Oktober 2021

PADANG - Kejati Sumbar menetapkan 13 orang menjadi tersangka dugaan korupsi pembayaran ganti rugi lahan tol Padang-Pekanbaru.

Para tersangka merupakan aparatur pemerintahan daerah, apatur pemerintahan nagari, serta dari pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN).

"Berdasarkan hasil penyidikan dan pengumpulan barang bukti kita menetapkan 13 tersangka," kata Asisten Pidana Khusus Kejati Sumbar, Suyanto, Jumat (29/10/2021).

Ia mengatakan, dari penghitungan sementara perkara itu telah merugikan negara mencapai Rp 28 miliar.

"Kerugian muncul karena diduga uang pembayaran ganti rugi lahan tol yang telah disalurkan negara diklaim secara melawan hukum oleh orang yang tidak berhak sebagai penerima ganti rugi," katanya.

Diketahui, kasus penyimpangan ganti rugi lahan tol itu terjadi di lahan yang berada di kawasan taman kehati Kecamatan Parit Malintang, Kabupaten Padang Pariaman.

Untuk proyek jalan tol negara membayarkan ganti rugi terhadap lahan yang dipakai untuk pembangunan.

Hanya saja di kawasan taman kehati Parit Malintang ditemukan indikasi bahwa penerima ganti rugi bukanlah yang berhak sebagai penerima dengan nilai mencapai Rp 30 miliar.

Diketahui lahan itu tercatat sebagai aset milik pemerintah daerah, namun ganti rugi diterima oleh orang per orang.(scm)

PADANG - Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat (Sumbar) akhirnya menghentikan penyelidikan surat sumbangan bertanda tangan Gubernur Mahyeldi.

Penghentian penyelidikan kasus tersebut lantaran hasil gelar perkara yang digelar Kamis (28/10/2021) tidak menemukan alat bukti yang cukup.

Hal itu disampaikan oleh Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Satake Bayu Setianto, Jumat (29/10/2021).

Satake mengungkapkan, pihaknya telah memeriksa  11 orang saksi serta meminta pendapat ahli pidana.

“Setelah gelar perkara kasus ini dihentikan karena alat buktinya tidak cukup,” kata Satake.

Sebelumnya, Polda Sumbar menerbitkan surat perintah penyelidikan terkait surat sumbangan bertandatangan gubernur yang akan digunakan digunakan untuk penerbitan buku tentang profil Sumbar.

Surat tersebut diterbitkan setelah Ormas DPD Projo Sumbar menduga ada indikasi korupsi dalam surat sumbangan bertandatangan gubernur dan melaporkannya ke Polda Sumbar. (sk)

PADANG - Polisi masih melakukan penyelidikan kasus perampokan disertai pembunuhan yang terjadi di kawasan Belimbing, Kecamatan Kuranji Kota Padang. Petugas juga tengah memburu pelaku yang menurut keterangan saksi berjumlah 3 orang.

Sementara itu, Kasatreskrim Polresta Padang Kompol Rico Fernanda mengatakan, sejauh ini belum ditemukan bukti baru dari kasus yang membuat geger warga tersebut.

“Belum ada bukti baru. Kita masih terus melakukan penyelidikan,” kata Rico, Senin (25/10/2021).

Diberitakan sebelumnya, perampokan tersebut diduga terjadi pada Sabtu (23/10/2021) malam sekitar pukul 21.00 WIB. Namun baru diketahui warga dan petugas kepolisian pada Minggu (24/10/2021) pagi setelah security yang bertugas di rumah korban melapor kepada warga yang baru selesai salat subuh.

Seorang ibu rumah tangga (IRT) bernama Yuni Nelti (59)  ditemukan meninggal dunia dalam perampokan sadis tersebut. Sedangkan suaminya Kusbiantara (58) terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena mengalami patah tangan.

Kapolsek Kuranji AKP Sutrisman menceritakan kronologi perampokan berdasarkan keterangan saksi bernama Robbi (23) yang merupakan security di rumah pengusaha Gas Elpiji tersebut.

“Awalnya saksi Robbi sedang sholat di kamar belakang. Kemudian tiba-tiba datang 3 laki-laki yang tidak dikenal mengenakan penutup kepala. Saksi ini langsung disekap dan kaki tangannya diikat,” kata Sutrisman melalui keterangan tertulis, Minggu (24/10/2021).

Sutrisma mengatakan, saksi berhasil melepaskan ikatan tali pada Minggu  subuh sekitar pukul 05.00 WIB.

Usai tali lepas, saksi langsung menuju ke rumah utama. Sesampainya di rumah utama terdengar ada suara orang menggedor-gedor pintu kamar,” sebut dia.

Kemudian, setelah pintu kamar terbuka ditemukan asisten rumah tangga Eni (23) dalam keadaan tangan terikat.

Ia melanjutkan, saksi kemudian ke kamar mandi dan menemukan korban Kusbiantara dalam kondisi tergeletak.

Sementara itu, korban Yuni Nelti ditemukan dalam keadaan tangan terikat kebelakang dan mulut ditutup dengan menggunakan kain di dalam kamar tidur.

