Mei 2025


PADANG - Polisi masih mendalami kasus kebakaran pabrik karet milik PT Teluk Luas di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) yang terjadi pada Minggu (18/5/2025) siang hingga tengah malam.

Penyelidikan telah dimulai dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran. Olah TKP ini dilakukan tim Inafis dari Polda Sumbar dan Polresta Padang pada Senin (19/5/2025).

Tindakan ini baru bisa dilakukan setelah api dapat dipadamkan oleh personel pemadaman kebakaran selama kurang lebih 17 jam.

"Tim Inafis melakukan olah TKP untuk mendalami penyebab kebakaran. Ada dari Polda dan Polres," ujar Kapolsek Lubuk Begalung, Kompol Robby Setiadi Purba, Senin (19/5/2025).

Robby mengatakan bahwa pihak kepolisian juga telah mensterilkan area lokasi kebakaran. Garis polisi telah dipasang, sehingga pihak tidak berkepentingan dilarang memasuki.

"Hari ini kami memastikan pascakebakaran TKP benar-benar steril dan kami pastikan lagi tidak ada pihak-pihak memasuki TKP," katanya.

Sampai saat ini, polisi belum bisa memastikan sumber api hingga menyebabkan kebakaran dua gudang yang berisikan karet mentah tersebut.

Robby memastikan perkembangan penyelidikan akan segera disampaikan. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan, namun ia tidak merinci.

"Sudah kami pulbaket untuk dimintai keterangan, sudah dipanggil oleh Polresta Padang. Sementara sumber api masih didalami, nanti kami sampaikan," katanya.

Selain tim Inafis, tim laboratorium dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang juga melakukan pengecekan di lokasi kebakaran.

Dijadwalkan juga, pada Selasa (20/5/2025), tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polri juga akan melakukan pengecekan.

Kebakaran Hebat yang Sulit Dipadamkan

Sebelumnya diberitakan, kebakaran hebat melanda pabrik karet milik PT Teluk Luas yang terletak di Jalan By Pass, kawasan Lubuk Begalung, Kota Padang.

Peristiwa kebakaran yang mengejutkan ini terjadi sekitar pukul 12.00 WIB, Minggu (18/5/2025). Hal ini memicu kepanikan warga sekitar.

Akses jalan By Pass yang merupakan penghubung kawasan Teluk Bayur menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dialihkan.

Kapolsek Lubuk Begalung, Kompol Robby, menyampaikan bahwa hingga saat ini pihak kepolisian belum bisa memastikan apakah ada korban luka maupun korban jiwa dalam kebakaran tersebut.

"Belum bisa dipastikan apakah ada korban atau tidak. Mudah-mudahan tidak ada," kata Robby kepada awak media di lokasi.

"Beberapa warga yang tinggal di sekitar area pabrik telah dievakuasi sebagai langkah antisipasi. Saat ini petugas damkar fokus memadamkan api," ujar Robby di lokasi," sambungnya.

Proses pemadaman api dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran dari berbagai unit yang silih berganti memasuki kawasan pabrik.

Namun, besarnya kobaran api dan banyaknya bahan mudah terbakar di dalam pabrik, membuat petugas pemadam kebakaran (damkar) kewalahan.

Robby juga menyampaikan bahwa pihak kepolisian telah melakukan sterilisasi area di sekitar lokasi kebakaran agar masyarakat menjauh.

"Kami berupaya bersama damkar agar api tidak meluas. Yang pasti lokasi kami steril," katanya.

Tim gabungan pemadam kebakaran masih berjibaku memadamkan api yang berkobar hebat membakar pabrik karet tersebut.

Tidak hanya dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang, armada damkar yang dikerahkan ke lokasi kebakaran berasal dari beberapa kabupaten dan kota.(***)


PADANG - Kebakaran melanda pabrik karet PT Teluk Luas yang berada di Tanjung Saba Pitameh Nan XX Kota Padang pada Minggu (18/05/2025) siang.

Pemadam kebakaran kota Padang saat ini sudah berada di lokasi untuk memadamkan api.

Terdengar ledakan beberapa kali dari dalam Pabrik yang terbakar tersebut. Beberapa ambulance telah di siagakan di lokasi kebakaran.

Untuk info penyebab serta kerugian masih dalam penyelidikan.

Salah seorang saksi mata yang juga petugas kebersihan di PT Teluk Luas, Nita mengungkap dugaan awal penyebab kebakaran yang menimpa pabrik karet tersebut pada Minggu siang pukul 12.22 WIB.

"Kebakaran itu awalnya dari tabung gas yang berfungsi sebagai pengemasan karet," kata Nita, salah seorang saksi mata di lokasi kejadian kebakaran PT Teluk Luas, di Kota Padang, Minggu.

Nita menduga tabung gas pengemasan atau pengepakan karet tersebut masih dalam kondisi hidup atau belum dimatikan. Namun ia tidak mengetahui pasti penyebab yang memicu tabung gas itu sehingga timbul kebakaran.

Ketika api mulai membakar lima kotak karet mentah, lanjutnya, para karyawan langsung berusaha memadamkan api dengan menggunakan racun api. Namun upaya itu tidak berhasil karena kobaran api semakin membesar.

"Jadi sudah terbakar lima petak karet dan api semakin membesar, tidak sanggup lagi dipadamkan dengan racun api," ujarnya.

Ia menceritakan kebakaran tersebut terjadi pada saat para karyawan sedang beristirahat. Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang juga mengonfirmasi tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Sementara itu Kepala Damkar Kota Padang Budi Payan mengatakan mengerahkan seluruh personel dan unit mobil untuk memadamkan kobaran api yang membakar pabrik karet di kawasan Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang.

Budi mengatakan informasi kebakaran diterima pihaknya dari PT Teluk Luas pukul 12.22 WIB bahwa ada kebakaran di pabrik karet tersebut. Damkar setempat langsung bergerak cepat untuk membantu memadamkan kobaran api.

Hingga saat ini petugas masih berjibaku memadamkan kobaran api yang terus membakar gudang pabrik karet milik PT Teluk Luas. Selain Damkar Kota Padang, Damkar Kota Padang Panjang, Solok, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kota Pariaman juga turut membantu memadamkan api.

Selain memadamkan api, Damkar Kota Padang juga berkoordinasi dengan pihak camat setempat untuk melokalisir masyarakat yang tinggal di sekitar pabrik karet. Sebab, dikhawatirkan kondisi api terus meluas dan menjalar ke arah pemukiman warga.

"Kami memindahkan sementara warga yang tinggal di dekat lokasi kebakaran demi mencegah jatuhnya korban jiwa," ujar dia.(***)



PADA 1653, Georg Eberhard Rumphius seorang ahli botani kelahiran Jerman sampai ke Ambon pada tahun 1653 setelah berbulan-bulan berlayar dari Portugal.

Usai mengitari Selat Magelhaens, terombang-ambing ganasnya Samudera Atlantik, ia tiba di wilayah yang hanya ia kenal dari mulut ke mulut.

Rumphius turun sebagai tentara yang ditugaskan menjaga keamanan Ambon dalam waktu tak ditentukan. Sehari-hari ia mengawasi penduduk dan mendukung proses eksploitasi rempah-rempah oleh VOC.

Namun, kerja Rumphius dinilai tidak becus oleh otoritas VOC.Dia malah sibuk mempelajari alam dan masyarakat Ambon, bukan memanggul dan mengokang senjata. Alhasil, dia pun dipindah ke dinas sipil.

Pemindahan ini disambut baik dan membuat Rumphius mempelajari alam dan kebudayaan. Sampai akhirnya, upaya ini membuat Rumphius tercatat dalam sejarah sains sebagai naturalis ternama. Dia kemudian menuliskan pengamatannya soal alam dalam buku tebal berjudul Herbarium Amboinense.

Pemindahan ini disambut baik dan membuat Rumphius mempelajari alam dan kebudayaan. Sampai akhirnya, upaya ini membuat Rumphius tercatat dalam sejarah sains sebagai naturalis ternama. Dia kemudian menuliskan pengamatannya soal alam dalam buku tebal berjudul Herbarium Amboinense.

Buku itu tak hanya berisi makhluk hidup, tetapi juga ihwal kesaksiannya soal bencana alam dahsyat di Ambon pada Sabtu, 17 Februari 1674. Hari itu, Rumphius bekerja seperti biasa dari matahari terbit hingga tenggelam.

Tak ada keanehan apapun sampai akhirnya jam menunjukkan pukul 19.30 waktu setempat. Tak ada angin dan hujan, lonceng-lonceng di Kastil Victoria, Ambon, bergerak dan berdentang sendiri. Banyak orang, termasuk Rumphius, bertanya-tanya atas apa yang terjadi. Namun, itu semua teralihkan oleh tanah yang bergerak bak air.

"Orang berjatuhan ketika tanah bergerak naik turun seperti lautan. Begitu gempa mulai menggoyang, seluruh garnisun, kecuali beberapa orang yang terperangkap di atas benteng, mundur ke lapangan di bawah benteng," ungkap Rumphius.

