PADANG – Sumatera Barat menghadapi persoalan serius terkait dengan pembangunan mega proyek Gedung Budaya Sumbar yang hingga kini terhenti.
Mega proyek besar yang telah menghabiskan anggaran puluhan miliar ini kini menjadi sorotan publik setelah temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melalui Panitia Khusus (Pansus) DPRD Sumbar.
Pansus melakukan inspeksi ke lokasi gedung pada tahun lalu dan menemukan fakta mencengangkan mengenai kondisi proyek
Gedung empat lantai yang seharusnya menjadi pusat kegiatan budaya di Kota Padang ini tampak belum rampung.
Di bagian belakang gedung, terlihat 35 tiang yang hanya sampai pada ketinggian lantai satu, tanpa adanya struktur bangunan lain seperti dinding.
Tak hanya itu, balok dan besi yang ada juga tampak berkarat, menunjukkan betapa lama proyek ini dibiarkan terbengkalai.
Menurut Bakrie Bakar, Ketua Pansus DPRD Sumbar, pada tahun 2021, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 31 miliar untuk pembangunan gedung tersebut.
Namun, hingga saat ini hanya sekitar Rp 3,4 miliar atau 10,5% dari total anggaran yang terealisasi. Dikutip dari Youtube 3 ASA Channel, Senin 2 Juni 2025.
Hal yang lebih merugikan lagi, uang muka sebesar Rp 4,3 miliar yang telah diberikan kepada kontraktor.
Dana untuk mega proyek gedung budaya di Sumatera Barat yang mangkak ini terpaksa dikembalikan ke kas negara karena proyek ini tidak sesuai dengan perencanaan awal.
Para anggota Pansus DPRD Sumbar, seperti Novrizon dan Migos Natsir, juga mengungkapkan kekecewaan mereka.
Novrizon menekankan pentingnya kontraktor untuk bertanggung jawab atas pengerjaan proyek yang terbengkalai ini, atau mengembalikan uang muka yang telah diterima.
Migos Natsir, di sisi lain, menyoroti betapa pentingnya melanjutkan pembangunan gedung ini demi kemajuan daerah dan menciptakan manfaat nyata bagi masyarakat.
Gedung Budaya Sumbar, yang diharapkan menjadi pusat budaya dan seni, kini justru menjadi simbol kegagalan pengelolaan proyek pemerintah yang merugikan negara.
Terbengkalainya proyek gedung budaya di Sumatera Barat ini tidak hanya menimbulkan kerugian finansial, tetapi juga merusak citra pemerintah daerah.
Terutama dalam mengelola anggaran yang seharusnya diperuntukkan bagi kepentingan masyarakat Sumatera Barat.
Pansus DPRD Sumbar berharap proyek gedung budaya mangkak ini dapat dilanjutkan dengan perencanaan yang lebih matang dan pengawasan yang lebih ketat agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Proyek Gedung Budaya Sumatera Barat mangkak dapat dirampungkan hingga memberikan manfaat yang besar bagi perkembangan seni dan budaya di Sumatera Barat.(***)
Posting Komentar