“Korban Yuni Nelti ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sedangkan suaminya Kusbiantara mengalami luka parah, tangannya patah,” terang Sutrisman.

Ia melanjutkan, hasil penyelidikan sementara perampok berhasil membawa 1 mobil Honda Mobilio BA 1394 BQ, kartu ATM, 4 unit handphone dan receiver CCTV. (sk)

PADANG - Kasus perampokan sadis yang menewaskan seorang ibu rumah tangga (IRT) di kawasan Belimbing, Kelurahan Kuranji, Kecamatan Kuranji membuat geger warga Kota Padang. Polisi masih menyelidiki kasus tersebut dan memburu pelaku.

Kapolsek Kuranji AKP Sutrisman mengatakan, peristiwa perampokan itu diduga terjadi pada Sabtu (23/10/2021) malam sekitar pukul 21.00 WIB.

Ia menceritakan kronologi perampokan tersebut berdasarkan keterangan saksi bernama Robbi (23) yang merupakan security di rumah pengusaha Gas Elpiji tersebut.

“Awalnya saksi Robbi sedang sholat di kamar belakang. Kemudian tiba-tiba datang 3 laki-laki yang tidak dikenal mengenakan penutup kepala. Saksi ini langsung disekap dan kaki tangannya diikat,” kata Sutrisman melalui keterangan tertulis.

Ia melanjutkan, saksi berhasil melepaskan ikakan tali pada Minggu (24/10/2021) subuh sekitar pukul 05.00 WIB.

“Usai tali lepas, saksi langsung menuju ke rumah utama. Sesampainya di rumah utama terdengar ada suara orang menggedor-gedor pintu kamar,” sebut dia.

Kemudian, setelah pintu kamar terbuka ditemukan asisten rumah tangga Eni (23) dalam keadaan tangan terikat.

Ia melanjutkan, saksi kemudian ke kamar mandi dan menemukan korban Kusbiantara (58) dalam kondisi tergeletak.

Sementara itu, korban Yuni Nelti (59)  ditemukan dalam keadaan tangan terikat kebelakang dan mulut ditutup dengan menggunakan kain di dalam kamar tidur.

“Korban Yuni Nelti ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sedangkan suaminya Kusbiantara mengalami luka parah, tangannya patah,” terang Sutrisman. (sk)

PADANG - Polisi meralat informasi seputar korban dalam peristiwa perampokan yang terjadi  Belimbing, Kecamatan Kuranji, Kota Padang. Korban meninggal satu orang, sedangkan seorang lainnya kritis.

“Meninggal hanya satu orang, yakni istri pemilik rumah YN (59) sedangkan sang suami K (58) mengalami luka parah,” kata Kapolsek Kuranji kepada wartawan, Minggu (24/10/2021).

Informasi tersebut sejalan dengan pernyataan Kasat Reskrim Polresta Padang Kompol Rico Fernanda, dimana ia mengatakan dalam peristiwa itu satu korban meninggal dunia, sedangkan satu lainnya dalam kondisi kritis.

Rico menyebut, pihaknya masih melakukan olah TKP dan telah memeriksa sedikitnya lima saksi terkait peristiwa tersebut.

“Ini termasuk aksi Curas atau pencurian dengan kekerasan, satu orang meninggal dunia didalam rumahnya,” kata Rico, Minggu (24/10/2021)

Ia melanjutkan, barang berharga milik korban yang hilang diantaranya, satu unit mobil, 46 emas, dan uang di ATM sekitar Rp 80 juta. (sk)


PADANG - Perampokan disertai pembunuhan dilaporkan terjadi di kawasan Belimbing, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatra Barat. Dua orang masing-masing perempuan dan laki-laki ditemukan meninggal di dalam rumah di kawasan tersebut pada Minggu (24/10/2021) pagi.

Menurut Kapolsek Kuranji, AKP Sutrisman, keduanya diduga m“Korban meninggal 2 orang, laki-laki dan perempuan. Ditemukan meninggal di dalam rumah,” kata dia.

Ia menambahkan, satu unit mobil milik korban dilaporkan hilang.

Merupakan korban pencurian dengan kekerasan (curas).

Sustrisman belum merinci kronologi kejadian maupun identitas korban. Menurut dia, saat ini pihaknya masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

“Korban meninggal 2 orang, laki-laki dan perempuan. Ditemukan meninggal di dalam rumah,” kata dia.

Ia menambahkan, satu unit mobil milik korban dilaporkan hilang.

“Ada mobil yang hilang. Untuk barang berharga korban lainnya masih dalam pemeriksaan,” terangnya.

Pihaknya masih belum mengetahui berapa orang pelaku yang terlibat dalam kejahatan tersebut.

“Kita masih melakukan penyelidikan. Perkembangannya nanti kami sampaikan,” pungkasnya. (sk)

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencatat, ada 739 kasus penyuapan telah ditangani sejak 2004 hingga Mei 2021. Hal ini menjadikannya sebagai kasus terbanyak tindak pidana maling uang rakyat alias korupsi.

“Berdasarkan data 2004 hingga Mei 2021 tercatat sebanyak 739 kasus penyuapan yang ditangani KPK, kemudian terbanyak kedua yakni pengadaan barang dan jasa sebanyak 236 perkara,” kata Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron, Jumat (22/10).

