Bakar Tongkang di Bagansiapiapi, Tiang Utama Tumbang ke Arah Laut, Apa Maknanya?


BAGANSIAPIAPI - Hari ini, puncak dari iven bakar tongkang di Bagansiapiapi , Rokan Hilir, (Rohil), digelar, Kamis (12/6/2025).

Sebelumnya masyarakat Tionghoa telah mengelar serangkaian kegiatan mulai ritual di klenteng, ritual persiapan replika tongkang dan lain-lain.

Pada Rabu (11/6/2025) kemarin, replika tongkang telah diletakkan di depan Klenteng Ing Hok King setelah diarak-arak dengan menempuh rute tertentu.

Selanjutnya, untuk puncak bakar tongkang, replika tersebut diarak untuk menuju lokasi pembakaran tongkang, Kamis siang.

Nampak sedikit berbeda, dibandingkan biasanya, untuk arak-arakan replika tongkang kali ini baru dimulai sekitar pukul 16.00 WIB. Iringan tersebut disertai dengan ribuan peserta, yang turut mengantarkan replika tongkang tersebut.

Terlihat rombongan berbagai komunitas, marga mengikuti prosesi tersebut. Begitu juga dari klenteng dan berbagai unsur.

Sementara untuk rute yang dilalui mulai dari depan klenteng ke jalan Perdagangan, jalan Peniagaan dan membelok ke lokasi Bakar Tongkang di jalan Perniagaan, Bagansiapiapi.

Di tempat tersebut memang sejak lama menjadi tempat pembakaran replika tongkang, baik yang dilaksanakan dalam kegiatan bakar tongkang yang menjadi iven wisata nasional maupun yang berupa kegiatan-kegiatan lainnya di tingkat klenteng, atau pekong.

Dengan arak-arakan yang disertai ribuan orang, membuat perjalanan yang ditempuh menjadi begitu lambat.

Alhasil, replika tongkang baru sampai di lokasi untuk pembakaran pada sore, sekitar pukul 17.00 WIB. Kegiatan arak-arakan ini terkesan lebih lama dibandingkan biasanya, mengingat biasanya replika tongkang sudah mulai diarak sekitar pukul 14.00 WIB.

Begitu replika tongkang diletakkan di posisi sedikit ujung dari lapangan tersebut, dilakukan pemasangan tiang layar oleh panitia.

Terdapat dua tiang yang berdiri di bagian tengah replika tongkang, yang merupakan tiang utama dan sebuah tiang berukuran lebih pendek.

Setelah tiang terpasang, seperti tradisi yang biasa dilakukan, replika tongkang kemudian dinaiki bersama para pihak yang hadir. Di antaranya Forkopimda Rohil, Bupati H Bistamam, Wabup Jhony Charles, Plh Sekdaprov M Job Kurniawan, Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan, tokoh masyarakat Sugiato dan sejumlah tokoh lainnya.

Beberapa saat di dalam replika tongkang, selanjutnya replika tersebut dibakar. Api menjalar dengan cepat, memakan bagian-bagian replika tongkang yang terbuat dari kayu, dan kertas tersebut.

Dalam waktu singkat, api membesar. Sementara para peserta terus berdoa, mengacungkan-acungkan hio dan ada yang melempar hio yang dari tadi dibawa ke dalam tumpukan kertas sembayang di bawah replika.

Sekitar pukul 17.35 WIB, tiang tongkang yang terbakar nampak tumbang. Diawali dari tiang kecil kemudian tiang utama, dimana kedua-duanya tumbang ke arah barat.

Jika dilihat dari kondisi geografis wilayah di Bagansiapiapi tersebut, maka arah tiang jatuh tersebut dimaknai sebagai tumbang ke arah laut.

Menurut seorang warga, A Yau bahwa arah tumbangnya tiang bagi masyarakat Tionghoa diyakini memberikan petunjuk, bahwa dalam tahun yang berjalan untuk usaha, kerja yang mendatangkan banyak rezeki adalah usaha yang berkaitan dengan aktifitas di laut atau perairan.

Biasanya seperti itu, kalau tumbang ke laut, bagus usaha di laut," katanya. Namun terangnya hal itu sebagai petunjuk, dan terlepas dari itu apapun kegiatan atau usaha yang dilakukan yang penting dijalani dengan sungguh-sungguh.(***)

Bakar Tongkang, Bagansiapi-api

Label:
This is the most recent post.
Posting Lama

Posting Komentar

[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.