Mereka pergi ke lapangan besar harapan bisa selamat. Sayang, itu salah. Selang beberapa detik, air laut tiba-tiba naik ke daratan. Praktis, semua orang lari tunggang-langgang ke tempat lebih tinggi untuk menyelamatkan diri.

"Air itu sedemikian tinggi hingga melampaui atas rumah dan menyapu bersih desa. Batuan koral terdampar jauh dari pantai," kenang Rumphius.

Pria kelahiran 1 November 1627 itu jadi sedikit orang yang bisa berlari kencang ke tempat lebih tinggi. Sementara ada 2.322 orang lain di Ambon dan Pulau Seram tertimbun reruntuhan dan tergulung air laut. Dua dari ribuan korban meninggal ada istri dan anak perempuan Rumphius.

Gempa dan Tsunami Dahsyat Sepanjang Sejarah

Ratusan tahun setelah gempa, kesaksian Rumphius membuka tabir sejarah bencana alam di Indonesia. BMKG menyebut cerita tersebut menjadi yang pertama dalam sejarah dan catatan tsunami tertua di Nusantara.

"Gempa Ambon 1674 merupakan gempa dan tsunami dahsyat yang pertama dalam catatan Nusantara," ungkap Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam webinar "Peringatan Tsunami Ambon 1674", Selasa (18/2/2025).

Dalam penelitian kontemporer diketahui gempa tersebut diperkirakan memiliki kekuatan sebesar M7,9 dan sangat merusak. Bukan hanya diakibatkan getaran gempa, tetapi juga soal dampak lanjutannya.

Gempa membuat tanah Ambon mengalami likuifaksi atau hilangnya kekuatan tanah akibat getaran gempa bumi. Tanah pun menghisap segala sesuatu di atasnya. Ini dibuktikan oleh cerita Rumphius soal "tanah bergerak naik turun seperti lautan".

Soal tsunami diperkirakan memiliki ketinggian 100 meter yang menggulung Ambon. Daryono menyebut tsunami ekstrem di Ambon tak hanya disebabkan oleh getaran semata, tapi juga faktor lain, yakni tanah longsor pantai yang dipicu gempa.

"Kalau kita melihat kasus-kasus tsunami di Indonesia. (Misalkan) kita lihat tsunami Flores 1992, kalau hanya murni melihat magnitudo sebesar 7,8 Skala Magnitudo, itu tidak sedahsyat itu tsunaminya sampai 30 meter dan melompati pulau babi. Bahkan Tsunami Aceh kalau melihat magnitud tak sebesar itu. Artinya sumbangan signifikan terbentuknya tsunami adalah longsoran pantai," tutur Daryono.

Dengan demikian, Tsunami Ambon 1674 menjadi bukti bahwa longsor merupakan sumber bahaya tsunami penting di Indonesia. Sebab, tsunami-tsunami setelahnya di era modern, banyak disebabkan oleh gempa yang diikuti longsoran pantai.

Hal ini menjadikan Tsunami Ambon 1674 yang menghasilkan gelombang setinggi 100 meter gelombang terbesar sepanjang sejarah Nusantara.(***)


PADANG - Menyusul penyitaan beberapa wahana di Pantai Airmanis oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Barat yang diduga berkaitan dengan kasus korupsi pengalihan dana operasional Bus Trans Padang, Pemerintah Kota Padang memberikan klarifikasi terkait kabar yang beredar.

Penyitaan tersebut memicu berbagai spekulasi di tengah masyarakat, terutama mengenai kepemilikan aset yang disita dan keterlibatan instansi pemerintah daerah dalam kasus tersebut.

Dilansir padek.jawapos.com, Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Yudi Indra Syani kepada Padang Ekspres Kamis (15/5/2025) menegaskan, wahana yang disita oleh pihak Kejati Sumbar bukan aset milik Pemerintah Kota Padang.

Yudi menegaskan bahwa wahana tersebut tidak tercatat dalam data kepemilikan aset Pemko Padang, termasuk di lingkungan Dinas Pariwisata.

“Jadi, terkait dengan wahana yang disita tersebut, perlu kami klarifikasi bahwa itu bukan aset milik Pemko Padang, dalam hal ini juga bukan berada dalam kewenangan Dinas Pariwisata. Kami tegaskan bahwa aset tersebut merupakan milik pihak ketiga, yaitu Perumda Padang Sejahtera Mandiri (PSM),” jelas Yudi.

Ia juga menyampaikan, Dinas Pariwisata telah dikonfirmasi sebelumnya oleh pihak PSM terkait kehadiran tim Kejati Sumbar dan penyitaan yang dilakukan.

Menurutnya, penyitaan ini merupakan bagian dari proses hukum yang sepenuhnya berada dalam ranah kewenangan Aparat Penegak Hukum (APH).

“Terkait hadirnya Kejati Sumbar kemarin, juga sudah dikonfirmasikan kepada kami oleh PSM. Maka dari itu, kami tegaskan sekali lagi bahwa penyitaan tersebut tidak berdampak langsung terhadap Dinas Pariwisata, karena aset itu sendiri bukan milik dinas kami,” tambah Yudi.

Sebagai tindak lanjut, Padang Ekspres juga mencoba menghubungi pihak PSM, dalam hal ini Direktur PSM, Alvino Marta, untuk mendapatkan klarifikasi dari pihak yang disebut sebagai pemilik wahana.

Namun, hingga berita ini diturunkan, yang bersangkutan belum dapat dikonfirmasi baik melalui sambungan telepon maupun kanal komunikasi lainnya.

Diberitakan sebelumnya, Kejati Sumbar melakukan penyitaan terhadap tiga wahana wisata terbengkalai yang berada di kawasan Pantai Airmanis, Kecamatan Padang Selatan, Rabu (14/5/2025).

Ketiga wahana tersebut terdiri dari Taman Kelinci, Taman Bermain, dan Dermaga yang diduga dibangun menggunakan dana hasil penyalahgunaan subsidi operasional Bus Trans Padang serta anggaran internal Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Padang Sejahtera Mandiri (PSM).

Penyitaan dilakukan oleh tim penyidik Kejati Sumbar berdasarkan penetapan Pengadilan Negeri Padang dengan Nomor 2/PenPid.Sus-TPK-GLD/2025/PN Pdg tertanggal 7 Mei 2025.(***)


PESISIRSELATAN - PT PLN (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung transisi energi bersih di Indonesia. Komitmen tersebut ditunjukkan melalui kunjungan langsung jajaran Manajemen PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat ke Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Pelangai Hulu milik PT Dempo Sumber Energi pada Kamis, 15 Mei 2025.

PLTM yang terletak di Nagari Pelangai Gadang, Kecamatan Balai Selasa, Kabupaten Pesisir Selatan ini memiliki kapasitas terpasang sebesar 2 x 4,9 MW dan telah memproduksi lebih dari 13,1 juta kWh hingga April 2025. Energi yang dihasilkan menjadi salah satu sumber pasokan listrik ramah lingkungan bagi masyarakat Sumatera Barat.

Dilansir padek.jawapos.com, kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh General Manager PLN UID Sumbar, Ajrun Karim, bersama jajaran manajemen, antara lain Senior Manager Keuangan, Komunikasi, dan Umum Bambang Santoso, Senior Manager Perencanaan Faisal Risa, serta Manajer UP3 Padang Dian Widiana Kuswara.

“Transisi menuju energi bersih membutuhkan sinergi kuat, tidak hanya antar unit di PLN, tapi juga dengan mitra pengembang seperti PT Dempo Sumber Energi,” ujar Ajrun Karim. “Kunjungan ini merupakan bentuk komitmen kami untuk memastikan seluruh lini bergerak bersama menuju sistem kelistrikan yang lebih hijau dan berkelanjutan.”

Lebih dari sekadar pemantauan lapangan, kegiatan ini menjadi bagian dari strategi PLN untuk mempercepat pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT), khususnya di tingkat daerah.

Ajrun menegaskan bahwa Sumatera Barat berperan penting dalam mendukung target nasional menuju transisi energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

“Langkah hari ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk mempercepat transisi energi bersih sesuai rencana strategis PLN. Dari Sumatera Barat, kami berperan aktif mewujudkan sistem kelistrikan yang ramah lingkungan, andal, dan berkelanjutan,” tambahnya.

Manager Site PLTM Pelangai Hulu, Miao Jinping, menyambut baik kunjungan tersebut dan mengapresiasi perhatian PLN terhadap pembangkit yang dikelola pihaknya.

“Kehadiran manajemen PLN menambah semangat dan motivasi kami untuk terus menjaga dan meningkatkan performa pembangkit. Sinergi ini tidak hanya memperkuat keandalan pasokan listrik di daerah, tapi juga menunjukkan bahwa investasi di sektor energi bersih mendapat dukungan penuh,” jelas Miao.

PLN menegaskan bahwa pihaknya akan terus berinovasi dalam meningkatkan keandalan sistem distribusi dan memperluas pemanfaatan energi terbarukan, guna memastikan seluruh masyarakat Indonesia—termasuk di pelosok Sumatera Barat—mendapatkan akses listrik yang andal dan berkelanjutan.(***)


PADANG - Polisi menangkap Kaue Campos Valerio (39 tahun), warga negara asing (WNA) asal Brazil atas kepemilikan narkotika jenis ganja seberat 41,67 gram di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar).