Sedangkan penyalahgunaan anggaran sebanyak 50 perkara, tindak pidana pencucian uang (TPPU) sebanyak 38 perkara, pungutan sebanyak 26 perkara, perizinan sebanyak 23 perkara, dan 10 perkara merintangi proses KPK.

“Sedangkan berdasarkan profesi tercatat terbanyak dari pihak swasta atau pelaku usaha yang melakukan tindak pidana korupsi sebanyak 343 orang dan terbanyak kedua yakni dari anggota dewan baik DPR/DPRD sebanyak 282 orang,” terangnya.

Menurutnya tindak pidana korupsi sudah menyebar hampir di seluruh kabupaten/kota di Indonesia karena hingga Juni 2021 tercatat sebanyak 155 kepala daerah yang terjerat kasus korupsi dengan rincian 22 gubernur dan 135 bupati/wali kota dan wakilnya.

Kasus korupsi terjadi di 25 provinsi dari 34 provinsi di Indonesia, bahkan di Jawa Timur tercatat sebanyak 85 kasus tindak pidana korupsi yang ditangani KPK.

“Hampir tidak tersisa daerah yang bebas korupsi, hampir tidak ada parpol yang bebas korupsi, dan hampir terjadi di semua lini pelayanan publik,” tuturnya.

Dalam sesi diskusi, Ketua LP2M Unej Prof Yuli Witono yang hadir secara daring menanyakan apakah politik biaya tinggi memicu tindak pidana korupsi di Indonesia.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Ghufron membenarkan fakta bahwa politik biaya tinggi berkontribusi memunculkan tindak pidana korupsi karena kepala daerah yang terpilih berusaha mengembalikan modal saat mengikuti pemilihan kepala daerah.

“Laju penindakan korupsi tidak akan mampu membendung percepatan tumbuhnya korupsi jika orientasi hanya untuk mengejar jabatan, mengembalikan modal, dan menambah kekayaan pribadi,” katanya dilansir FIN. (*)

JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Nur Nadlifah mempertanyakan keputusan pemerintah mewajibkan pelaku perjalan domestik atau penumpang pesawat udara untuk menyertakan hasil pemeriksaan negatif Covid-19 dengan skema PCR.

Ia menilai kebijakan yang diambil Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian itu sangat memberatkan masyarakat.

diajak menyukseskan vaksinasi tapi kenyataan di lapangan masyarakat masih dibebankan dengan tes PCR. Seharusnya masyarakat tidak dibebankan dengan hal-hal yang mestinya tidak perlu dilakukan,” ujar Nadlifah, Jumat (22/10).

Nur Nadlifah menyarankan, seharusnya membuat kebijakan yang tidak bertolak belakang dan menimbulkan spekulasi publik mengenai konspirasi Covid-19 ini.

“Kenapa saya bilang aneh, kita selama ini berjuang mati-matian mengajak masyarakat untuk mau divaksin sehingga herd immunity tercapai. Setelah perlahan itu diterima oleh publik, justru pemerintah sendiri yang merusaknya,” ungkapnya.

“Contohnya kebijakan penumpang pesawat wajib PCR. Publik jadi berpikir, oh vaksin itu proyek bisnis kesehatan. Percuma vaksin wong masih wajib tes PCR,” sambung Politisi Fraksi PKB itu.

Dia juga menilai bila Keputusan Mendagri Nomor 53 Tahun 2021 tetang PPKM yang mewajibkan tes PCR untuk perjalanan Jawa-Bali, bertolak belakang dari keinginan pemerintah sendiri yang sedang bekerja keras melakukan percepatan pemulihan ekonomi.

Semestinya kata dia, masyarakat yang ingin melakukan perjalanan dan sudah menerima vaksin dosis kedua cukup menggunakan rapid antigen.

“Meski saat ini sudah ada batas tertinggi harga tes PCR, Nadlifah mengatakan bagi kebanyakan masyarakat masih tergolong mahal. Biaya tes PCR bisa 50 persen dari harga tiket pesawat,” tutupnya dilansir FIN. (*)

LAMONGAN - Eksplorasi pencarian kapal van der Wijck yang tenggelam pada tahun 1936 akhirnya membuahkan hasil. Arkeolog meyakini bahwa kapal itu berada di dasar Laut Jawa di wilayah Lamongan.

Arkeolog BPCB Jatim Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, keyakinan itu berdasarkan berbagai bukti yang ditemukan dari foto-foto hasil eksplorasi dasar lain. Selain itu, hal ini dikuatkan dengan cerita tutur yang ada di masyarakat.

“Secara pribadi saya meyakini 75% dari berbagai bukti yang ada, bahwa kapal yang kita eksplorasi ini adalah Kapal van der Wijck,” kata Wicaksono saat presentasi hasil eksplorasi, Kamis (21/10/2021).

Dalam video dan eksplorasi itu, tim juga melihat penampakan muatan-muatan yang masih berada di dalam bangkai kapal. Selain itu, ada juga ciri-ciri fisik yang menjelaskan mengenai badan kapal.

