam mendukung pembangunan daerah. Kepatuhan pajak adalah salah satu kuncinya," lanjut Syefdinon.

Seiring peluncuran program, Pemprov Sumbar akan menggencarkan sosialisasi pemutihan pajak kendaraan bermotor ke seluruh kabupaten dan kota.

Langkah ini dilakukan agar informasi sampai langsung ke masyarakat dan bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Menurut data Bapenda, banyak pemilik kendaraan yang menunda pembayaran pajak karena beban denda yang menumpuk. Melalui kebijakan ini, pemerintah berupaya menghapus hambatan administratif dan menciptakan sistem perpajakan yang lebih sehat.

Kesempatan Terakhir dan Tidak Akan Diulang

Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy, menegaskan bahwa program tahun ini adalah pemutihan pajak kendaraan terakhir yang akan diberikan oleh pemerintah daerah.

“Jadi tunggakannya kita gratiskan ke belakang, ini diputihkan agar ke depan masyarakat taat pajak,” katanya dalam video yang diunggah di akun TikTok resminya pada Senin (23/6/2025).

“Tahun ini kita lakukan pemutihan pajak, sebelumnya juga sudah dilakukan pada 2022. Tapi kali ini yang terakhir, ke depan tidak ada lagi pemutihan,” katanya lagi.(ron)


PADANG - Pemerintah Kota Padang melalui Inspektorat akhirnya menyelesaikan proses pemeriksaan terkait dugaan kelalaian pelayanan di RSUD dr. Rasidin Padang yang diduga berujung pada meninggalnya seorang warga, Desi Erianti , 44, Sabtu (31/5/2025) lalu.

Kepala Inspektorat Kota Padang, Arfian menyampaikan, pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari keluarga korban, manajemen rumah sakit, hingga petugas medis yang bertugas saat kejadian.

“Kita sudah menyiapkan laporan dan dalam dua hari ke depan akan kami sampaikan kepada Bapak Wali Kota,” ujar Arfian Senin (23/6/2025).

Ia menambahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan, secara kasat mata dokter jaga saat itu telah menjalankan prosedur operasional standar (SOP). Namun, keputusan akhir akan berada di tangan Wali Kota Padang.

“Secara kasat mata SOP sudah dilakukan oleh dokter jaga malam itu, namun semuanya bergantung pada keputusan Bapak Wali Kota. Kami hanya memberikan rekomendasi,” lanjut Arfian.

Sebelumnya, Wali Kota Padang, Fadly Amran, telah mengambil tindakan tegas dengan menonaktifkan sejumlah pejabat struktural di RSUD dr. Rasidin Padang. Tindakan ini diambil sebagai bentuk pertanggungjawaban atas dugaan kelalaian dalam pelayanan medis.

“Penonaktifan ini merupakan bagian dari prosedur normal dalam rangka pemeriksaan dan evaluasi manajemen pelayanan RSUD,” tegas Fadly Amran usai Rapat Paripurna di DPRD Kota Padang, Senin (2/6/2025) lalu.

Pejabat yang dinonaktifkan meliputi Direktur RSUD dr. Rasidin, Kepala Bidang Pelayanan dan Keperawatan, Kepala Seksi Pelayanan, dan Kepala Seksi Keperawatan.

Menurut Fadly, langkah tersebut merupakan bentuk keseriusan Pemko Padang dalam merespons keluhan masyarakat, terutama yang menyangkut pelayanan publik vital seperti layanan kesehatan. “Kami terbuka terhadap kritik dan memiliki niat baik untuk selalu berbenah dalam melayani masyarakat,” ungkapnya.

Fadly berharap insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh perangkat daerah, terutama yang berhubungan langsung dengan pelayanan publik.

“Semoga ini menjadi pembelajaran penting bagi perangkat daerah lainnya. Tidak bisa sekaligus, tapi kita mulai berbenah secara bertahap,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Padang, Mairizon, mengonfirmasi bahwa selama masa penonaktifan, posisi Direktur RSUD dr. Rasidin Padang untuk sementara akan dijabat oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, dr. Srikurnia Yati, sebagai Pelaksana Harian (Plh).

Hal yang sama berlaku bagi jabatan lain yang dinonaktifkan, yakni akan dijabat oleh Pelaksana Harian hingga hasil evaluasi dan pemeriksaan resmi disampaikan oleh Inspektorat.

“Sebagai Plh Direktur RSUD Rasidin akan dijabat oleh Kepala Dinas Kesehatan. Begitu juga jabatan Kabid dan Kasi yang dinonaktifkan, akan dijabat oleh Plh,” jelas Mairizon. (***)


PADANG - Beban denda dan tunggakan pajak kendaraan masih menjadi salah satu alasan utama masyarakat enggan membayar pajak.

Menjawab keresahan itu, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat akan meluncurkan program pemutihan pajak kendaraan bermotor dalam waktu dekat.

Seluruh tunggakan termasuk denda dan bunga akan dibebaskan sepenuhnya, memberikan kelegaan dan kemudahan nyata bagi masyarakat Sumatera Barat.

Kebijakan ini merupakan inisiatif langsung dari Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy, yang melihat perlunya terobosan konkret untuk meringankan beban masyarakat sekaligus meningkatkan kepatuhan pajak jangka panjang.

“Yang pertama, pemutihan pajak. Kita bebaskan tunggakan masyarakat, mau 10 tahun, 20 tahun sekalipun. Tapi ke depan, mereka harus taat pajak,” ujar Vasko dalam rapat bersama Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sumbar.

Program ini menjadi langkah berani dan berpihak kepada rakyat, dengan memberi kesempatan bagi wajib pajak untuk memulai dari nol—tanpa dibayangi beban administratif masa lalu.

“Kita ringankan, tapi ini hanya berlaku satu kali. Ke depan, tidak akan ada lagi program pemutihan seperti ini,” tambahnya.

Sebelumnya, program serupa pernah dilakukan pada 2022 namun bersifat terbatas. Kali ini, cakupannya jauh lebih luas dan menyeluruh, membebaskan seluruh tunggakan pokok, denda, dan bunga pajak kendaraan tanpa batasan tahun.

Wagub Vasko menegaskan, kebijakan ini telah mendapatkan persetujuan dari Gubernur Sumatera Barat dan kini memasuki tahap finalisasi teknis.

Kepala Bapenda Sumbar, Syefdinon, menyatakan kesiapan lembaganya untuk menjalankan arahan tersebut dan segera menyusun skema pelaksanaan yang mudah diakses oleh masyarakat di seluruh kabupaten/kota.

Meski bersifat pembebasan total, Pemprov juga menyiapkan sistem reward and punishment ke depan untuk Wajib pajak yang taat akan mendapat berbagai kemudahan, Sementara itu, pelanggar akan dikenai sanksi lebih tegas.

“Sekarang ini kita maafkan nih, pemutihan pajak, tapi tahun ini mereka bayar, yang tahun-tahun lalu kita gratiskan, yang penting kebijakan ini bisa menguntungkan masyarakat," tegas vasko

Selain berdampak sosial, program ini juga diharapkan dapat menghidupkan kembali potensi fiskal daerah, khususnya dari sektor pajak kendaraan bermotor.

Pemprov Sumbar mengimbau seluruh masyarakat untuk memanfaatkan program ini dengan baik.

Karena hanya berlaku dalam satu periode dan tidak akan diulang dalam waktu dekat. Informasi resmi terkait jadwal dan mekanisme pelaksanaan akan segera diumumkan oleh Bapenda Sumbar. (***)



PADANG - Semen Padang FC terus memperkuat pondasi tim jelang Liga 1 musim depan. Terbaru, gelandang bertahan asal Ghana, Alhassan Wakaso, dipastikan tetap menjadi bagian dari skuad Kabau Sirah.