Kaue ditangkap bersama seorang warga negara Indonesia bernama Ardio Ruri Putra Buana (31). Kasus ini terungkap berawal dari temuan paket yang dikirim mengunakan kapal dari Kota Padang.

Paket dibungkus karton tersebut berisikan 1 kotak kurma disertai 1 paket sedang ganja. Saat itu, seseorang menjemput paket barang haram tersebut ke Dermaga.

Kapolres Kepulangan Mentawai, AKBP Rory Ratno mengatakan, awalnya paket dijemput oleh seseorang berinisial AA.

Saat diinterogasi, AA mengaku hanya disuruh menjemput dan ternyata milik seorang WNA.

"Kami amankan warga negara asing ini di home stay miliknya," ujar Rory saat konferensi pers di Mapolda Sumbar, Kamis (15/5/2025).

Dari hasil interogasi, kata Rory, WNA ini mengaku memesan ganja kepada Ardio yang berada di Kota Padang. Polisi kemudian melakukan penangkapan terhadap pelaku kedua.

Barang ganja sudah dipesan untuk digunakan pribadi. Mengetahui jenis narkotika apapun dilarang di Indonesia.

Rory menyebutkan ganja dipergunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dari pengakuan, warga negara asing ini telah mengkonsumsi ganja selama 20 tahun.

"Yang bersangkutan mengetahui bahwa jenis narkotika apapun itu dilarang di Indonesia," imbuhnya.

Terkait keberadaan Kaue di Mentawai, Rory mengungkapkan yang bersangkutan telah cukup lama yakni 1 tahun di daerah tersebut. Bahkan, dia memiliki rumah yang dijadikan home stay.

"Dia seorang surfer. Dia memiliki kitas, ada jangka waktunya, kalau habis diperpanjang," ucap Rory.

Rory menjelaskan untuk kasus kepemilikan ganja ini, penyidik telah mengirimkan SPDP ke kejaksaan. Kasus akan ditangani secara profesional dan tuntas.

Selain itu, lanjutnya, Polres Kepulauan Mentawai juga telah mengirim surat dan berkoordinasi dengan Divisi Hubungan Internasional Polri dan Kedutaan Brasil. Hal ini karena menyangkut warga negara asing.

"Apabila warga negara asing melakukan tindakan pidana mereka harus tunduk dan patuh terhadap undang-undang di wilayah tersebut. Jadi apapun nanti prosesnya dilakukan di Sumbar," tegasnya.(***)


PADANG - Tren kekerasan terhadap anak dan perempuan di Sumatera Barat (Sumbar) masih menunjukkan angka yang mengkhawatirkan.

Data dari Simfoni PPA mengungkapkan bahwa pada tahun 2024, tercatat 721 kasus kekerasan terhadap anak. Meski turun dari 841 kasus pada 2023, angka tersebut tetap lebih tinggi dibandingkan tahun 2022 yang berjumlah 617 kasus.

Jenis kekerasan yang paling sering dilaporkan meliputi kekerasan fisik, psikis, dan seksual. Korban didominasi oleh anak-anak berusia 13 hingga 17 tahun, kelompok usia yang dinilai rentan dan membutuhkan perhatian lebih.

Di sisi lain, kasus kekerasan terhadap perempuan juga menunjukkan peningkatan signifikan. Dari 216 korban pada 2020, jumlahnya naik menjadi 237 korban pada 2023 dan melonjak menjadi 309 korban pada 2024.

Masalah lainnya yang turut menjadi sorotan adalah tingginya angka perkawinan anak. Banyak anak yang menikah di usia dini karena tekanan ekonomi, budaya, serta rendahnya akses terhadap pendidikan.

Padahal, perkawinan anak rentan menimbulkan dampak jangka panjang seperti kekerasan dalam rumah tangga dan gangguan kesehatan reproduksi.

Dilansir padek.jawapos.com, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, menyampaikan keprihatinannya saat membuka Rapat Koordinasi dan Peningkatan Kapasitas Pengurus Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) se-Sumatera Barat, yang digelar di Auditorium Gubernuran pada Rabu (14/5/2025).

Ia mendorong masyarakat untuk aktif melaporkan setiap kasus kekerasan melalui RT, RW, Satgas, hingga UPTD PPA Provinsi maupun Kabupaten/Kota. 

“Masih banyak kasus kekerasan yang tidak dilaporkan karena stigma di masyarakat. Ini menjadi tantangan kita bersama,” ujarnya.

Rakor menghadirkan tokoh nasional Kak Seto, serta sejumlah narasumber dari instansi terkait seperti Kepala Dinas P2TP2A Sumbar, Ketua P2TP2A Limpapeh Rumah Nan Gadang, dan motivator Hidayatul Taufik. Acara ini dihadiri oleh perwakilan dinas dan lembaga layanan dari seluruh kabupaten dan kota di Sumbar.

Gubernur Mahyeldi juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor. “Kolaborasi akan tercapai jika semua pihak saling menghargai peran, terbuka berdiskusi, dan memiliki visi yang sama. Saatnya kita bergerak bersama, bukan jalan sendiri-sendiri,” tuturnya.

Ketua P2TP2A Sumbar, Hj. Harneli Mahyeldi, dalam laporannya menegaskan bahwa lembaga yang dipimpinnya memiliki peran strategis dalam melindungi dan memberdayakan perempuan dan anak, terutama di tengah perubahan sosial yang cepat.

Ia menilai peningkatan kapasitas pengurus sangat penting agar pelayanan menjadi lebih inovatif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Kehadiran Kak Seto pun diapresiasi sebagai bentuk dukungan nyata dalam upaya memperkuat perlindungan terhadap kelompok rentan.

“Kehadiran beliau menjadi penyemangat bagi kami semua untuk terus berjuang menciptakan lingkungan yang aman dan ramah bagi perempuan dan anak,” kata Harneli.(***)


PADANG  - Tim Penyidik Khusus dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatra Barat (Sumbar) menyita tiga wahana wisata yang berada di kawasan Pantai Air Manis kota setempat pada Rabu (14/5/2025)

"Penyitaan kami lakukan dalam rangka penyidikan kasus dugaan korupsi yang sedang ditangani," kata Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Sumbar M Rasyid, didampingi Kepala Seksi Penyidikan Lexy Fatharani Kurniawan di Padang.

Ia mengatakan kasus tersebut adalah dugaan korupsi penyalahgunaan subsidi operasional Bus Trans Padang dan anggaran internal Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Padang Sejahtera Mandiri (PSM) tahun anggaran 2021.

Kasus tersebut sudah dinaikkan proses hukumnya oleh Kejati Sumbar dari tahap penyelidikan ke tahap penyidikan sejak Januari 2025.

"Jadi penyitaan yang kami lakukan pada saat ini merupakan bagian dari proses pengumpulan alat bukti dalam menyidik kasus," jelas Lexy.

Berdasarkan pantauan di lokasi, ketiga wahana yang disita itu kondisinya tampak terbengkalai dan telah lama tidak beroperasi berupa wahana Taman Kelinci, Taman Bermain, dan Dermaga.

Setelah itu proses penyitaan langsung dilanjutkan oleh tim Penyidik ke kantor Perumda PSM yang berada di kawasan Pantai Air Manis padang.

Lebih lanjut Lexy menerangkan bahwa penyitaan yang dilakukan oleh pihaknya berdasarakan penetapan dari Pengadilan Negeri Padang Nomor 2/PenPid.Sus-TPK-GLD/2025/PN Pdg tertanggal 7 Mei 2025.

Pihak Kejaksaan mengungkapkan bahwa kasus dugaan korupsi itu telah menimbulkan kerugian keuangan negara hingga Rp2,9 miliar, modus yang dilakukan adalah memotong anggaran operasional bus untuk membangun wahana.

"Sampai saat ini proses penyidikan kasus masih terus kami lanjutkan, kami pun sudah mengantongi beberapa nama sebagai calon tersangka," jelasnya.

Ia menegaskan Kejati Sumbar akan segera melakukan penetapan tersangka, serta menelusuri siapa saja yang menikmati aliran dana atas dugaan penyelewengan yang telah merugikan keuangan daerah tersebut.(***)


DHARMASRAYA - Seorang remaja perempuan bernama Angel (18 tahun), tewas di tangan ayah tirinya, Rizal Efendi (43), di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar), Senin (12/5/2025) malam.

Informasinya, korban diketahui dianiaya sang sayah tiri karena memberitahukan keberadaan pelaku ke rentenir. Lantas, pelaku pun diburu penagih utang dari rentenir yang meminjamkannya uang.

Kapolres Dharmasraya, AKBP Purwanto Hari Subekti membenarkan informasi tersebut. Menurutnya, aksi penganiayaan ini terjadi sekitar pukul 19.00 WIB, Senin (12/5/2025), di kediaman orang tua pelaku dilansir suarasumbar.com.

Saat ini, jenazah Angel sedang diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Padang.