“Yang paling kentara adalah penampakan tangga kapal,” jelasnya.

Meski sudah diyakini, para peneliti menyebut masih akan melakukan eksplorasi dan kajian lanjutan mengenai bangkai kapal itu.

Ke depan, imbuh Wicaksono, pihaknya akan bekerja sama dengan semua pihak. Termasuk dengan TNI AL untuk semakin mendapatkan gambaran.

“Target eksplorasi yang baru selesai ini adalah untuk mendokumentasikan atau untuk mendapatkan gambaran awal terhadap dugaan bangkai Kapal van der Wijck dan ke depan akan kami lakukan lagi seperti apa,” tambahnya lagi.

Staf Potensi Maritim Armada 2 TNI AL Letkol Laut (t) Bagus Arianto, yang juga hadir dalam pemaparan hasil eksplorasi mengungkapkan, pihaknya mendukung penuh eksplorasi Kapal van der Wijck.

Bagus menyebut, Panglima Armada 2 juga mendukung eksplorasi ini dan bersedia untuk terlibat, karena gaungnya tidak hanya di Indonesia saja tapi juga di dunia.

“Kapal van der Wijck ini tidak hanya menjadi ikon Lamongan dan Indonesia, tapi juga ikon dunia,” katanya.

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengatakan, ke depan pihaknya akan berkomunikasi dengan semua pihak untuk menindaklanjuti hasil eksplorasi, yang sudah mulai menampakkan titik terang. Pihaknya juga akan berkomunikasi dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Riset Teknologi berkaitan dengan hal ini.

“Ini adalah titik awal, ke depan kita akan terus berkomunikasi apa yang akan kami lakukan terhadap kapal Titanic Indonesia ini,” kata Yuhronur dilansir detikcom.

Seperti diketahui, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lamongan bekerja sama dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, eksplorasi Kapal van der Wijck yang diceritakan tenggelam di perairan Lamongan pada 1936.

Kapal van der Wijck merupakan kapal uap milik Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM). Dibuat oleh Maatschappij Fijenoord, Rotterdam tahun 1921.

Namanya diambil dari nama Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang berkuasa dari tahun 1893 hingga 1899, yang bernama Carel Herman Aart van Der Wijck, yang melayani kawasan perairan di Hindia Belanda. (*)

PADANG - Belakangan pinjaman online (pinjol) ilegal tengah menjadi sorotan. Berbagai laporan masyarakat yang menjadi korban terus mencuat ke permukaan, mulai dari tagihan bunga yang disebut tiba-tiba melambung tidak karuan, hingga tata cara penagihan oleh pihak pemberi pinjol yang tidak manusiawi.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan Sumatra Barat (OJK Sumbar) Yusri mengatakan, jumlah pengaduan masyarakat yang masuk terkait Pinjaman Online Ilegal pada tahun 2019 hingga 2021 mencapai 19.711 pengaduan.

Laporan tersebut diterima OJK melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) terkait Pinjaman Online Ilegal dari masyarakat yang berdomisili di Sumatera Barat.

“Sebanyak 9.270 pengaduan (47,03%) dikategorikan sebagai pelanggaran berat sedangkan 10.441 pengaduan (52,97%) dikategorikan sebagai pelanggaran ringan,” ungkap Yusri, Selasa (19/10/2021).

Menurut dia, bentuk pengaduan dengan pelanggaran berat diantaranya pencairan dana tanpa persetujuan pemohon, ancaman penyebaran data pribadi, penagihan kepada seluruh kontak HP dengan teror atau intimidasi dan penagihan dengan kata-kata kasar termasuk pelecehan seksual.

Sementara itu, hingga 19 Oktober 2021 OJK Sumbar mencatat 241 laporan warga terkait pinjol ilegal.

Jangan Membayar

Sementara itu, menanggapi maraknya masyarakat yang terjerat pinjaman online ilegal, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta korban pinjaman online (pinjol) ilegal tidak usah membayar utangnya.

“Kepada mereka yang sudah terlanjur menjadi korban, jangan membayar,” kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, seperti dilansir ANTARA, Selasa (19/10/2021).

Mahfud menjelaskan apabila korban pinjaman online diteror karena tidak membayar utangnya, maka bisa melaporkannya kepada kantor polisi terdekat

“Kalau tidak membayar lalu ada yang tidak terima, diteror, lapor kepada kantor polisi terdekat. Polisi akan memberikan perlindungan,” kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.

Oleh karena itu, imbauan yang dilakukan pemerintah yang dihadiri OJK dan BI itu untuk menghentikan penyelenggaraan pinjol ilegal.

Dia menegaskan penindakan hukum pidana dan perdata ini hanya berlaku bagi para pelaku pinjol ilegal, terkecuali perusahaan “financial technology (fintech) peer to peer lending” yang telah memiliki lisensi dari OJK atau pinjol legal.