Kabar dipertahankannya Wakaso diumumkan langsung oleh pihak klub pada Sabtu (21/6/2025). "Anda akan senang melihat ini. Alhassan Wakaso bertahan!," begitu punya keterangan klub.

Wakaso melengkapi daftar pemain asing yang dipertahankan pelatih Eduardo Almeida. Dua nama sebelumnya yang sudah lebih dulu diumumkan adalah Filipe Chaby dan Cornelius Stewart, yang juga mendapat perpanjangan kontrak usai tampil konsisten sepanjang musim 2024/2025.

Terkait keputusan mempertahankan ketiga pemain asing tersebut, CEO Semen Padang FC, Win Bernardino, menegaskan langkah ini diambil berkaca kontribusi signifikan yang mereka tunjukkan di musim sebelumnya.

Apalagi, ketiga pemain juga menjadi aktor kunci di balik kepastian bertahannya Semen Padang FC di Liga 1.

"Alasannya karena kami melihat performa mereka musim kemarin memberikan kontribusi yang sangat baik, dan perjuangan mereka bersama tim lainnya berhasil mempertahankan SPFC di Liga 1," ujar Win saat dihubungi Inilah.com Sabtu (21/6/2025).

Selain itu, Win menyebut pentingnya menjaga kestabilan tim, terutama melihat chemistry yang telah terbentuk selama putaran kedua Liga 1 musim lalu.

"Kami berharap kepada coach, tidak terlalu banyak mengubah tim yang tampil di putaran kedua, karena chemistry antar pemain sudah cukup baik," tambahnya.

Serupa dengan Chaby, Wakaso merupakan pemain yang didatangkan klub pada pertengahan musim Liga 1 2024/2025. Kehadiran pemain yang malang-melintang di Liga Portugal itu memberi warna sekaligus nyawa baru bagi tim kebanggan urang awak.

Selama setengah musim, Wakaso tampil sebanyak 12 laga dengan kontribusi satu gol. Wakaso juga menjadi pemain kunci Kabau Sirah saat berhasil menjinakkan Arema FC di partai pamungkas Liga 1 musim lalu.

Semen Padang sendiri mengakhiri kampanye Liga 1 musim lalu dengan bertengger di posisi ke-13. Hasil itu didapat setelah di laga terkahir mereka berhasil menumbangkan Arema 2-0 di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Otomatis, tambahan poin itu membuat tim yang bermarkas di GOR Haji Agus Salim, naik ke peringkat ke-13 dengan 36 poin. Sementara PSS Sleman dan Barito Putra di peringkat ke-16 dan ke-17 dengan 34 poin, sehingga harus rela terdegradasi ke Liga 2 menemani PSIS Semarang, sebagai juru kunci.(***)


AGAM - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Barat (Sumbar) berhasil menggagalkan peredaran narkotika jenis ganja seberat 17 kilogram di Kabupaten Agam.

Dalam operasi yang digelar Kamis (19/6/2025), tiga orang terduga kurir berinisial A (20), AR (24), dan HF (18) berhasil diamankan.

Penangkapan ini merupakan hasil kerja sama BNNP Sumbar dengan BNNK Pasaman Barat, dan menunjukkan komitmen aparat dalam memberantas jaringan narkoba di wilayah tersebut.

Kepala BNNP Sumatera Barat, Brigjen Pol Ricky Yanuarfi, dalam keterangan persnya di Padang pada Jumat (20/6/2025), menjelaskan bahwa ketiga tersangka diduga kuat berperan sebagai kurir yang akan membawa ganja tersebut menuju Candung, Kabupaten Agam.

"Penangkapan ini berawal dari informasi masyarakat yang kemudian kami tindak lanjuti dengan penyelidikan intensif," ujar Brigjen Pol Ricky.

Operasi penangkapan dilakukan di Jalan Kampung Panjang, Salo, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam. Dari tangan para tersangka, petugas menyita sejumlah barang bukti krusial.

Barang bukti narkotika meliputi 17 paket besar ganja yang terbungkus lakban kuning berbentuk segi empat, serta 9 paket kecil ganja yang dibungkus plastik bening. Berat total keseluruhan barang bukti ganja diperkirakan mencapai 17 kilogram.

Selain narkotika, petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti non-narkotika yang diduga berkaitan dengan tindak pidana ini.

Di antaranya adalah satu unit mobil sedan Honda Genio berwarna hitam doff tanpa plat nomor, serta tujuh unit telepon genggam dari berbagai merek, yakni Samsung, Oppo A54, iPhone 7 (dua unit), Infinix X6533C, dan Vivo V2025. Barang bukti ini diyakini digunakan oleh para pelaku dalam melancarkan aksinya.

Brigjen Pol Ricky Yanuarfi menegaskan bahwa saat ini tim BNNP Sumbar masih terus melakukan pengembangan kasus guna menelusuri lebih jauh jaringan peredaran narkotika jenis ganja antarprovinsi.

"Penyelidikan mendalam ini diharapkan dapat mengungkap otak di balik peredaran narkoba dalam skala besar ini, serta memutus mata rantai distribusinya," ungkap Brigjen Pol Ricky.

Para tersangka dan seluruh barang bukti yang berhasil diamankan telah dibawa ke kantor BNNP Sumatera Barat untuk proses pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut.

Atas perbuatannya, ketiga tersangka akan dijerat dengan pasal berlapis sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Pasal yang akan diterapkan meliputi Pasal 115 ayat (2) juncto Pasal 114 Ayat (2) juncto Pasal 111 Ayat (2) juncto Pasal 132 Ayat (1). Ancaman hukuman berat menanti para pelaku tindak pidana narkotika ini sebagai bentuk komitmen negara dalam memerangi kejahatan narkoba.(***)


BATANGANAI - Kepolisian Resor Padangpariaman berhasil mengamankan seorang terduga pelaku terkait kasus dugaan pembunuhan disertai mutilasi yang menggegerkan warga di sekitar Sungai Batanganai. 

Penangkapan ini menjadi titik terang dalam pengungkapan kasus temuan potongan tubuh manusia yang menghebohkan publik dalam beberapa hari terakhir.

Kapolres Padangpariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, membenarkan informasi penangkapan tersebut saat dikonfirmasi. "Benar, terduga tersangka pembunuhan mayat mutilasi di Sungai Batanganai sudah ditangkap," ujar AKBP Ahmad Faisol Amir, pada Kamis (19/6/2025).

Senada dengan Kapolres, Kapolsek Batanganai, Iptu Wadriadi, juga membenarkan penangkapan terduga tersangka. Namun, ia menekankan bahwa proses pendalaman masih terus berlangsung untuk mengidentifikasi sejauh mana peran terduga tersangka yang diamankan dalam kasus keji ini. 

"Betul, untuk sementara ini masih kita dalami sejauh mana perannya," kata Iptu Wadriadi.

Penangkapan terduga pelaku dilakukan pada Rabu (18/6/2025) sekitar pukul 18.00 WIB di Nagari Sungaibuluah, Kecamatan Batanganai, Kabupaten Padangpariaman. 

Terduga pelaku diamankan saat sedang berada di luar dan langsung dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Hingga saat ini, pihak kepolisian masih terus mengembangkan kasus dengan mendatangi berbagai lokasi untuk menggali informasi dan bukti tambahan. 

"Untuk sekarang kami lagi jalan, banyak titik yang kembangkan untuk menggali informasinya. Saat ini kami masih melakukan pengembangan kasus ini," tambah Iptu Wadriadi.