"Awal mulanya pelaku mempunyai utang dan pelaku dari rumah awal dia tinggal berpindah ke rumah orang tuanya. Terus pihak yang memberikan utang, menagih utang ke anaknya (korban)," ujar Purwanto di Rumah Sakit Bhayangkara Padang, Selasa (13/5/2025).

Lantas, kata Purwanto, karena korban mengetahui keberadaan ayah tirinya, dia pun mengantarkan penagih utang tersebut.

Namun, pelaku marah dan tidak terima diberitahu keberadaannya. Alhasil, terjadilah cekcok mulut antara ayah dan anak tirinya.

"Di situ terjadi cekcok mulut. Dari keterangan saksi, pelaku tidak terima diberitahu berada di rumah yang dia ditempatinya. Cekcok mulut, kemudian pelaku marah dan memukul korban sampai mengakibatkan awalnya korban pingsan," ungkapnya.

Usai pingsan dianiaya, korban sempat dilarikan ke Puskesmas. Malangnya, korban dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis.

"Saat ini pelaku melarikan diri dan sudah dilakukan pengejaran. Mudah-mudahan segera pelaku dapat ditangkap. Kalau bisa, pelaku segera menyerahkan diri," katanya.

Purwanto menjelaskan, selama ini korban tinggal bersama ayah kandungnya di Kabupaten Solok. Korban juga menempuh pendidikan yang kini telah SMA. Sedangkan kedua orang tua kandungnya telah bercerai.

"Korban selama ini tinggal bersama ayah kandungnya. Baru-baru ini ke Dharmasraya," pungkasnya.

Histeris Minta Tolong

Detik-detik aksi penganiayaan yang dilakukan pelaku terhadap anak tirinya ini sempat direkam. Namun secara visual tidak jelas karena situasi di lokasi yang sangat gelap.

Namun dari percakapan terdengar suara diduga angel. Ia saat itu berhadapan dengan pelaku.

"Kenapa saya pula yang membayar utang," begitu terdengar suara dari korban yang telah diartikan dalam bahasa Indonesia.

Setelah itu, langsung terjadi penganiayaan. Tidak jelas tindakan seperti apa yang dilakukan pelaku kepada korban. Orang di sekitar, termasuk si penagih utang berteriak minta tolong.(***)


TENGGELAMNYA  kapal Titanic merupakan salah satu peristiwa kapal tenggelam yang paling terkenal. Bahkan peristiwa ini telah menginspirasi lahirnya sebuah film box office berjudul Titanic.

Lebih dari 113 tahun setelah tenggelam, Titanic terus memukau dan mengejutkan publik. Misalnya, tahukah Anda bahwa kapal itu ditemukan oleh tim yang berpura-pura mencari bangkai kapal Titanic?

Atau bahwa – terlepas dari apa yang diyakini Internet – sebagian kapal itu hancur saat tenggelam? Atau bahwa ada sepasang suami istri yang menikah di dek Titanic pada tahun 2001?

Salah satu fakta aneh terkait Titanic telah tersebar di forum Reddit beberapa waktu lalu. Fakta tersebut adalah meskipun bangkai kapal yang tenggelam itu telah dieksplorasi sejak ditemukan kembali pada bulan September 1985, tidak ada jasad manusia yang pernah ditemukan di dalamnya.

"Saya tidak melihat satu pun jenazah manusia," kata James Cameron kepada New York Times pada tahun 2012. Cameron adalah sutradara Titanic yang telah mengunjungi dan menjelajahi bangkai kapal sebanyak 33 kali dan mengaku telah menghabiskan lebih banyak waktu di kapal daripada kapten kapal.

"Kami telah melihat pakaian. Kami telah melihat sepasang sepatu, yang sangat menunjukkan bahwa pernah ada jasad di sana. Namun, kami tidak pernah melihat jasad manusia," tutur Cameron dalam lansiran IFL Science.

Fakta semacam itulah yang membuat para penganut teori konspirasi menjadi heboh. Namun sejatinya, ada alasan yang sangat bagus mengapa kita belum menemukan jasad lebih dari 1.500 orang yang meninggal saat kapal tenggelam.

Salah satu alasannya adalah jaket pelampung yang dikenakan oleh banyak penumpang dan awak kapal. Meskipun jaket pelampung tidak memenuhi tugas utamanya untuk menjaga pemakainya tetap mengapung cukup lama untuk diselamatkan, jaket pelampung tetap mengapung setelah penumpangnya meninggal.

Badai yang terjadi setelah tenggelamnya kapal kemungkinan besar dengan cepat menyapu bersih jasad-jasad dari lokasi bangkai kapal, sementara arus laut tentu saja membawa mereka semakin jauh pada abad berikutnya.

Mayat yang terperangkap di reruntuhan itu sendiri kemungkinan juga menghilang, berkat kerja keras pemulung laut dalam, yakni ikan dan organisme lainnya.

Namun tulang-tulang telah ditemukan di bangkai kapal lain yang jauh lebih tua. Jadi mengapa tidak ada jasad atau setidaknya kerangka tulang manusia yang ditemukan di Titanic? Bagian itu mungkin ada hubungannya dengan kedalaman.

"Masalah yang harus Anda hadapi adalah, pada kedalaman di bawah sekitar 3.000 kaki [914 meter], Anda melewati apa yang disebut kedalaman kompensasi kalsium karbonat," jelas penjelajah laut dalam Robert Ballard seperti diberitakan NPR.

"Dan air di laut dalam kurang jenuh dengan kalsium karbonat, yang sebagian besar, Anda tahu, merupakan bahan penyusun tulang. Misalnya, di Titanic dan Bismarck, kapal-kapal tersebut berada di bawah kedalaman kompensasi kalsium karbonat, jadi begitu makhluk-makhluk itu memakan daging mereka dan memperlihatkan tulang-tulangnya, tulang-tulang itu pun hancur."

Ada yang percaya bahwa di bagian kapal yang tertutup rapat seperti ruang mesin, mungkin masih ada beberapa jasad yang terawetkan di sana. Namun, 113 tahun setelah kapal itu tenggelam, gagasan bahwa kita mungkin menemukan sisa-sisa yang dapat dikenali tampaknya semakin tidak mungkin dan tampaknya memang tidak ada yang tersisa.(***)


JAKARTA - Ka'bah adalah rumah Allah yang terletak di tengah-tengah Masjidil Haram di Kota Makkah, Arab Saudi. Tempat ini menjadi pusat ibadah umat Islam dari seluruh dunia.

Namun, tahukah detikers bahwa terdapat peraturan yang melarang pesawat melintasi langit di atas Ka'bah? Kawasan ini ditetapkan sebagai no-fly zone atau zona larangan terbang oleh otoritas terkait.

Larangan ini sudah berlaku sejak lama dan masih terus dipatuhi hingga sekarang. Tidak ada satu pun pesawat yang melintasi langit di sekitar Ka'bah. Lantas, kenapa pesawat tidak boleh terbang di atas Ka'bah?

Alasan Pesawat Tidak Terbang Melewati Ka'bah

Larangan pesawat terbang di atas Ka'bah ditetapkan oleh otoritas Arab Saudi bukan karena alasan teknis atau ilmiah, melainkan karena pertimbangan ideologis dan religius. Ka'bah berada di Makkah, kota suci yang hanya boleh dimasuki oleh umat Islam, sehingga wilayah udaranya pun dijaga dengan ketat sebagai bentuk penghormatan.

Dikutip dari halaman resminya, Persatuan Pilot Maskapai Nasional Prancis (SNPL) menjelaskan bahwa larangan ini berlaku sebagai bagian dari aturan eksklusivitas kota suci. Karena Makkah dianggap sebagai tempat paling sakral dalam Islam, wilayah udara di atasnya pun ditetapkan sebagai zona terbatas.

Faktor lain yang dipertimbangkan adalah suara bising dari mesin pesawat yang bisa mengganggu kekhusyukan ibadah jamaah. Makkah dikelilingi oleh pegunungan yang dapat memantulkan suara, sehingga kebisingan berisiko lebih besar memecah konsentrasi mereka yang tengah beribadah di Masjidil Haram.

Menurut situs resmi Otoritas Umum Penerbangan Sipil Arab Saudi (GACA), larangan ini juga mencakup pengoperasian pesawat di area yang dilewati oleh penjaga dua masjid suci. Aturan tersebut tercantum dalam NOTAM (Notice to Airmen), yang merupakan sistem pemberitahuan resmi bagi maskapai penerbangan di seluruh dunia.

Walaupun bersifat ketat, larangan ini memiliki beberapa pengecualian tertentu. Dalam kondisi khusus, seperti pengawasan keamanan selama musim haji, helikopter dapat diizinkan untuk terbang di atas Kota Makkah dalam misi terbatas dan terkontrol.

Ka'bah Tempat Berkumpulnya Orang Islam

Ka'bah dikenal sebagai bangunan paling suci bagi umat Islam di seluruh dunia. Lokasinya berada di pusat Masjidil Haram, yang terletak di Kota Makkah, Arab Saudi.