“Dengan ini maka kita menegaskan, kita hanya akan melakukan tindakan tegas terhadap pinjol ilegal. Untuk pinjol-pinjol lain yang legal, sudah berizin dan sah gitu akan berkembang. Karena justru itu yang kita harapkan,” tuturnya. (sk)

LIMAPULUHKOTA - Petugas Polres Limapuluh Kota menangkap empat remaja masing-masing berinisial RR (16), SR (16), FF (16)  dan NS (18) pada Sabtu (16/10/2021) sekitar pukul 21.30 WIB. Mereka diamankan lantaran terlibat pencurian di sekolah.

Kasat Reskrim Polres Limapuluh Kota AKP Mulyadi mengatakan, keempat remaja tersebut melakukan pencurian di UPTD SMP Negeri 1 Kecamatan Suliki pada Minggu (10/10/2021).

Saat itu mereka menyikat sejumlah barang di Ruang Tata Usaha dan Majelis Guru, diantaranya 7 buah Tablet merk Advan, 1 unit Laptop dan uang sejumlah.

Mulyadi menjelaskan, terungkapnya pencurian itu bermula saat petugas kebersihan hendak membersihkan sekolah.

“Saat itu saksi menemukan ruangan TU dan Ruangan Majelis Guru dalam keadaan berantakan. Saksi kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada penjaga sekolah,” kata Mulyadi kepada wartawan, Senin (18/10/2021).

Ia melanjutkan, pihak sekolah kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke polisi.

Usai mendapat laporan tersebut, pihaknya melakukan penyelidikan dan berhasil  mengetahui identitas pelaku.

“Empat pelaku diamankan pada Sabtu (16/10/2021) malam sekitar pukul 21.30 WIB,” terangnya.

Mulyadi menambahkan, empat pelaku saat ini menjalani pemeriksaan di Mapolresta Limapuluh Kota.

“Tiga pelaku diperiksa didampingi orang tua dan penasehat hukum mereka karena masih dibawah umur,” lanjutnya.

Ia menambahkan, empat remaja tersebut diancam dengan Pasal 363 ayat (1) Angka Ke-4 dan Ke-5 KUHPidana Jo Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. (sk)

PADANG - Hari ini merupakan waktu terakhir Kota Padang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.

Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dalam rapat virtual yang digelar pada Sabtu (16/10/2021) menyebut status PPKM di Kota Padang sudah berada pada level 2.

Terkait apakah Kota Padang akan menerapkan PPKM Level 2 mulai Selasa (19/10/2021), Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Padang, Arfian mengatakan pihaknya masih menunggu pengumuman resmi dari pemerintah pusat.

“Kita masih menunggu pengumuman hari ini, biasanya sore hari, semoga Padang benar-benar  PPKM Level 2,” sebut Arfian, Senin (18/10/2021).

Arfian mengatakan, penurunan level PPKM juga sejalan dengan upaya Pemko Padang yang  terus mengupayakan percepatan vaksinasi.

“Saat ini vaksinasi sudah mencapai  48,17 persen. Oktober ini vaksinasi ditargetkan mencapai 70,” kata dia.

Ia juga mengingatkan, meski nanti Kota Padang menerapkan PPKM Level 2, warga diminta tetap menerapkan protokol kesehatan dan menjalani vaksinasi.

“Tetap disiplin prokes dan vaksinasi. Ini penting dilakukan agar kita bisa kembali hidup normal seperti sedia kala,” pungkasnya. (sk)

SAMOSIR - Warga Sitorang Nabolon Dusun III, Desa Sihusapi, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatra Utara mendadak histeris. Ini setelah seorang anak memenggal kepala ayah kandungnya, Sabtu (16/10/2021) malam.

Pelaku Budianto Situmorang tak hanya menghabisi nyawa bapaknya, Sampe Raja Situmorang (65). Tapi juga melukai ibu kandungnya, Kostaria Simarmata (63) hingga kritis dan kini dirawat di rumah sakit.

Kasat Reskrim Polres Samosir, AKP Suhartono, menjelaskan peristiwa ini terjadi pada Sabtu malam sekira pukul 20.00 WIB.

Saat itu, pihaknya menerima laporan warga ada kejadian penganiayaan di lokasi.

“Petugas yang turun ke lokasi melihat ada seorang yang tewas dalam keadaan kondisi tanpa kepala tergeletak di depan rumah,” jelas Suhartono.

Diungkapnya, pembunuhan itu berlangsung sangat cepat saat korban sedang makan malam. Si pelaku mendadak mengamuk dan keluar dari dalam kamar dan melakukan penganiayaan terhadap ibunya Kostaria.

Menyaksikan hal itu, ayahnya Sampe Raja Situmorang yang sedang makan, marah kepada pelaku. Bukannya takut, pelaku malah memukul sang ayah dengan kayu berulang kali. Akhirnya, sang pun terkapar.

“Pelaku langsung membantai ayahnya. Awalnya memukul dengan kayu, kemudian menghabisi nyawa ayahnya dengan parang,” ungkapnya.

Lalu, pelaku membawa tubuh ayahnya keluar di depan pintu rumahnya. Dan, secara sadis pelaku mengeluarkan organ tubuh bagian dalam perut ayahnya dan dibuang di lokasi.

“Selain membantai ayahnya hingga meninggal dunia, Budianto juga melukai Kostaria Simarmata, ibunya. Kostaria kini telah dibawa ke RSUD Hadrianus Sinaga mendapatkan perawatan,” jelas Suhartono dilansir Pojoksumut, Minggu (17/10/2021).