Rangkaian Penemuan Potongan Tubuh Gegerkan Warga

Kasus dugaan mutilasi ini mencuat setelah serangkaian penemuan potongan tubuh manusia di beberapa lokasi yang berbeda, dimulai sejak Selasa (17/6/2025). Awalnya, warga Korong Duku, Nagari Kasang, Kecamatan Batanganai, dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat tanpa kepala, tangan, dan kaki di tepi Batanganai.

Keesokan harinya, Rabu pagi (18/6/2025), sekitar pukul 06.00 WIB, warga di sekitar Korong Talao Mundam, Nagari Kataping, Kecamatan Batanganai, kembali menemukan potongan kaki kanan manusia di aliran Sungai Batanganai. Penemuan ini semakin memperkuat dugaan adanya kasus mutilasi.

Puncak dari rangkaian penemuan mengerikan ini terjadi pada Rabu (18/6/2025) ketika potongan kepala manusia ditemukan di kawasan Pasar Ikan Muaroanai, Kelurahan Padangsarai, Kecamatan Kototangah, Kota Padang. 

Penemuan potongan kepala ini diduga kuat berkaitan erat dengan kasus mutilasi yang terjadi di wilayah hukum Polsek Batanganai. Potongan kepala tersebut kemungkinan besar merupakan bagian dari jasad yang ditemukan sebelumnya di wilayah Batanganai, melengkapi bagian tubuh yang hilang.

Dengan ditemukannya potongan kepala ini, dugaan kuat bahwa semua potongan tubuh, yang terdiri dari badan, kepala, kaki, dan tangan, berasal dari satu korban yang sama semakin menguat. Seluruh potongan tubuh yang telah ditemukan tersebut telah dibawa ke RS Bhayangkara Padang untuk proses identifikasi lebih lanjut dan autopsi.

Penangkapan terduga pelaku ini diharapkan dapat mengungkap motif di balik tindakan keji ini serta identitas korban dan pelaku lainnya jika ada. Pihak kepolisian berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini secepatnya demi memberikan keadilan bagi korban dan ketenangan bagi masyarakat. (***)


BATANGANAI–Warga di sekitar Taman Woles, Batanganai, Kabupaten Padangpariaman, digegerkan oleh penemuan sesosok mayat pada Selasa (17/6/2025) sekitar pukul 10.30 WIB.

Jasad yang ditemukan dalam kondisi tidak utuh di tepi aliran Batanganai, Korong Duku, Nagari Kasang, sontak menarik perhatian dan kini telah ditangani oleh pihak kepolisian. Lokasi penemuan mayat, telah dipasangi garis polisi untuk kepentingan penyelidikan.

Salah seorang warga setempat, Wahyu Alfarel (27), membenarkan adanya insiden tersebut. “Iya, ada penemuan mayat tepatnya di dekat Jembatan Batanganai, Taman Woles. Sekarang lokasi sekitar sudah digaris polisi,” ungkapnya.

Wahyu juga menambahkan bahwa saat ditemukan mayat tersebut sudah mengapung di tepi aliran sungai Batanganai. “Untuk sekarang kondisi mayat sudah terbungkus dan dibawa pihak kepolisian,” katanya.

Sementara itu, Kapolsek Batanganai, Iptu Wadriadi, saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa mayat tersebut ditemukan di tepi sungai sebelum area Taman Woles, berlokasi di Korong Duku Nagari Kasang, Batanganai, Kabupaten Padangpariaman. “Dugaan awal, mayat ini terbawa arus sungai,” ungkap Iptu Wadriadi.

Penemuan mayat bermula ketika seorang warga yang hendak beraktivitas menuju kapal di dermaga masyarakat, tempat kapal nelayan bersandar. Saksi mata tersebut menemukan mayat di tepian sungai, persis di bawah kapal yang bersandar.

Kondisi mayat saat ditemukan sangat mengenaskan dan tidak utuh. Menurut keterangan polisi, bagian kepala, tangan, dan kaki mayat tersebut tidak ditemukan. Hal ini menyebabkan identitas dan jenis kelamin korban belum dapat ditentukan.

“Untuk mayat sekarang sudah kita evakuasi dan kita kirim ke Rumah Sakit Bhayangkara sambil kita mengidentifikasi,” ujar Iptu Wadriadi.

Ia menambahkan bahwa pihaknya masih menunggu hasil identifikasi untuk memastikan lebih lanjut. “Karena dugaan sementaranya kami belum bisa pastikan yang jelas kita temukan mayat tanpa kepala, tangan, dan kaki,” tegasnya.

Pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap identitas korban dan penyebab pasti kematiannya. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan spekulasi yang belum terverifikasi. (***)



PADANG - Ketua DPRD Padang , Muharlion mengapresiasi kegiatan Seminar Umroh Dahsyat yang digelar Safa Marwa Travelindo. Menurutnya kegiatan ini merupakan salah satu strategi pemasaran bisnis tour and travel.

Muharlion menjelaskan, menjamurnya bisnis tour and travel harus diiringi strategi pemasaran. Selain itu, Safa Marwa Travelindo tetap menjaga amanah masyarakat.

"Khusus ibadah haji dan umroh, masyarakat Sumbar dan Padang khusuenua mempunyai keinginan yang sangat tinggi, hal ini sesuai dengan karakter masyarakat Sumbar yang religius," kata Muharlion saat membuka Seminar Umroh Dahsyat, Minggu (15/6/2025).

Melihat antusias masyarakat yang tinggi untuk beribadah haji dan umroh, Muharlion mengingatkan kepada setiap perusahaan tour dan travel yang melebarkan sayap usahanya untuk berbisnis secara islami dan profesional.

"Saya kira Safa Marwa Travelindo memiliki pengalaman yang cukup baik dan kerja yang profesional dalam melayani paket-paket perjalanan ibadah haji dan umroh ini," tuturnya.

Lebih jauh, Muharlion mengajak para pengusaha tour dan travel di Sumbar untuk berkolaborasi dengan pemerintah dalam mensejahterakan rakyat dan memajukan perekonomian.

"Mari kita bersama-sama membangun Kota Padang dengan memantapkan kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha dalam mensejahterakan rakyat dan memajukan perekonomian," tukasnya.

Sementara, Owner Safa Marwa Travelindo, Buyung Kurniawan mengungkapkan, bukan tanpa alasan pihaknya melebarkan sayap di Sumbar

“Selain melihat antusias masyarakat Sumbar yang tinggi terhadap wisata religi, Safa Marwa Travelindo juga berniat untuk memberikan solusi serta mengajak masyarakat di Padang khususnya untuk melaksanakan ibadah umroh dengan mudah tanpa memikirkan atau memusingkan biaya," jelas Buyung.

Buyung mengatakan, Seminar Umroh Dahsyat ini bertujuan agar masyarakat tidak pusing dengan soal biaya umroh. Safa Marwa Travelindo mencarikan solusi berangkat umroh dulu, biaya belakangan.

Seminar Umroh Dahsyat sendiri diwarnai dengan doorprize termasuk doorprize umroh gratis.(***)


BAGANSIAPIAPI - Hari ini, puncak dari iven bakar tongkang di Bagansiapiapi , Rokan Hilir, (Rohil), digelar, Kamis (12/6/2025).

Sebelumnya masyarakat Tionghoa telah mengelar serangkaian kegiatan mulai ritual di klenteng, ritual persiapan replika tongkang dan lain-lain.

Pada Rabu (11/6/2025) kemarin, replika tongkang telah diletakkan di depan Klenteng Ing Hok King setelah diarak-arak dengan menempuh rute tertentu.