Ka'bah juga kerap disebut sebagai Baitullah, yang berarti rumah Allah dalam bahasa Arab. Dalam surah Al-Baqarah ayat 125, Allah menyebut Ka'bah sebagai tempat berkumpulnya manusia dan menetapkan maqam Ibrahim sebagai tempat untuk mendirikan salat.

Allah SWT berfirman,

وَإِذْ جَعَلْنَا ٱلْبَيْتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَأَمْنًا وَٱتَّخِذُوا۟ مِن مَّقَامِ إِبْرَٰهِۦمَ مُصَلًّى ۖ وَعَهِدْنَآ إِلَىٰٓ إِبْرَٰهِۦمَ وَإِسْمَٰعِيلَ أَن طَهِّرَا بَيْتِىَ لِلطَّآئِفِينَ وَٱلْعَٰكِفِينَ وَٱلرُّكَّعِ ٱلسُّجُودِ

Artinya: "Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat salat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud,"

Dalam tafsir ringkas Kemenag RI, dijelaskan bahwa ayat ini memerintahkan Nabi Muhammad SAW dan umat Islam untuk mengingat peristiwa saat Allah SWT menetapkan Ka'bah sebagai tempat berkumpul bagi manusia dan sebagai kawasan yang aman. Umat Islam dari seluruh dunia datang mengunjungi Ka'bah untuk melaksanakan ibadah haji.

Orang-orang yang berada di sekitar Ka'bah akan merasakan ketenangan batin. Bahkan setelah kembali ke negara asal, banyak yang merindukan untuk kembali ke Tanah Suci karena hati dan jiwa mereka telah terikat dengan tempat tersebut.

Makna Ka'bah sebagai tempat yang aman juga merujuk pada kawasan di sekitar Masjidil Haram yang dijaga kesuciannya. Sejak zaman dahulu, masyarakat Arab sangat menghormati dan memuliakan wilayah ini.

Dulu, suku-suku Arab dikenal suka membalas dendam terhadap siapa pun yang menyakiti atau menghina keluarga mereka, dan biasanya akan mengejar orang tersebut di mana pun berada. Namun jika orang itu berada di Tanah Haram, mereka tidak akan menyentuhnya karena menganggap tempat itu sakral.

Sepanjang sejarah, banyak pihak yang berniat merusak Ka'bah atau menguasai Tanah Haram, tetapi upaya mereka selalu gagal atas izin Allah SWT. Salah satu contohnya adalah kegagalan pasukan Raja Abrahah yang ingin menghancurkan Ka'bah.

Ayat ini juga menyebutkan maqam Ibrahim sebagai tempat yang dijadikan tempat salat. Maqam Ibrahim adalah pijakan Nabi Ibrahim AS ketika membangun Ka'bah bersama putranya, Nabi Ismail AS.

Allah SWT memerintahkan keduanya untuk menjaga kesucian Ka'bah agar umat Islam dapat merasakan ketenangan dalam menghadapi penolakan dari kaum musyrik dan agar mereka tahu bahwa ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW adalah kelanjutan dari ajaran Nabi Ibrahim AS.

Perintah untuk membersihkan Ka'bah mengandung makna simbolik, yaitu menjaga kesuciannya dari najis maupun dari berbagai bentuk kemusyrikan, penyembahan berhala, dan perbuatan tercela lainnya.

Penyebutan Ka'bah sebagai rumah Allah tidak berarti Allah bersemayam di dalamnya, melainkan sebagai simbol bahwa tempat ini adalah pusat ibadah yang diperuntukkan semata-mata untuk menyembah Allah SWT.(dtc)


PADANG - Kebutuhan sapi untuk kurban untuk Idul Adha 2025 di Sumatera Barat (Sumbar) mencapai 43 ribu ekor. Dari jumlah tersebut, 30 persen di antaranya akan didatangkan dari luar provinsi.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumbar, Sukarli mengatakan, kebutuhan sapi untuk kurban rata-rata berasal dari sapi lokal seperti asal Kabupaten Pesisir Selatan.

"Sapi dari dalam provinsi sekitar 60-70 persen. Sebanyak 30 persen lagi dari Lampung, Sumatera Utara, Riau, Bengkulu," ujar Sukarli, Kamis (8/5/2025).

Menurut Sukarli, kebutuhan hewan kurban untuk Sumbar sangat jarang berasal dari sapi-sapi yang berukuran besar seperti jenis Simental.

"Kurban di Sumbar jarang sapi besar. Paling sapi Bali, Pesisir Selatan atau persilangan," ungkapnya.

Menurutnya, endemik sapi Pesisir Selatan sudah tersebar banyak di beberapa daerah di Sumbar, di antaranya Pariaman, Padang dan Agam.

Untuk sapi Bali, kata Sukarli, sudah ada juga yang dikembangkan peternakan di beberapa provinsi, termasuk Sumbar. Tersebarnya di Pasaman Barat, Pariaman, Agam, Sijunjung dan Dharmasraya.

"Kalau Simental biasanya berkembang di daerah iklim sejuk, seperti Tanah Datar, Bukittinggi, Agam. Dari segi fisik, tentu berbeda, sapi Pesisir Selatan lebih kecil dibandingkan Simental," katanya.

"Semua jenis sapi ada untuk kebutuhan sapi di Sumbar. Tergantung selera dan kemampuan yang berkurban," sambungnya.

Sukarli menyebutkan dinas peternakan dan kesehatan hewan di setiap kabupaten dan kota di Sumbar akan melakukan pemeriksaan hewan ternak menjelang Idul Adha.

Termasuk, lanjutnya, pemeriksaan sebelum disembelih untuk memastikan hewan ternak sudah cukup umur yakni minimal dua tahun.

"Dipastikan ternak yang sehat dan pengobatan dan termasuk membantu masyarakat terkait kecupan umur ternak," imbuhnya.

Untuk saat ini, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumbar masih mengkhawatirkan penyakit mulut dan kaki (PMK). Maka itu, pemeriksaan kesehatan hewan dilakukan secara masif.

"Kesehatan yang dikhawatirkan saat ini masih PMK. Memastikan ternak sudah divaksin. Kami memastikan hewan ternak sudah diperiksa dokter hewan," ucapnya sembari menambahkan pemeriksaan kesehatan hewan dilakukan di penampungan atau pasar ternak yang hampir di setiap kabupaten dan kota di Sumbar ada.(***)


PADANG -  Kecelakaan maut Bus ALS (Antar Lintas Sumatra) di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat yang menewaskan 12 orang menyisakan kisah pilu bagi keluarga korban. 

Atas Silaen (30) satu dari 12 korban tewas ini baru pulang melayat ibunya di Bekasi, Jawa Barat yang meninggal dunia sepekan lalu. Nahas,  bus ALS yang ditumpangi Silaen kecelakaan hingga merenggut nyawanya.

"Dia (Silaen) berangkat dari Toba pulang melayat ibunya di Bekasi. Dalam perjalanan pulang bus yang ditumpangi kecelakaan di Padang Panjang. Kami ini keluarga korban mau mengurus pemulangannya,” kata keluarga korban, Rewi Darmalau (49) di RS Bhayangkara Padang, Rabu (7/5/2025) dilansir   Inews.com

Korban tewas lainnya, Etrick Gustaf Wenas (26) pun tak kalah memilukan. Warga Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta itu baru lulus tes CPNS. Rencananya, bulan ini Etrick akan menerima SK pengangkatan PNS.

Paman korban, Iman Syafii (45), Etrick Gustaf Wenas merupakan anak semata wayang dan baru lulus PNS. Namun takdir berkata lain. Dia menjadi korban tewas kecelakaan bus ALS. 

“Dia itu pamit dari Salatiga ke Jakarta ke tempat mamanya, tahu-tahunya dapat kabar kecelakan di Padang Panjang, kaget ternyata jalan-jalan ke Medan, kita tahu karena temannya di Medan telepon ke Jakarta,” katanya.

Etrick Gustaf Wenas merupakan lulusan Universitas Pendidikan Nasional Denpasar. Rencananya jenazah korban hari ini diberangkatkan ke Jakarta dan dimakamkan di Salatiga. “Kita masih mengurus keberangkatannya apakah naik bus atau pesawat, kita masih koordinasi,” ujarnya.

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar, Harry Andromeda menjelaskan, ada empat jenazah korban kecelakaan Bus ALS di Padang Panjang yang dibawa ke RS Bhayangkara.

“Pagi ini telah kami selesaikan identifikasi. Tiga mayat sudah didatangi pihak keluarga,” katanya.

Pimpinan ALS Padang, Harris Fadli yang datang ke RS Bhayangkara saat serah terima jenazah mengatakan dia, sudah koordinasi dengan pihak keluarga korban, dan dia juga sudah mencari ambulan untuk pemulangan masing-masing. 

“Ada satu orang tujuannya ke Salatiga, untuk pembiayaan seluruhnya ditanggung pihak ALS,” katanya.