Setelah melakukan pembunuhan itu, pelaku tidak melarikan diri dan masuk ke dalam rumah. Tetangga dan petugas meminta korban keluar rumah. Korban menuruti dan akhirnya berhasil diamankan petugas.

Saat ini, pelaku telah diamankan ke Satreskrim Polres Samosir. (*)


BATUSANGKAR - Dua unit warung yang berada di samping Istano Basa Pagaruyung, di Jorong Balai Janggo, Nagari Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar ludes terbakar, Jumat (15/10/202) sekitar pukul 11.35 WIB.

Kepala Satpol PP dan Damkar Tanah Datar Yusnen mengatakan, pihaknya menerjunkan 4 armada Damkar dan 30 personel dari Posko Batusangkar dan Posko Salimpaung untuk memadamkan api.

“Api berhasil dipadamkan sekitar kurang lebih dua jam setelah petugas berjibaku dibantu masyarakat sekitar,” kata Yusnen.

Ia menjelaskan, dua bangunan yang terbakar berukuran 300 meter persegi dan 45 meter persegi dan terbuat dari kayu.

“Objek yang terbakar bangunan dari kayu berupa kedai sekaligus tempat tinggal. Satu kedai dalam kondisi kosong,” terangnya.

Menurut dia, kedai sekaligus rumah yang terbakar milik pedagang bernama Elfrinelsi (48 tahun) dengan kerugian diperkirakan Rp350 juta,” sebutnya.

“Kedai yang kosong kerugian diperkirakan Rp50 juta,” lanjutnya.

Sejauh ini pihaknya belum bisa memastikan penyebab musibah tersebut.

“Penyebab pastinya diserahkan ke pihak kepolisian. Namun untuk dugaan sementara mungkin akibat arus pendek listrik,” pungkasnya. (sk)

PADANG - Akibat persengketaan, belasan guru di SMA PGRI 1 Padang terjebak di lingkungan sekolah tersebut sejak Rabu (13/10/2021) sore hingga malam hari. Mereka tak bisa keluar karena pagar sekolah digembok oleh satu oknum yang bersengketa dengan Yayasan pengelola SMA PGRI 1 Padang.

Informasi yang dihimpun, belasan guru tersebut baru bisa keluar dari lingkungan sekolah setelah pihak kepolisian dari Polresta Padang dan Polsek Padang Timur tiba ke lokasi dan melakukan mediasi.

Kanit III SPKT Polresta Padang, Ipda Dwi Jatmiko mengatakan, para guru dan kendaraan mereka yang terkurung akhirnya bisa keluar dari lingkungan sekolah sekitar pukul 20.00 WIB.

“Setelah mediasi, mereka keluar dari sekolah dengan dikawal petugas,” kata Dwi Jatmiko.

Sementara itu Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA PGRI 1 Padang, Nofrini menjelaskan kronologi penggembokan pagar terjadi saat pelajar telah pulang. Menurutnya saat itu pelajar ke sekolah untuk berkonsultasi.

“Setelah siswa pulang, datanglah mereka (pihak yang bersengketa) menggembok pagar dengan membawa preman,” kata Nofrini kepada wartawan, Rabu (13/10/2021) malam.

Ia menjelaskan, oknum yang mengurung guru itu karena tidak terima dengan hasil putusan pengadilan perihal kepemilikan dan pengelolaan sekolah.

Ia menyesalkan kejadian tersebut. Menurutnya guru harusnya tidak dilibatkan dalam sengketa tersebut. (sk)

SOLSEL - Beredar rumor menyebutkan kemunculan aliran kepercayaan Pelindung Kehidupan di Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat (Sumbar).

Terkait itu, Wakil Ketua Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) Solok Selatan, M Fajrin, membenarkannya.

Fajrin menyebutkan, pengikut aliran Pelindung Kehidupan diketahui pertama kali pada 9 Juni 2021, tepatnya di Jorong Simancuang, Nagari Alam Pauh Duo, Kecamatan Pauh Duo.

Menurut dia, tim dari intel Kejari Solok Selatan telah menyelidiki sejumlah warga di Jorong Simancuang. Penyelidikan itu dilakukan untuk memastikan kebenaran atas informasi aliran ini eksis di Solok Selatan.

“Pertama kali kita ketahui pada 9 Juni lalu. Saat itu, dilakukan penyelidikan untuk memastikan kebenaran informasi keberadaan aliran ini,” katanya, Selasa (12/10/2021).

Fajrin menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan saat itu, terdata ada sekitar 20 pengikut dari aliran Pelindung Kehidupan yang menetap di Jorong Simancuang. Namun pengikutnya terpantau sudah tak lagi berdomisili di daerah tersebut.

“Pengikutnya waktu itu ada sekitar 20 orang, tapi sekarang sudah pindah. Kita sedang pantau keberadaan dan aktivitas dari pengikut aliran ini,” kata dia.

Fajrin menuturkan, aliran Pelindung Kehidupan tersebut mencoba merekrut pengikut atau jemaah melalui sistem pengobatan yang mereka beri nama ‘Menebus Hak’.