Selanjutnya, untuk puncak bakar tongkang, replika tersebut diarak untuk menuju lokasi pembakaran tongkang, Kamis siang.

Nampak sedikit berbeda, dibandingkan biasanya, untuk arak-arakan replika tongkang kali ini baru dimulai sekitar pukul 16.00 WIB. Iringan tersebut disertai dengan ribuan peserta, yang turut mengantarkan replika tongkang tersebut.

Terlihat rombongan berbagai komunitas, marga mengikuti prosesi tersebut. Begitu juga dari klenteng dan berbagai unsur.

Sementara untuk rute yang dilalui mulai dari depan klenteng ke jalan Perdagangan, jalan Peniagaan dan membelok ke lokasi Bakar Tongkang di jalan Perniagaan, Bagansiapiapi.

Di tempat tersebut memang sejak lama menjadi tempat pembakaran replika tongkang, baik yang dilaksanakan dalam kegiatan bakar tongkang yang menjadi iven wisata nasional maupun yang berupa kegiatan-kegiatan lainnya di tingkat klenteng, atau pekong.

Dengan arak-arakan yang disertai ribuan orang, membuat perjalanan yang ditempuh menjadi begitu lambat.

Alhasil, replika tongkang baru sampai di lokasi untuk pembakaran pada sore, sekitar pukul 17.00 WIB. Kegiatan arak-arakan ini terkesan lebih lama dibandingkan biasanya, mengingat biasanya replika tongkang sudah mulai diarak sekitar pukul 14.00 WIB.

Begitu replika tongkang diletakkan di posisi sedikit ujung dari lapangan tersebut, dilakukan pemasangan tiang layar oleh panitia.

Terdapat dua tiang yang berdiri di bagian tengah replika tongkang, yang merupakan tiang utama dan sebuah tiang berukuran lebih pendek.

Setelah tiang terpasang, seperti tradisi yang biasa dilakukan, replika tongkang kemudian dinaiki bersama para pihak yang hadir. Di antaranya Forkopimda Rohil, Bupati H Bistamam, Wabup Jhony Charles, Plh Sekdaprov M Job Kurniawan, Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan, tokoh masyarakat Sugiato dan sejumlah tokoh lainnya.

Beberapa saat di dalam replika tongkang, selanjutnya replika tersebut dibakar. Api menjalar dengan cepat, memakan bagian-bagian replika tongkang yang terbuat dari kayu, dan kertas tersebut.

Dalam waktu singkat, api membesar. Sementara para peserta terus berdoa, mengacungkan-acungkan hio dan ada yang melempar hio yang dari tadi dibawa ke dalam tumpukan kertas sembayang di bawah replika.

Sekitar pukul 17.35 WIB, tiang tongkang yang terbakar nampak tumbang. Diawali dari tiang kecil kemudian tiang utama, dimana kedua-duanya tumbang ke arah barat.

Jika dilihat dari kondisi geografis wilayah di Bagansiapiapi tersebut, maka arah tiang jatuh tersebut dimaknai sebagai tumbang ke arah laut.

Menurut seorang warga, A Yau bahwa arah tumbangnya tiang bagi masyarakat Tionghoa diyakini memberikan petunjuk, bahwa dalam tahun yang berjalan untuk usaha, kerja yang mendatangkan banyak rezeki adalah usaha yang berkaitan dengan aktifitas di laut atau perairan.

Biasanya seperti itu, kalau tumbang ke laut, bagus usaha di laut," katanya. Namun terangnya hal itu sebagai petunjuk, dan terlepas dari itu apapun kegiatan atau usaha yang dilakukan yang penting dijalani dengan sungguh-sungguh.(***)


PADANG - Kabar mengejutkan datang dari kancah sepak bola nasional setelah Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) resmi menjatuhkan sanksi larangan pendaftaran pemain atau "registration bans" kepada klub kebanggaan Sumatera Barat, Semen Padang FC.

Hukuman ini, yang berlaku untuk tiga periode transfer, mulai tercatat dalam daftar FIFA Registration Bans List sejak 9 Juni 2025.

Menanggapi sanksi serius ini, CEO Semen Padang, Win Bernardino, angkat bicara. Ia mengonfirmasi bahwa penjatuhan sanksi oleh badan sepak bola tertinggi dunia tersebut disebabkan oleh permasalahan kompensasi dengan salah seorang pemain asing.

"Iya, ini terkait penyelesaian kompensasi pemain asing yang kami lepas di putaran pertama musim kemarin," ungkap Win sebagaimana dikutip dari JawaPos.com pada Kamis (12/6/2025).

Ia menambahkan bahwa adanya keterlambatan pembayaran dipicu oleh proses administrasi yang terhambat libur panjang di akhir Mei dan awal Juni.

Publik sepak bola Tanah Air sempat dihebohkan dengan konflik terbuka antara penasihat tim Semen Padang, Andre Rosiade, dan pemain asing asal Inggris, Charlie Scott, di media sosial terkait masalah kompensasi.

Namun, Win Bernardino memastikan bahwa kasus sanksi FIFA kali ini bukan terkait dengan Scott, melainkan dengan gelandang serang asal Brasil, Bruno Dybal.

"Bukan (Charlie Scott), tapi Bruno Dybal. Targetnya akhir Juni ini diselesaikan," terang Win. Sebagai informasi, Bruno Dybal hanya tampil dalam 10 pertandingan bersama Semen Padang. Mantan penggawa Persiraja Banda Aceh itu dinilai kurang memberikan kontribusi sehingga dievaluasi dan dilepas pada putaran pertama Liga 1 2024/2025.

Sanksi "registration bans" umumnya diberikan kepada klub yang terbukti melanggar regulasi transfer, seperti tunggakan pembayaran gaji atau kompensasi kepada pemain atau klub lain.

FIFA mempublikasikan daftar klub yang terkena sanksi ini bertujuan untuk menjaga transparansi dan kepatuhan dalam ekosistem sepak bola global, serta menjadi rujukan bagi asosiasi, konfederasi, klub, pemain, hingga agen.

Win Bernardino menegaskan bahwa manajemen Semen Padang akan bergerak cepat untuk menyelesaikan permasalahan ini. Ia juga memastikan bahwa sanksi FIFA tidak akan mengganggu persiapan tim berjuluk Kabau Sirah tersebut dalam menyongsong Liga 1 musim 2025/2026.

"Insya Allah SPFC akan segera menyelesaikan masalah ini sesuai dengan rencana pembayaran kita terkait kompensasi ini. Jadi hal ini tidak perlu dikhawatirkan dan tidak menganggu persiapan kita untuk musim 2025/2026," pungkas Win, optimis.(***)


SAAT berkendara, lampu sein menjadi bagian penting karena berfungsi memberi tanda ke pengendara lain. Namun, di Indonesia, banyak orang justru menyebut lampu sein dengan istilah lain yaitu riting.

Di beberapa daerah, istilah "riting" untuk menyebut lampu sein sudah cukup melekat dalam percakapan sehari-hari. Kendati demikian, masih banyak yang mempertanyakan asal usul terciptanya istilah ini.

Penasaran kenapa lampu sein disebut riting? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di artikel ini!

Di Indonesia, lampu sein mulai dikenal sejak masa kolonial Belanda saat mobil dan sepeda motor diperkenalkan. Selanjutnya, lampu ini justru disebut dengan riting. Penyebutan ini dipengaruhi oleh bahasa daerah, budaya, serta kebiasaan masyarakat setempat.