Harris juga menjelaskan, sebenarnya busnya tidak masuk ke Padang, cuma korbannya diantar ke padang. “Rute bus ALS dari Medan ke Jakarta tidak lewat Padang, jadi jalurnya Medan- Bukittinggi- Padang Panjang-Singkarak-Solok,” katanya.(***)


MEMBENTUK karakter dan moral siswa ke arah lebih baik bisa dilakukan dengan banyak cara. Indonesia tak pernah kehabisan cerita soal pembelajaran karakter. Termasuk seperti yang dilakukan oleh Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara. Dia sukses membentuk karakter siswa tanpa cara-cara militeristik.

Bagaimana caranya?

Gagasan Ki Hajar Dewantara terkait pembentukan karakter siswa terlihat pada pendirian Taman Siswa tanggal 22 Juli 1922. Pembentukan Taman Siswa didasari oleh rasa keprihatinan Ki Hajar Dewantara atas sistem pendidikan masa kolonial.

Sejak 1901 pemerintah kolonial Belanda melakukan politik balas budi yang salah satu poinnya adalah perluasan akses pendidikan. Mengutip riset Fakhriansyah berjudul "Akses Pendidikan Bagi Pribumi Pada Periode Etis" (2019), pemerintah kolonial membuka beragam sekolah dari sekolah rendah hingga perguruan tinggi.

Sayang, kebijakan pemerintah hanya omong kosong.

Praktiknya, tak semua masyarakat pribumi bisa bersekolah. Hanya pribumi dari kelompok bangsawan saja yang bisa bersekolah. Sekalipun bisa bersekolah, ruang geraknya dibatasi. Atas dasar ini, Ki Hajar Dewantara membentuk Taman Siswa supaya seluruh anak-anak pribumi bisa bersekolah.

Akademisi Jepang Kenji Tsuchiya yang lama meneliti Taman Siswa menyebut pendirian Taman Siswa bukan hanya sebagai wadah bagi anak pribumi, tetapi juga sarana pembentukan karakter baru berasaskan nasionalisme.

Sebab selama ini anak-anak terpapar karakter kolonial yang tak bisa dicapai untuk mencapai kemerdekaan. Karakter kolonial yang dimaksud adalah menjadikan pendidikan hanya sebagai mesin penghasil ijazah yang memungkinkan anak-anak menjadi buruh dan akan memperbesar kesenjangan sosial.

"Pendidikan yang selama ini diterima orang Indonesia dari Barat hanya menguntungkan kaum sana (Belanda). [...] Pendidikan tidak membantu mengembangkan badan dan pikiran, tapi semata-mata memberikan surat diploma yang memungkinkan mereka menjadi buruh," ungkap Kenji Tsuchiya dalam Demokrasi & Kepemimpinan: Kebangkitan Gerakan Taman Siswa (1992).

Ki Hajar Dewantara menyelenggarakan Taman Siswa dengan menjunjung tinggi budaya bangsa. Materi yang diajarkan meliputi bahasa, berhitung, sejarah, olahraga, dan yang paling penting adalah kesenian. Bentuk kesenian yang diajarkan mencakup kerajinan tangan, menari, dan menembang atau bernyanyi.

Dalam memoar Ki Hadjar Dewantara (1981) disebutkan, bahwa kesenian dianggap penting karena mampu memperhalus moral anak-anak. Melalui seni, anak-anak diajarkan nilai-nilai seperti kesabaran, kedisiplinan, sopan santun, serta kebaikan kepada sesama.

Setiap minggu, di salah satu hari pembelajaran, anak-anak dikumpulkan di pendopo untuk belajar menari. Para guru tari biasanya berasal dari Keraton Yogyakarta. Selain itu, siswa juga diajarkan membuat kerajinan tangan dan menembang. Ini semua dilakukan dengan memasukkan unsur nasihat-nasihat yang mudah diingat siswa.

Dari sini, pendidikan karakter bisa diserap siswa. Pendekatan ini sangat berbeda dengan sekolah-sekolah Belanda saat itu yang menjadikan pendidikan sekadar mesin pencetak ijazah.

Pada akhirnya, Taman Siswa terbukti mampu membentuk karakter anak dan menjadi salah satu sekolah populer yang menghasilkan alumni-alumni hebat. Dari awalnya di Yogyakarta, Taman Siswa berkembang ke berbagai daerah hingga Jakarta. Lalu, sekolah-sekolah lain menjadikannya sebagai inspirasi. 

Sayangnya, pendekatan pembentukan karakter ala Taman Siswa mulai luntur seiring perubahan zaman. Titik baliknya terjadi pada masa pendudukan Jepang di Indonesia tahun 1942.

Sejak saat itu, sistem pendidikan Indonesia mulai mengenal rutinitas seperti upacara bendera setiap Senin pagi, penggunaan seragam sekolah, hingga baris-berbaris, yang semuanya khas militer alias jauh dari nilai-nilai asli Taman Siswa. Sayangnya, kebiasaan ini masih bertahan hingga sekarang.(***)


PADANGPANJANG - Sebanyak 12 korban meninggal dunia dalam kecelakaan Bus ALS yang terguling di tikungan menurun dekat Terminal Bukit Surungan, Kota Padang Panjang, telah berhasil diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumatera Barat (Sumbar).

Tragedi maut yang terjadi pada Selasa (6/5/2025) pagi itu mengguncang masyarakat, terutama karena sebagian besar korban berasal dari luar daerah, termasuk dari Medan, Sumatera Utara.

Kapolres Kota Padang Panjang, AKBP Kartyana Widyarso, menyebutkan bahwa seluruh korban tewas telah dibawa ke RSUD Kota Padang Panjang.

“Total ada 12 jenazah di RSUD dan semuanya sudah teridentifikasi,” ujar Kapolres.

Identitas korban kecelakaan Bus ALS yang telah dikenali antara lain Rema Andini Pane (1,5), Naufal Rehan Pane (6), Riski Agustini Lubis (32), Melaiki Sinaga (74), Karmina Gultam (74), Sarudin Nainggolan (74), Desrita Nainggolan (50), Sri Rejeki (38), Romaida Sitanggang (74), Etrick Gustaf Wenas (26), Aryudi (38), dan Atas Silaen (30).

Proses identifikasi berlangsung cepat karena kondisi jenazah masih memungkinkan untuk dikenali melalui sidik jari, kartu identitas, maupun properti pribadi.

"Sebanyak 10 jenazah teridentifikasi lewat sidik jari, dua lainnya melalui data medis serta keterangan dari keluarga," jelas Kasubdit Dokpol Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bidokkes) Polda Sumbar, Eka Purnama Sari.

Hingga Selasa sore, tiga jenazah telah dijemput keluarga dan dipulangkan ke daerah asalnya di Medan. “Dua laki-laki dan satu perempuan telah kami serahkan ke keluarga. Sisanya masih menunggu kedatangan pihak keluarga,” tambahnya.

Namun, keterbatasan fasilitas penyimpanan di RSUD Kota Padang Panjang menjadi kendala. Oleh karena itu, pihak kepolisian menyampaikan rencana pemindahan jenazah ke RS Bhayangkara Kota Padang, jika sampai malam hari keluarga korban belum datang.

"Kami tunggu hingga malam, jika belum juga ada yang menjemput, jenazah akan kami bawa ke RS Bhayangkara," tegas AKBP Kartyana dilansir suarasumbar.com

Sembilan jenazah lainnya masih berada di RSUD, menunggu kepastian dari keluarga. Pihak keluarga dapat menghubungi posko penanganan kecelakaan lalu lintas yang dipusatkan di RSUD Kota Padang Panjang atau menghubungi langsung petugas di nomor 08116667118 untuk proses konfirmasi dan penjemputan.

Selain korban meninggal dunia, peristiwa kecelakaan maut Bus ALS di Padang Panjang juga menyebabkan 23 penumpang mengalami luka-luka. Mereka saat ini dirawat intensif di berbagai fasilitas kesehatan.

“Sebagian besar korban mengalami patah tulang, satu orang dirujuk ke RSUP M Djamil Padang,” terang dr Eka.

Dari hasil penyelidikan awal, kecelakaan tunggal ini diduga kuat terjadi akibat rem blong. Bus ALS dengan rute Medan–Bekasi itu hilang kendali saat melewati jalan menurun dan menikung tajam di kawasan Terminal Busur Padang Panjang.

Peristiwa ini mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan aparat kepolisian. Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, telah meminta pengawasan ketat terhadap kelayakan operasional armada angkutan umum, agar tragedi serupa tidak kembali terjadi.

Sementara itu, pihak operator bus dan kepolisian terus berkoordinasi untuk menghubungi keluarga korban yang belum mengonfirmasi keberadaan sanak saudaranya dalam daftar penumpang.

Tragedi kecelakaan Bus ALS di Padang Panjang ini menjadi peringatan serius akan pentingnya pengawasan terhadap kondisi teknis kendaraan dan keselamatan penumpang dalam transportasi jarak jauh, terutama di jalur lintas Sumatera yang dikenal dengan medan berat.

Cara Mencegah Rem Blong

Rem blong masih menjadi momok menakutkan bagi para pengendara, terutama di jalur pegunungan dan turunan curam. Kegagalan sistem pengereman ini sering kali menjadi penyebab utama kecelakaan lalu lintas yang berujung maut, terutama pada kendaraan angkutan berat dan umum.