“Pengikutnya dimandikan pada malam hari dengan membayar Rp2 hingga Rp5 juta. Dengan menebus hak, maka sudah dianggap telah bersih,” ujar Fajrin.

Ia melanjutkan, berdasarkan keterangan informasi yang dihimpun pihaknya, aliran Pelindung Kehidupan menganut kepercayaan dengan melaksanakan salat satu kali seumur hidup.

“Namun, apakah ada kaidah agama yang menyimpang, kita belum bisa menyimpulkan,” tuturnya.

Menurut Fajrin, dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar rapat dengan unsur terkait untuk membahas tersebut.

Kita segera menggelar rapat untuk menentukan langkah ke depannya,” tutup Fajrin. (sk)

PADANG - Semangat ibu-ibu nasabah Mekaar kota Padang tidak hanya dalam mendorong usahanya sendiri untuk terus maju, namun mereka juga menularkan semangatnya kepada sesama ibu-ibu.

Hal itu terlihat dari semangat Ibu Mekaar yang hadir pada acara Kunjungan Staf Khusus III Menteri BUMN Erick Thohir, Arya Sinulingga di Lapangan daerah Lubuk Kilangan Kota Padang.

“Menteri BUMN Erick Thohir akan memberikan berbagai pelatihan untuk ibu-ibu, khususnya pelatihan berjualan online yang akan disupport oleh BUMN Telkom. Nantinya ibu-ibu yang sudah bergabung dengan Mekaar akan dikasih pelatihan supaya semakin terampil dan kreatif dalam berjualan. Untuk yang belum bergabung juga akan dikasih pelatihan supaya saat bergabung dengan Mekaar sudah siap untuk menjalankan usahanya,” kata Arya Sinulingga dalam kunjungannya untuk bertemu Ibu-ibu di Kota Padang.

Kunjungan kali ini dihadiri oleh 250 ibu-ibu yang sebagian merupakan nasabah PNM Mekaar.

Salah satu nasabah PNM Mekaar kota Padang Ibu Yusni, memiliki usaha rendang. Berawal dari pinjaman pada tahun 2018 sebesar 2 juta rupiah dari PNM, sampai saat ini usahanya telah berjalan 4 tahun dengan modal usaha sebesar 7 juta rupiah.

Awalnya Ibu Yusni menawarkan dagangan rendang ke teman-temannya. Sampai akhirnya produk rendang Ibu Yusni yang diberi nama Rendang Yoiko bisa dijual di minimarket Kota Padang.

Namun saat pandemi covid-19, Ibu Yusni menarik kembali dagangannya dari mini market karena tidak ada pembeli.

Akhirnya Ibu Yusni berniat untuk membeli alat vacuum untuk membuat kemasan lebih baik sehingga produk rendangnya semakin awet dan tidak mudah kadaluarsa.

“Tahun lalu saya diberikan pembiayaan sebesar 7 juta Rupiah oleh Mekaar dan saya belikan alat vacuum. Alhamdulillah sampai saat ini produk saya semakin laku sehingga sekarang omset sudah 12 juta Rupiah per bulan” ujar Ibu Yusni.

Sementara itu, nasabah PNM Mekaar lainnya, Ibu Sri Purwanti, memiliki usaha jamu yang penjualannya dilakukan secara online.

“Saya sering ikut pelatihan untuk jualan online, melalui jualan online itu makanya usaha saya semakin laku” ungkap Ibu Sri Purwanti.

Tidak berhenti disitu, Ibu Sri Purwanti terus memberikan semangat kepada seluruh Ibu-ibu yang hadir untuk berani bergabung dengan Program PNM Mekaar. (*)

PADANG - Polisi akan menghentikan kasus dugaan penipuan terkait surat bertanda tangan Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah yang digunakan untuk meminta sumbangan. Kasus ini dihentikan karena tidak ditemukan bukti adanya unsur penipuan.

Diketahui ada lima orang terduga yakni D (46), DS (51), A (36) MR (50) dan DM (36) dalam kasus tersebut.

Kelimanya bukanlah warga Sumbar. D, DS dan DM berasal dari Jawa. Sedangkan MR dan A merupakan warga Makassar.

Soal surat (bertandatangan) gubernur rencana akan dihentikan. Lima orang ini kan perkaranya dugaan penipuan. Itu tidak ada ditemukan,” kata Kasatreskrim Polresta Padang Kompol Rico Fernanda, Minggu (3/10/2021).

Rico menjelaskan, sebelumnya pihaknya hanya fokus soal dugaan penipuan dengan menggunakan surat bertanda tangan gubernur.

Sementara itu, saat ini kelima terduga itu tidak lagi berada di Padang.

Rico mengatakan mereka sudah minta izin untuk kembali ke kampung halamannya. Namun demikian, jika sewaktu-waktu dibutuhkan, kata Rico mereka bisa dipanggil kembali.

“Kita tidak bisa melarangnya karena (mereka) bukan tersangka tapi baru dalam tahap saksi. Sudah minta izin dan bersedia datang lagi jika dibutuhkan. Kita juga sudah tahu alamat jelasnya,” kata Rico.