Sebutan lampu sein dan riting kerap digunakan di Indonesia untuk menyebut lampu penunjuk arah kendaraan. Kata sein sendiri berasal dari bahasa Inggris sign yang berarti tanda. Kata ini pun diserap dalam bahasa Indonesia sebagai bagian dari istilah otomotif.

Sementara itu, riting sendiri merupakan adaptasi dari bahasa Belanda richting yang berarti arah. Pengaruh kolonial Belanda di Indonesia membawa banyak kosakata baru ke dalam bahasa lokal. Kata richting kemudian diserap ke dalam bahasa Jawa menjadi riting. 

Namun, ada pula teori lain yang turut menjelaskan asal-usul istilah riting. Menurut penulis dan budayawan Bali, I Wayan Juniartha, julukan riting berasal dari suara lampu sein yang berbunyi "rit-rit-rit". Suara ini dianggap mirip dengan suara burung pipit yang dalam bahasa lokal disebut riting. Oleh karena itu, masyarakat Bali juga menyebut lampu sein dengan nama riting.

Kendati demikian, penggunaan istilah riting tidak hanya di Jawa dan Bali saja, tetapi juga dominan di beberapa wilayah Sumatra. Misalnya, di Sumatera Utara, khususnya Medan dan Aceh, masyarakat lebih akrab dengan sein

Meskipun istilah sein dan riting memiliki asal-usul berbeda, keduanya merujuk pada benda yang sama, yakni lampu sign kendaraan. Lampu ini berperan penting sebagai alat komunikasi antar pengendara untuk memberi sinyal saat berbelok atau berpindah jalur.

Menariknya, perbedaan istilah ini juga mencerminkan keragaman bahasa di Indonesia. Pengaruh bahasa asing dan adaptasi lokal menghasilkan variasi dalam penyebutan komponen kendaraan. Hal ini menambah kekayaan linguistik dalam konteks otomotif di Indonesia.

Itulah alasan kenapa lampu sein disebut riting di beberapa daerah. Pengaruh bahasa asing dan budaya lokal ternyata yang menjadi latar belakang munculnya istilah riting yang populer hingga sekarang.(***)


PADANG '- Warga Kelurahan Rawang, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), digemparkan dengan penemuan mayat seorang wanita lanjut usia (lansia) pada Selasa (10/6/2025), sekitar pukul 12.02 WIB siang.

Korban diketahui bernama Darmiati (70), seorang ibu rumah tangga yang tinggal sendiri di Komplek Jondul Blok Z.

Penemuan mayat lansia ini sontak membuat heboh warga sekitar dan memicu kerumunan, hingga dilaporkan ke pihak berwajib.

Kapolresta Padang, AKBP Apri Wibowo, mengatakan bahwa pihaknya langsung menerjunkan personel ke lokasi kejadian untuk penanganan awal dan penyelidikan.

"Kami langsung mengerahkan personel ke lokasi kejadian untuk melakukan penanganan serta penyelidikan," ujar AKBP Apri Wibowo.

Tim yang dikerahkan tidak main-main, terdiri dari Unit Identifikasi Satuan Reserse Kriminal yang dipimpin Ipda Doni Kurniawan, personel Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) di bawah arahan Kepala Unit III Ipda Hidayatul Akmal, serta jajaran Kepolisian Sektor (Polsek) setempat.

Tim gabungan ini segera melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengamankan area sekitar penemuan jenazah.

Petugas juga langsung meminta keterangan dari para saksi mata yang berada di lokasi saat kejadian.

Informasi awal menunjukkan bahwa korban, Darmiati, memang tinggal seorang diri di rumah tersebut. Kondisi ini sering kali menjadi perhatian tersendiri dalam kasus-kasus kematian mendadak, terutama pada kelompok lansia.

AKBP Apri Wibowo mengatakan bahwa hingga saat ini, kepolisian masih terus melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap penyebab pasti kematian Darmiati.

Jenazah sudah dievakuasi dari lokasi dalam rangka pemeriksaan lebih lanjut oleh tim medis serta forensik, penyelidikan juga terus berjalan," jelasnya.

Proses evakuasi jenazah dilakukan dengan sangat hati-hati untuk menjaga keaslian bukti. Pemeriksaan medis dan forensik, termasuk autopsi jika diperlukan, diharapkan dapat memberikan kejelasan mengenai apakah ada unsur pidana di balik peristiwa tragis ini ataukah ini murni karena sebab alamiah.

Kasus penemuan mayat di Padang ini menjadi pengingat pentingnya perhatian terhadap sesama, terutama para lansia yang hidup sendiri.

Di tengah kepadatan kota dan kesibukan masyarakat, seringkali tetangga atau kerabat kurang menyadari kondisi kesehatan atau keberadaan seseorang yang tinggal sendirian.(***)

 


PADANG–Seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (SPMB) tingkat SMA/SMK se-Sumatera Barat tahun ajaran 2025 resmi dibuka.

Pendaftaran dimulai dengan pembuatan akun serta pengisian Data Diri, Data Sekolah, Data Dokumen, dan Data Nilai yang dilakukan secara daring melalui laman spmb.sumbarprov.go.id mulai 9 Juni 2025.

Terdapat empat jalur penerimaan yang tersedia, yaitu domisili, afirmasi, prestasi, dan mutasi.

Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Sumatera Barat, SPMB tahun ini akan dilaksanakan dalam tiga tahap berbeda, masing-masing dengan jadwal pendaftaran, verifikasi, pengumuman, dan daftar ulang yang telah ditetapkan.

Jadwal Pendaftaran SPMB 2025:

Tahap 1 (Afirmasi & Mutasi)

Pendaftaran: 23–24 Juni

Verifikasi: 23–25 Juni

Pengumuman: 26 Juni

Daftar ulang: 26–27 Juni

Tahap 2 (Prestasi Akademik & Nonakademik)

Pendaftaran: 28–30 Juni

Verifikasi: 28 Juni–1 Juli

Pengumuman: 2 Juli

Daftar ulang: 2–3 Juli

Tahap 3 (Domisili)

Pendaftaran: 4–6 Juli

Verifikasi: 4–7 Juli

Pengumuman: 8 Juli

Daftar ulang: 8–9 Juli

Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Barlius, melalui pengumuman resminya, menjelaskan bahwa seluruh jalur seleksi hanya dapat dipilih satu kali di tiap tahap.

“Peserta hanya dapat mendaftar melalui satu jalur dan ke satu sekolah dalam satu tahap. Pilihan ganda tidak diperbolehkan,” tegasnya.

Rincian Jalur Penerimaan:

Domisili: Minimal 35% kuota. Menggunakan KK yang diterbitkan minimal satu tahun sebelum pendaftaran.

Afirmasi: Untuk siswa dari keluarga tidak mampu, penyandang disabilitas, atau anak panti. Wajib menyertakan KKS, KIP, atau surat keterangan resmi.

Prestasi: Dibagi dua, yaitu akademik (nilai rapor & lomba akademik) dan nonakademik (organisasi, seni, olahraga dengan sertifikat).

Mutasi: Untuk anak dari orang tua pindah tugas atau anak guru. Wajib menyertakan surat tugas dan surat domisili.

Persyaratan Umum:

Calon peserta berusia maksimal 21 tahun per 1 Juli 2025, lulusan SMP/MTs tahun berjalan atau sebelumnya, dan wajib mengunggah dokumen seperti KK, ijazah/SKL, akta lahir, serta surat keterangan sehat dan kelakuan baik (jika diminta sekolah).

Pihak panitia mengimbau masyarakat untuk mempersiapkan seluruh dokumen sejak dini. “Sosialisasi dan validasi sertifikat juga penting untuk peserta jalur prestasi,” kata salah satu staf teknis panitia SPMB.