Berdasarkan data Korlantas Polri, lebih dari 30 persen kecelakaan berat di jalan raya disebabkan oleh rem blong. Fenomena ini banyak ditemukan di wilayah yang memiliki medan ekstrem seperti di Sumatera Barat, Jawa Barat, dan kawasan pegunungan lainnya yang dilalui truk atau bus.(***)



PADANGPANJANG - Satu unit bus milik perusahaan otobus (PO) Antar Lintas Sumatera (ALS) mengalami kecelakaan di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (6/5/2025) pagi. Bus ALS terbalik usai hilang kendali diduga karena rem blong.

Akibat kecelakaan ini, sejumlah korban terjepit dan terhimpit badan bus. Informasinya, terdapat korban yang meninggal dunia, namun jumlah pastinya belum diketahui.

Kapolres Padang Panjang, AKBP Kartyana Widyarso Wardoyo Putro, mengatakan proses evakuasi masih berlangsung hingga pukul 11.30 WIB. Tim Basarnas dari Padang dikerahkan membantu evakuasi korban.

"Masih didata, karena masih ada yang terhimpit. Jadi kami belum bisa memastikan jumlahnya (korban meninggal). Ini masih dievakuasi," ujar Kartyana, Selasa (6/5/2025).

Kartyana menyebutkan bahwa jumlah penumpang bus 25 orang, 17 orang di antaranya telah dievakuasi dilarikan ke rumah sakit.

"Yang di TKP belum tahu berapa, karena masih sempit di dalam bus. Kami belum bisa memberikan keterangan detail, karena masih bisa bertambah (korban)," kata dia.

Dari video-video yang beredar, terlihat Basarnas mengevakuasi sejumlah korban dengan kantong jenazah di lokasi kejadian. Belum diketahui total pasti korban meninggal dunia.

Data sementara dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Padang Panjang, dari sejumlah korban meninggal dunia terdapat satu balita 2,5 tahun.

Rem blong masih menjadi momok menakutkan bagi para pengendara, terutama di jalur pegunungan dan turunan curam. Kegagalan sistem pengereman ini sering kali menjadi penyebab utama kecelakaan lalu lintas yang berujung maut, terutama pada kendaraan angkutan berat dan umum.

Berdasarkan data Korlantas Polri, lebih dari 30 persen kecelakaan berat di jalan raya disebabkan oleh rem blong. Fenomena ini banyak ditemukan di wilayah yang memiliki medan ekstrem seperti di Sumatera Barat, Jawa Barat, dan kawasan pegunungan lainnya yang dilalui truk atau bus.

Pakar keselamatan jalan menyoroti bahwa rem blong tidak pernah terjadi secara mendadak tanpa penyebab. Sejumlah faktor teknis dan non-teknis menjadi akar permasalahan yang kerap diabaikan oleh pemilik kendaraan maupun sopir angkutan barang.

Salah satu penyebab utama rem blong adalah pemanasan berlebihan pada sistem pengereman. Saat kendaraan melaju di turunan panjang dan menggunakan rem secara terus-menerus, suhu pada kampas dan cakram rem meningkat drastis.

Kondisi ini dikenal dengan istilah brake fade, yaitu saat suhu tinggi membuat daya cengkeram rem melemah. Akibatnya, kendaraan sulit dikendalikan dan pengemudi kehilangan kendali di tengah kecepatan tinggi.

Kasus seperti ini banyak ditemukan di jalur Padang-Painan, Lembang-Subang, serta Sitinjau Lauik—yang dikenal sebagai jalur maut di Sumbar. Di jalur-jalur ini, rambu peringatan bahaya rem blong bahkan dipasang di beberapa titik rawan.

Selain overheat, kebocoran minyak rem juga menjadi penyebab dominan kegagalan sistem pengereman. Sistem pengereman hidrolik bekerja dengan tekanan minyak rem.

Jika terjadi kebocoran pada selang atau master silinder, tekanan berkurang, dan rem tidak dapat berfungsi maksimal.

Masalah lainnya yang kerap luput dari perhatian adalah muatan berlebih. Saat kendaraan membawa barang melebihi kapasitas, beban pengereman meningkat. Hal ini membuat sistem rem bekerja lebih keras dan cepat mengalami keausan.

Penggunaan minyak rem yang tidak sesuai spesifikasi pabrikan juga menjadi faktor risiko. Pemilihan cairan rem yang tidak tepat bisa menyebabkan vapor lock—udara atau uap air yang masuk ke dalam sistem rem dan mengganggu tekanan hidrolik.

Jika tidak segera ditangani, vapor lock bisa menyebabkan rem tidak merespons sama sekali meskipun pedal diinjak dalam-dalam. Inilah yang sering disebut sebagai "pedal rem amblas" oleh pengemudi.

Peran Pengemudi dan Perawatan Berkala Sangat Krusial.(***)


PADANG - Seorang calon haji asal Padang dari kelompok terbang (kloter) pertama Embarkasi Haji Padang harus mendapatkan perawatan intensif setelah mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah.

Jemaah lansia bernama Marnis (87) itu mengalami sesak napas di tengah perjalanan udara dari Indonesia menuju Arab Saudi dan segera dilarikan ke rumah sakit setibanya di Tanah Suci.

“Setibanya di bandara tujuan, seorang calon haji langsung dirujuk ke rumah sakit atas nama Marnis karena kekurangan oksigen,” ujar Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kementerian Agama Sumatera Barat, Rifki, Senin (5/5/2025) dilansir Antara.com

Peristiwa ini menyoroti kondisi fisik sejumlah jemaah calon haji kloter pertama dari Sumbar yang tergolong lansia dan memiliki penyakit penyerta. Saat dalam penerbangan, tim medis langsung memberikan pertolongan pertama dengan oksigen tambahan.

Namun, kondisi Marnis yang juga diketahui mengidap osteoporosis, ia segera dirujuk ke fasilitas medis setelah mendarat. Keberangkatan jemaah haji dari Sumbar tahun ini memang diwarnai kekhawatiran soal kondisi kesehatan para peserta, terutama lansia.

Berdasarkan data Kemenag Sumbar, terdapat 186 orang yang masuk kategori risiko tinggi dalam kloter pertama Embarkasi Haji Padang. Selain itu, 14 jemaah diketahui menggunakan kursi roda selama perjalanan.

“Dari total 423 orang dalam kloter satu, sebanyak 30 orang perlu mendapatkan perhatian medis khusus karena kondisi fisik mereka,” kata Rifki.

Jumlah itu terdiri dari 415 calon haji, empat petugas kloter, dan empat petugas pendamping dari KBIHU dan daerah.

Kloter pertama berangkat dari Bandara Internasional Minangkabau pada Sabtu, 3 Mei 2025 pukul 17.30 WIB, dan tiba di Madinah pukul 22.40 waktu Arab Saudi. Perjalanan memakan waktu sekitar delapan jam lebih.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat, Mahyudin, mengonfirmasi bahwa pada musim haji 1446 Hijriah ini, Embarkasi Padang akan memberangkatkan 15 kloter. Setiap kloter terdiri dari 419 calon haji dan empat petugas kloter.

Pihak Kemenag pun memastikan bahwa seluruh jemaah yang masuk kategori risiko tinggi telah dipersiapkan dengan pendampingan kesehatan yang intensif.

Tim medis dilengkapi peralatan portable seperti tabung oksigen dan obat-obatan esensial selama penerbangan.

“Kami berupaya maksimal agar semua jemaah mendapatkan layanan terbaik, khususnya para lansia dan penderita penyakit kronis,” terang Mahyudin.

Setibanya di Madinah, seluruh jemaah haji dari kloter satu langsung diarahkan ke pemondokan yang telah disediakan. Mereka juga menjalani pemeriksaan ulang oleh tim medis sektor Arab Saudi guna memastikan kondisi fisik tetap stabil.

Kondisi calon haji asal Padang bernama Marnis kini masih dalam observasi intensif oleh rumah sakit di Madinah. Kemenag Sumbar bekerja sama dengan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi untuk memantau perkembangan kesehatannya secara berkala.

Kloter Pertama Dijadwalkan Pulang 12 Juni

Berdasarkan jadwal resmi yang diterbitkan Kemenag, calon haji kloter pertama asal Sumbar akan kembali ke Tanah Air pada 12 Juni 2025 mendatang. Kepulangan akan dilakukan melalui Bandara Internasional Minangkabau di Padang Pariaman pada pukul 18.40 WIB.

Kejadian ini menjadi perhatian penting bagi Kementerian Agama dalam menyusun strategi pelayanan jemaah haji di tahun-tahun mendatang, terutama dalam hal manajemen risiko dan kesiapan kesehatan jemaah.

Calon haji asal Padang yang tergolong lansia maupun berisiko tinggi diimbau untuk menjaga stamina dan mengikuti arahan medis selama pelaksanaan ibadah di Tanah Suci. Kemenag juga menekankan pentingnya peran keluarga dan pembimbing ibadah untuk terus mendampingi para jemaah secara fisik dan spiritual. (***)


PADANG – Muhammad Ridwan menjadi penentu kemenangan Semen Padang dari Madura United pada pekan ke-31 Liga 1.