Rico menyebutkan di awal-awal kasus dulu, mereka sempat diberlakukan wajib lapor ke Polresta Padang. Namun, kata Rico, dalam penyelidikan tidak ditemukan unsur penipuan karena surat yang mereka bawa adalah asli. (sk)

PADANG - Sumatera Barat memiliki potensi bencana yang tinggi karena itu membutuhkan sumberdaya manusia (SDM) untuk melakukan pengkajian kebutuhan pascabencana guna percepatanan proses rekonstruksi dan rehabilitasi.

“SDM Jitu Pasna yang terampil akan mampu mengkaji dan menghitung secara cepat dalam mengumpulkan data primer data basah kerusakan dan kerugian pada daerah khususnya dalam pengkajian

kebutuhan pasca bencana (Jitu Pasna) sehingga proses rekonstruksi dan rehabilitasi bisa cepat dilakukan,” kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi saat membuka Bimtek Hitung Cepat Pengkajian Kebutuhan Pascabencana Angkatan VIII bagi aparatur Kabupaten/Kota, Perangkat Desa/Nagari/ Kelurahan, Relawan PB dan Jurnalis di Padang, dikutip Padek.co

Kegiatan yang dibidani Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Sumbar itu memberikan pemahaman dan meningkatkan kemampuan peserta dalam membuat Info Grafis Bencana sehingga data yang didapat valid sesuai kondisi ril dampak bencana tersebut.

Gubernur berharap semua peserta bisa mengikuti kegiatan tersebut sehingga nantinya tercipta SDM yang memiliki kemampuan dalam pengkajian kebutuhan pascabencana. “Dengan demikian, pemerintah juga bisa memberikan respons cepat untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana,” ujarnya.

Kepala Pelaksana BPBD Sumbar Erman Rahman menyebutkan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana bahwa BPBD harus bentindak cepat dan tepat serta efektif dan efisien, bukan hanya pada saat terjadi bencana (penanganan darurat) akan tetapi juga pada saat pemulihan melalui rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana dengan prinsip dasar membangun menjadi lebih baik dan aman (build back better and safer) yang berbasis konsep pengurangan risiko bencana yang dilakukan secara sistematis, komprehensif dan menyeluruh serta terkoordinasi sejak awal sampai akhir. “Dalam hal inilah peran Jitu Pasna dibutuhkan untuk mendukung kerja pemerintah,” katanya.

Ia menyebut JITU PASNA Angkatan VIII dilaksanakan selama 4 hari dari tanggal 29 September s/d 2 Oktober 2021 bertempat di Hotel Kyriat Bumiminang Padang. “Mudah-mudaha ini bisa memperkuat SDM yang ada di BPBD, Nagari/ Desa/ Kelurahan di kabupaten/ kota serta Relawan dan Jurnalis penanggulangan bencana dalam menghitung kerusakan dan kerugian akibat bencana,” katanya.(***)

PADANG - Sepanjang Rabu (29/9/2021) hingga Kamis (30/9/2021)  pagi sebagian wilayah Sumatra Barat (Sumbar) dilanda cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang. Hal itu mengakibatkan bencana banjir dan longsor serta pohon tumbang di berbagai daerah.

Menurut Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar Erman Rahman setidaknya lima wilayah di Sumbar terdampak cuaca ekstrem tersebut yakni Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Untuk mengantisipasi dampak yang ditimbulkan bencana Erman mengatakan, petugas di semua daerah tetap siaga 24 jam.

“Skala bencana cukup luas, kita meminta petugas di semua daerah tetap siaga 24 jam.  Masyarakat juga diharapkan mewaspadai kondisi yang cuaca yang tidak menentu ini,” kata Erman, Kamis (30/9/2021).

Ia menjelaskan, pihaknya telah melakukan evakuasi di daerah-daerah yang terdampak banjir dengan mendistribusikan perahu karet.

Sebagaimana diketahui, Padang Pariaman menjadi salah satu daerah terdampak bencana cukup parah. Hingga Kamis pagi, 4 orang dilaporkan meninggal dunia di daerah tersebut.

Korban meninggal yakni 1 orang akibat tertimpa pohon tumbang di Komplek Makam Syekh Burhanuddin di Korong Kramat Jaya, Nagari Mangopoh Palak Gadang Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakih. Kemudian 3 orang akibat tertimbun longsor di Korong Tanah Taban, Nagari Pasia Laweh, Kecamatan Lubuk Alung,

“Ada dua unit rumah tertimbun lonsor di Korong Tanah Taban yang berisi tujuh orang. Empat telah ditemukan, 3 korban meninggal dunia dan 1 orang patah tulang,” ungkap Erman.

Ia lanjutkan, petugas telah melanjutkan pencarian korban lainnya sejak Kamis pagi.

Atas kondisi cuaca yang berpotensi bencana belakangan ini pihaknya meminta warga agar selalu waspada dan siap siaga.

Erman juga meminta warga melakukan evakuasi mandiri, namun jika membutuhkan bantuan evakuai bisa menghubungi BPBD provinsi maupun kabupaten kota. (sk)

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.