Pendaftaran dilakukan melalui laman resmi https://spmb.sumbarprov.go.id. Calon peserta wajib membuat akun, memilih jalur dan sekolah, lalu mengunggah berkas sesuai petunjuk.(***)


SIAPA sangka jika kesetiaan kepada pasangan rupanya dapat menunjukkan tingkat IQ seorang pria.

Sebuah penelitian tahun 2010 menunjukkan, pria yang doyan selingkuh cenderung memiliki IQ rendah. Para peneliti percaya bahwa kesetiaan pada pasangan merupakan tanda kecerdasan.

Seorang psikolog evolusioner dari London School of Economics and Political Science Satoshi Kanazawa mengatakan, semakin cerdas seorang pria, semakin kecil kemungkinan dia untuk berselingkuh dari pasangannya.

Teorinya didasarkan pada pernyataan bahwa sepanjang sejarah evolusi, pria memang tidak mudah menjalani hubungan monogami.

Kanazawa menjelaskan, memasuki hubungan eksklusif secara seksual merupakan perkembangan baru secara evolusioner bagi pria. Menurut teorinya, orang yang cerdas lebih cenderung mengadopsi apa yang secara evolusioner merupakan praktik baru untuk menjadi manusia modern yang berkembang.

Oleh sebab itu, dalam hal kesetiaan, pria yang tidak dapat beradaptasi dan akhirnya menyerah pada godaan dan berakhir selingkuh cenderung lebih bodoh daripada yang tidak.

"Teori ini memprediksi bahwa pria yang lebih cerdas cenderung menghargai eksklusivitas seksual daripada pria yang kurang cerdas," jelas Kanazawa, melansir Daily Mail.

Namun, hasil temuan yang sama tidak tampak pada perempuan. Menurut teorinya, hubungan antara kesetiaan dan kecerdasan tidak berlaku pada wanita karena mereka selalu diharapkan untuk setia pada satu pasangan, bahkan dalam masyarakat poligami.

Penelitian Kanazawa yang diterbitkan di jurnal Social Psychology Quarterly ini juga mengklaim bahwa orang yang cerdas cenderung memiliki pandangan yang cukup liberal terkait agama.

Menganalisis data dari American National Longitudinal Study of Adolescent Health, ia menemukan bahwa anak muda yang menganggap diri mereka 'sangat liberal' memiliki IQ rata-rata 106. Sementara mereka yang menganggap diri mereka 'sangat konservatif' memiliki IQ rata-rata 95.

a mengambil sampel dari 20.745 remaja yang diwawancarai secara pribadi di rumah mereka pada tahun 1994 hingga 1995 untuk gelombang pertama dan pada tahun 1996 untuk gelombang kedua. Para remaja dari gelombang pertama kemudian diwawancara kembali saat mereka sudah beranjak dewasa pada tahun 2001-2002.

Dari kedua hasil studi tersebut, teori Kanazawa menyatakan bahwa sikap yang mementingkan diri sendiri dan konservatif merupakan sikap yang primitif dalam evolusi. Sementara pandangan yang tidak mementingkan diri sendiri dan liberal merupakan pandangan yang lebih maju dan terkait dengan kecerdasan.

Menurut Kanazawa, hal ini disebabkan karena orang-orang yang lebih cerdas lebih terbuka terhadap ide-ide baru.(***)


AGAM - Manampuang (menampung) menjadi tradisi unik dalam prosesi membagikan daging kurban tanpa kupon saat Idul Adha yang tetap dipertahankan di daerah Gadut, Kabupaten Agam.

Ratusan warga di Jorong Aro Kandikia terlihat berbaris di pinggir jalan untuk mengikuti Tradisi Manampuang, Sabtu ( 7/6/2025).

Tradisi turun-temurun ini menjadi satu-satunya di Kabupaten Agam, yang membagikan daging secara langsung dan merata kepada semua peserta, tua maupun muda.

"Sudah ada sejak zaman nenek moyang. Kami waktu kecil dulu juga ikut Tradisi Manampuang, sampai sekarang masih dilestarikan," kata Anita (56) warga setempat, melansir Antara, Minggu( 8/6/ 2025).

Dalam Manampuang, warga membawa beragam wadah seperti keranjang, ember, atau kantong plastik untuk menampung potongan daging.

Prosesi berlangsung di sepanjang jalan sejauh 100 meter dari Surau Baru Aro Kandikia.

"Tahun ini, sebanyak 5 ekor sapi disembelih, meningkat dari 3 ekor pada 2024," kata Ketua Panitia Kurban A. Datuk Gadang (71).

Dirinya mengatakan bahwa tradisi ini sengaja dipertahankan untuk memastikan seluruh warga, termasuk yang tidak kebagian kupon di tempat lain, tetap mendapat daging.

"Peserta kurban berasal dari jamaah surau dan warga lokal, total 35 orang," ucapnya.

Keunikan Manampuang juga terlihat dari kesiapan warga mengolah daging.

Dahulunya warga menggunakan daun talas atau pisang sebagai wadah, namun sekarang pakai plastik atau keranjang anyaman.

"Tradisi ini tidak hanya tentang pembagian daging, tetapi juga mempererat kebersamaan dan melestarikan kearifan lokal di hari raya," kata warga bernama Novita.(***)


JAKARTA - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia lewat Balai Pelayanan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kepulauan Riau (Kepri) menggagalkan keberangkatan seorang perempuan berinisial WTA yang diduga akan bekerja secara nonprosedural di Singapura sebagai asisten rumah tangga.

Penundaan dilakukan oleh Tim BP3MI Kepri di Helpdesk Pelabuhan Internasional Harbour Bay Batam, Senin (2/6/2025), saat WTA hendak menumpang kapal MV Horizon 6 tujuan Singapura.

Kepala BP3MI Kepri Kombes Pol Imam Riyadi mengatakan, WTA hanya memiliki paspor, In-Principle Approval (IPA), dan tiket kapal, tanpa dokumen resmi sebagai pekerja migran.

“WTA tidak memiliki dokumen lengkap untuk bekerja di luar negeri. Ia hanya membawa paspor, IPA, dan tiket kapal tujuan Singapura,” ujar Imam dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (6/6/2025).

WTA merupakan warga Blitar, Jawa Timur, yang sebelumnya pernah bekerja di Hong Kong dan kembali mencoba mencari pekerjaan sebagai asisten rumah tangga di Singapura.

Menurut Imam, perempuan itu dijanjikan gaji sebesar 650 dolar Singapura (Sekitar Rp8 Juta) per bulan, namun harus dipotong selama tiga bulan oleh pihak yang diduga sebagai calo.

Selain menggagalkan keberangkatan WTA, tim juga menahan seorang terduga calo berinisial L/N yang disebut mengurus seluruh proses keberangkatan WTA.

Setelah dilakukan pemeriksaan, keduanya diserahkan ke Subdit IV Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kepulauan Riau untuk proses lebih lanjut.

“Kami juga memberikan pembinaan awal kepada WTA mengenai risiko dan bahaya bekerja secara nonprosedural di luar negeri,” pungkas Imam. (***)


PADANG - Sebuah insiden tragis menimpa seorang sopir truk Hino di Jalan Raya Padangbesi, Kelok Tempe, Indarung, Kecamatan Lubukiilangan, Kota Padang, Jumat (6/5/2025).

Hamdani (55), tewas di lokasi kejadian setelah tergilas truknya sendiri saat sedang melakukan perbaikan rem.

Kapolsek Lubukkilangan, Kompol Sosmedya, membenarkan kejadian nahas tersebut. "Benar, telah terjadi kecelakaan tunggal kendaraan truk Hino BA 9964 IU sekitar pukul 10.30 WIB," ujar Kompol Sosmedya, Jumat siang.

Akibatnya, truk Hino BA 9964 IU tersebut langsung meluncur dan menggilas tubuh Hamdani. Kejadian mengerikan ini mengakibatkan kepala korban pecah dan ia meninggal dunia di tempat kejadian.

Dua saksi mata, Dedy Kurniawan (40) seorang buruh, dan Apri Dola (44) seorang mekanik, yang keduanya beralamat di sekitar lokasi kejadian, menyaksikan langsung detik-detik kecelakaan tunggal ini. Keduanya telah memberikan keterangan kepada pihak kepolisian.

"Setelah kejadian, jenazah korban langsung dievakuasi menggunakan ambulans Marola dan dibawa menuju Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Padang untuk penanganan lebih lanjut," tutup Kompol Sosmedya.(***)


ROKANHILIR - POLISI mengamankan tiga tersangka kasus pembunuhan sadis di Dusun Sei Meranti Kepenghuluan Tanjung Medan, Kecamatan Tanjung Medan, Rokan Hilir (Rohil).

Dilansir riaupos.com, terduga pelaku memiliki hubungan sebagai ayah, anak dan adik. Korban tewas bernama Mula Pandiangan (49) warga Dusun Tebing Tinggi III, Kepenghuluan Sei Meranti, Kecamatan Tanjung Medan, yang sehari-hari bekerja sebagai mandor perkebunan milik seseorang bernama Ambarita.

Sementara tiga terduga pelaku yakni AR (41), seorang buruh yang juga merupakan residivis kasus pembunuhan, warga Dusun Sei Meranti. Aksi pembunuhan dilakukan tersangka utama AR, sementara anaknya As (19) dan adik AR berinisial Dd (15) turut berperan membuang jasad korban.

‘’Kejadiannya Senin (2/6) dini hari. Ketiga tersangka kita tangkap Selasa (3/6)dengan mengamankan beberapa barang bukti dan dijebloskan ke penjara guna penyelidikan lebih lanjut,’’ kata Kapolres Rohil AKBP Isa Imam Syahroni SIK MH didampingi Kasat Reskrim AKP Putu Adi Juniwinata STrk SIK MSi dan Kapolsek Pujud AKP Boy Setiawan SAP MSi dan ekspose di Mapolres Rohil, Rabu (4/6/2025)

Dijelaskan Kapolres, peristiwa ini terungkap dari keterangan istri korban, Lestari Megawati B Hasibuan pada Senin (2/6) sekitar pukul 03.00 WIB, korban keluar rumah untuk pergi ke kebun. Namun sampai pagi, korban tak pulang. Sekitar pukul 09.30 WIB iseri korban memutuskan pergi ke kebun, namun keberadaan korban tak kunjung ditemukan dan menghubungi kerabatnya Abdi Siregar dan Suwanto Silalahi.

‘’Abdi Siregar menghubungi Bhabinkamtibmas Kepenghuluan Sei Meranti memberitahukan korban hilang dan belum pulang ke rumahnya. Bhabinkamtibmas kemudian melaporkan peristiwa ini ke Polsek Pujud, Senin (2/6) malam.

Korban berangkat ke kebun sekitar pukul 03.00 WIB dengan mengendarai sepeda motor karena maraknya maling sawit di kebun yang dijaganya. Sejak kejadian, HP korban tak aktif. Polisi kemudian mendapatkan petunjuk, ada orang yang membeli kartu baru di counter HP dan polisi mengecek CCTV milik sebuah pabrik kelapa sawit (PKS) di KM 0 di wilayah tersebut yang memperlihatkan korban sempat melintas menuju ke kebun yang dijaganya.

‘’Berdasarkan penyelidikan, personel mendatangi barak para terduga pelaku di kebun. Awalnya, salah satu pelaku mengaku tidak mengetahui keberadaan korban. Polisi pun melakukan penyisiran di sekitar lokasi dan membuka paksa gubuk kosong dan di dalamnya ditemukan sepeda motor korban, ketiga terduga pelaku akhirnya mengakui perbuatannya,’’ sebut Kapolres.

Berdasarkan petunjuk tersangka, mayat korban ditemukan sekitar pukul 00.05 WIB, Selasa (3/6) di dalam sebuah parit bekoan yang di atasnya ada dua buah balok kayu. Korban dimasukkan ke dalam karung goni dan dibalut terpal kemudian ditenggelamkan dengan dua balok kayu. Selain jasat korban, juga ditemukan tas ransel korban.(***)


PADANG – Sumatera Barat menghadapi persoalan serius terkait dengan pembangunan mega proyek Gedung Budaya Sumbar yang hingga kini terhenti.

Mega proyek besar yang telah menghabiskan anggaran puluhan miliar ini kini menjadi sorotan publik setelah temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melalui Panitia Khusus (Pansus) DPRD Sumbar.

Pansus melakukan inspeksi ke lokasi gedung pada tahun lalu dan menemukan fakta mencengangkan mengenai kondisi proyek

Gedung empat lantai yang seharusnya menjadi pusat kegiatan budaya di Kota Padang ini tampak belum rampung.

Di bagian belakang gedung, terlihat 35 tiang yang hanya sampai pada ketinggian lantai satu, tanpa adanya struktur bangunan lain seperti dinding.

Tak hanya itu, balok dan besi yang ada juga tampak berkarat, menunjukkan betapa lama proyek ini dibiarkan terbengkalai.

Menurut Bakrie Bakar, Ketua Pansus DPRD Sumbar, pada tahun 2021, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 31 miliar untuk pembangunan gedung tersebut.

Namun, hingga saat ini hanya sekitar Rp 3,4 miliar atau 10,5% dari total anggaran yang terealisasi. Dikutip dari Youtube 3 ASA Channel, Senin 2 Juni 2025.

Hal yang lebih merugikan lagi, uang muka sebesar Rp 4,3 miliar yang telah diberikan kepada kontraktor.

Dana untuk mega proyek gedung budaya di Sumatera Barat yang mangkak ini terpaksa dikembalikan ke kas negara karena proyek ini tidak sesuai dengan perencanaan awal.

Para anggota Pansus DPRD Sumbar, seperti Novrizon dan Migos Natsir, juga mengungkapkan kekecewaan mereka.

Novrizon menekankan pentingnya kontraktor untuk bertanggung jawab atas pengerjaan proyek yang terbengkalai ini, atau mengembalikan uang muka yang telah diterima.

Migos Natsir, di sisi lain, menyoroti betapa pentingnya melanjutkan pembangunan gedung ini demi kemajuan daerah dan menciptakan manfaat nyata bagi masyarakat.

Gedung Budaya Sumbar, yang diharapkan menjadi pusat budaya dan seni, kini justru menjadi simbol kegagalan pengelolaan proyek pemerintah yang merugikan negara.

Terbengkalainya proyek gedung budaya di Sumatera Barat ini tidak hanya menimbulkan kerugian finansial, tetapi juga merusak citra pemerintah daerah.

Terutama dalam mengelola anggaran yang seharusnya diperuntukkan bagi kepentingan masyarakat Sumatera Barat.

Pansus DPRD Sumbar berharap proyek gedung budaya mangkak ini dapat dilanjutkan dengan perencanaan yang lebih matang dan pengawasan yang lebih ketat agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Proyek Gedung Budaya Sumatera Barat mangkak dapat dirampungkan hingga memberikan manfaat yang besar bagi perkembangan seni dan budaya di Sumatera Barat.(***)


SEORANG wanita di Malaysia bernama Racheal Kaur memilih terbang untuk bekerja dengan jarak total pergi-pulang (PP) lebih dari 700 kilometer (km) dalam sehari. Dilansir dari Kalinga TV pada Rabu (12/2/2025), Racheal bekerja sebagai asisten manajer urusan finansial maskapai penerbangan Air Asia. Dia bekerja

Kantor Racheal terletak di Kuala Lumpur, ibu kota Malaysia. Sedangkan rumahnya berada di Penang, sebuah pulau di Selat Malaka. 

Saban hari, dia bangun pukul 04.00 dan berangkat dari rumah pukul 05.00 ke Bandara Internasional Penang.

Pesawat dari Penang ke Kuala Lumpur lepas landas pada pukul 06.30 waktu setempat. Jarak antara kedua bandara tersebut sekitar 350 km dengan waktu tempuh 1 jam.

Setelah mendarat di Kuala Lumpur pada 06.30, Racheal menuju ke kantornya dan sampai di sana sekitar pukul 07.45 waktu setempat. Setelah bekerja, Racheal kembali pulang ke rumah sekitar pukul 20.00 waktu setempat. Terlepas dari banyaknya waktu yang dihabiskan untuk terbang, Racheal justru mengaku mendapat me time yang dia habiskan untuk mendengarkan musik dan menikmati pemandangan yang indah dari ketinggian.

Ingin dekat keluarga Racheal menuturkan, lakon tersebut dia jalani semata-mata agar bisa selalu dekat dengan keluarga. Dengan terbang setiap hari, dia ingin menyeimbangkan antara pekerjaan dengan kehidupan keluarga.  Racheal memiliki dua anak, masing-masing berusia 12 hingga 11 tahun. "Saya punya dua anak. Seiring mereka tumbuh dewasa, saya merasa perlu bagi seorang ibu untuk berada di dekatnya lebih sering. Dengan ini, saya bisa pulang setiap hari dan melihat mereka di malam hari," kata Racheal, dikutip dari India Today. Sebagai wanita karier dan juga seorang ibu, Racheal mengaku ingin membersamai anak -anaknya sebanyak mungkin.

Dan menurutnya, terbang setiap hari untuk bekerja menjadi cara yang tepat bagi dia menyeimbangkan antara pekerjaan dan keluarganya. Racheal mengakui bahwa rutinitasnya bangun sangat awal setiap pagi sangat melelahkan.  Tetapi saat dia kembali ke rumah dan melihat anak -anaknya, semua kelelahannya hilang begitu saja.

Lebih hemat Meski terbang setiap hari, Racheal mengaku cara tersebut lebih hemat daripada dia indekos di Kuala Lumpur. Dalam sebulan, dia menghabiskan sekitar 316 dollar AS atau "hanya" sekitar Rp 5 juta. 

Bila dibandingkan indekos, Racheal harus merogoh kocek sekitar 474 dollar AS atau sekitar Rp 7,7 dalam sebulan untuk sewa kamar dan kebutuhan harian. Dia juga lebih suka bekerja dari kantor daripada dari rumah. Racheal merasa, bekerja dengan rekan di sekelilingnya membuatnya lebih mudah untuk menyelesaikan tugas. "Dikelilingi oleh orang-orang membuatnya lebih mudah untuk menyelesaikan sesuatu. Anda dapat berkomunikasi dengan orang-orang secara langsung," kata Racheal kepada CNA. Dia lebih lanjut menambahkan bahwa ketika dia berada di kantor, fokus sepenuhnya pada pekerjaan. Dan ketika dia kembali ke rumah, Racheal sepenuhnya mencurahkan waktunya untuk nya.(***)


PADANG -  Ketua DPRD Padang Muharlion meminta Walikota Padang Fadly Amran mengevaluasi RSUD Rasyidin terkait kasus warga Padang yang meninggal usai diduga ditolak RSUD.

"Harus dievaluasi. Kalau harus disanksi ya disanksi. Catatan merahnya adalah RSUD tidak memiliki sense of crisis," kata Muharlion usai hearing dengan RSUD Rasyidin di Gedung DPRD Padang, Senin (2/6/2025).

Muharlion menyayangkan terjadinya kasus itu karena harusnya pihak RSUD memberikan pelayanan lebih.

"Orang datang malam-malam mau berobat tentu sudah gawat. Kalau masih bisa ditahan pasti ditahan sampai besok lah," kata Muharlion.

Muharlion mengatakan seharusnya pasien diberi layanan untuk dirawat inap. 

Soal ditanggung BPJS atau tidak itu persoalan belakangan karena ini menyangkut nyawa manusia.

"Jangan berpikir ini ditanggung BPJS atau tidak. Berikan layanan maksimal dulu sebab dia datang malam-malam tentu sakit keras," kata Muharlion.

Menurut Muharlion kalau semisalnya nanti tidak ditanggung BPJS tentu akan dicarikan solusi bersama.

"Banyak pasien yang tak mampu membayar kita carikan solusinya misalnya lewat Baznas," jelas Muharlion.

Muharlion menyebutkan Walikota Fadly Amran harus mengawasi kesehatan warga Padang. Apalagi Pemko Padang memiliki program layanan kesehatan gratis yang menyeluruh bagi warga Padang.

"Ini perlu diawasi. Harus ada PIC yang menampung keluhan warga di rumah sakit. Kalau ada persoalan langsung ditangani," kata Muharlion.

Sebelumnya diberitakan seorang warga Padang, Sumatera Barat DE (44) pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS) meninggal dunia usai diduga ditolak pihak Rumah Sakit Umum Daerah Rasyidin Padang, Sabtu (31/5/2025).

DE bersama keluarga telah mendatangi Instalasi Gawat Darurat RSUD Rasyidin dengan harapan mendapatkan perawatan medis secara cepat karena mengalami sesak nafas.

Namun ketika diperiksa dokter di IGD, DE dinilai tidak mengalami gawat darurat sehingga disarankan mengunjungi puskesmas terlebih dahulu.

"Kami datang pada dini hari tadi sekitar pukul 00.15 WIB karena kakak saya DE mengalami sesak nafas," kata adik DE, Yudi kepada Kompas.com, Sabtu (31/5/2025) di Padang.

Menurut Yudi, DE dibawa ke RSUD Rasyidin karena kondisinya mengkuatirkan sebab sesak nafasnya cukup berat dan RSUD dekat dari rumahnya.

Namun tiba di IGD RSUD, kata Yudi pihak rumah sakit menyebutkan DE kondisinya tidak darurat sehingga tak ditanggung BPJS.

Pihak rumah sakit menyarankan agar ke puskesmas untuk mendapatkan pelayanan yang ditanggung BPJS.

Namun, kata Yudi setelah dibawa lagi pulang kondisi DE semakin memburuk dan paginya dibawa ke Rumah Sakit Siti Rahmah Padang dengan becak motor.

"Namun nyawa kakak saya tak tertolong dan meninggal dunia. Saya sangat menyayangkan diagnosis pihak RSUD Rasyidin yang menyebutkan kondisi kakak saya tak darurat," kata Yudi.

Direktur RSUD Rasyidin Desy Susanti membenarkan DE mendatangi IGD.

Hanya saja kata Desy saat ditangani dokter IGD, kondisi DE tidak dalam keadaan darurat.

"Mereka datang kita layani. Dokter IGD menyebutkan setelah diperiksa kondisi pasien saat itu tidak dalam keadaan darurat," kata Desy.

Menurut Desy, dokter memang menyarankan mendatangi puskesmas untuk mendapatkan pelayanan yang ditanggung BPJS.(***)

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.