Striker yang masuk dari bench itu mencetak gol pada menit 90+1 pada laga yang digelar di Stadion Haji Agus Salim, Padang, Minggu (4/5) sore WIB.

Gol itu membuat skor menjadi 2-1. Sebelumnya, Kabau Sirah -julukan Semen Padang unggul melalui Cornelius Stewart pada menit 52.

Madura United tak butuh waktu lama untuk menyamakan kedudukan setelah Jordy Wehrmann mengukir gol pada menit ke-60.

Sekitar 9.000 penonton di tribune stadion pun akhirnya bersukacita setelah Ridwan mengoyak gawang Madura United.

ni merupakan kemenangan ketiga beruntun buat Semen Padang setelah di dua laga sebelumnya mengalahkan PSIS Semarang dan Persija Jakarta.

Semen Padang pun untuk sementara keluar dari zona merah, menggusur Barito Putera dan meninggalkan PSIS dan PSS Sleman.

Sementara itu, kekalahan membuat Madura United rentan kembali berkubang di zona merah. (***)



PADANG - Anggota DPRD Padang, Rustam Effendi menyerahkan kolam bioflok dan bantuan bibit ikan lele kepada kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) Saiyo Sakato, Wisma Indah VII, Kelurahan Parupuk Tabing, Kecamatan Koto Tangah. Bantuan tersebut melalui anggaran dana pokir Rustam Effendi.

Disebutkan Rustam, bantuan kolam bioflok dan bibit ikan lele yang diberikan Pokdakan Saiyo Sakato merupakan kelompok Pokdakan yang dikelola oleh Pemuda.

"Hari ini diserahkan bantuan kolam bioflok sebanyak empat unit. Kemudian,  bibit ikan lele sekitar 15 ribu ekor," kata Rustam disela-sela kegiatan reses  di Wisma Indah VII, Parupuk Tabing, Jumat (2/5/2025).

Ketua Fraksi PAN DPRD Kota Padang mengatakan pemberian bantuan kolam bioflok dan bantuan bibit ikan lele ini sebagai bentuk upaya untuk solusi-solusi ekonomi kerakyatan jangka panjang. Dengan melibatkan anak-anak muda, Rustam berharap tujuan ini dapat terlaksana dengan baik.

"Kalau program ini berhasil dan sukses tentu dianggarkan lebih besar lagi. Kita akan berikan bantuan ini secara meluas sehingga nanti Koto Tangah menjadi model ketahanan pangan kaitannya dengan ikan,"jelasnya.

Tidak hanya pada lingkup budidaya ikan Lele, Rustam juga mengarahkan bagaimana ketika wilayah Koto Tangah menjadi sentra ketahanan pangan di perikanan

Menariknya, lanjut Rustam, pakan ikan lele berupa magot berasal dari sampah warga. Bahkan, telur magot tersebut dipasaran  kalau dijual Rp5juta per kilo.

"Untuk pemasaran ikan lele, kita minta bantuan Pemko melalui dinas perdagangan,'ungkap Rustam.

Rustam berharap melalui bantuan ini, bisa menumbuhkan perekonomian masyarakat. Rustam juga yakin sektor ekonomi UMKM akan menggeliat.(agb)


PADANG - Anggota DPRD Padang, Alfi Beben One menyoroti kondisi kantor Kelurahan Baringin, Kecamatan Lubuk Kilangan yang sudah tidak layak pakai. Menurutnya, dengan kondisi kantor yang tidak layak ini tentunya cukup berdampak pada pelayanan masyarakat yang kurang maksimal.

"Kantor Kelurahan Baringin ini sudah tidak layak untuk urusan pelayanan publik. Jelas, kondisi ini mempengaruhi aktifitas pelayanan ke masyarakat," jelas Alfi Beben One ketika mengunjungi kantor Kelurahan Baringin dalam rangga reses anggota DPRD Padang, Jumat (2/5/2025).

Untuk itu, politisi Partai Nasdem ini mendorong percepatan pembangunan kantor Lurah Baringin. Langkah awal yang dilakukan Alfi Beben adalah dengan memastikan ketersediaan tanah untuk pembangunan kantor baru

Dijelaskan legislator dapil Lubuk Kilangan-Pauh ini, dia sudah berkoordinasi dengan Dinas Pertanahan untuk pembebasan lahan yang akan direncanakan untuk pembangunan kantor baru Kelurahan Baringin.

"Saya juga meminta pihak kecamatan memasukan pembangunan kantor lurah dalam rencana kegiatan anggaran (RKA) dalam APBD-Perubahan tahun 2025," sebut Alfi Beben.

Pada kesempatan ini, Alfi Beben menambahkan, dia juga akan mengalokasikan dana pembangunan kantor Kelurahan Baringin melalui dana pokok pikirannya. Dikatakannya, dana pokir ini dipergunakan untuk fasilitas ruang pertemuan, olahraga di sekitar kantor kelurahan.

Sering Kebanjiran

Pembangunan kantor Kelurahan Baringin merupakan sesuatu hal yang menjadi skala prioritas. Selain, tidak layak pakai, kantor tersebut sering mengalami kebanjiran.

Lurah Kelurahan Baringin, Yuliarni mengatakan kantornya sering kebanjiran apabila terjadi hujan lebat. Posisinya, di tepi Batang Cubadak menyebabkan kantor tersebu mengalami kebanjiran.

"Apabila kebanjiran, kami terpaksa memberikan pelayanan kepada masyarakat di tepi jalan. Bahkan, tak jarang di kantor Kecamatan Lubuk Kilangan," tegasnya.

Yuliarni cukup mengapresiasi langkah yang dilakukan anggota DPRD Padang, Alfi Beben One yang mendorong percepatan pembangunab kantor Kelurahan Baringin.(agb)


PEKANBARU - Kepolisian Daerah (Polda) Riau melalui Direktorat Reserse Kriminal Khusus berhasil mengungkap sindikat pembuatan dokumen negara palsu. Empat tersangka ditangkap. Mereka terdiri dari kelompok Biro Jasa Sultan dan seorang petugas honorer di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bengkalis.

Hal ini terungkap dalam ekspose yang digelar di Mapolda Riau, Pekanbaru, Rabu (30/4). Tersangka yakni RWY, FHS, SP, dan R beserta barang bukti pembuatan dokumen negara palsu ini dihadirkan dalam ekspose yang dipimpin Kabid Humas Kombes Pol Anom Karibianto dan Dirkrimsus Kombes Pol Ade Kuncoro ini.

Kombes Anom mengungkapkan, penangkapan berawal dari patroli siber yang dilakukan Subdit Siber Ditreskrimsus pada 15 April 2025. Saat itu, ditemukan akun media sosial dengan nama Raja Winaldo Yusuf (RWY). 

‘’Akun tersebut mengaku sebagai pemilik Biro Jasa Sultan yang menyediakan jasa pengurusan dokumen resmi negara. Seperti, KTP, akta lahir, akta dewasa, kartu keluarga, NPWP, BPJS Mandiri, pengurusan PT perorangan, hingga buku nikah,” jelasnya seperti dilansir RiauPos.co.

Selanjutnya, tim Subdit Siber melakukan profiling terhadap akun media sosial tersebut sehingga ditemukan biro jasa yang dimiliki tersangka RWY dkk tidak mempunyai izin resmi alias ilegal. Ditambah lagi, dokumen yang diterbitkan tidak sah alias palsu.

Dirkrimsus Polda Riau Kombes Pol Ade Kuncoro menjelaskan, para pelaku ditangkap di tempat berbeda. RWY ditangkap di kediamannya yang berada di Jalan Lintas Pekanbaru-Kuantan Singingi. Ia berperan sebagai penerima order dari pemesan dokumen.

“Biaya per KTP itu sebesar Rp2,5 juta. Saat ditangkap ia sedang membuat 2 KTP dan 1 buku nikah dengan biaya tiga dokumen ini sebesar Rp7,5 juta,” terangnya.

Setelah mendapatkan pesanan, RWY kemudian menghubungi FHS untuk menerbitkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang dipesan kepada salah seorang honorer di Kantor Disdukcapil Kecamatan Pinggir, Bengkalis. Pelaku FHS sendiri ditangkap pada Kamis, 24 April lalu. 

“Jadi FHS berperan menghubungi SP untuk mendaftarkan NIK, menempelkan foto dan data pemesan ke blanko asli dari SP. Sedangkan SP ditangkap di Bengkalis. Dia yang meng-input NIK ke database sehingga KTP ini memang asli, tapi dengan data palsu. Kita sebut aspal. Asli tapi palsu,” ungkapnya. 

Sedangkan R, seorang perempuan berperan sebagai pembuat buku nikah. Ia mendapat buku nikah tersebut dari seseorang di Bekasi. Para pelaku, lanjut Kombes Ade mendapat keuntungan berbeda. Dari harga Rp2,5 juta, RWY memberikan FHS Rp1.050.000 untuk menempel data dan foto pemesan ke blanko asli.

Sedangkan untuk SP, RWY memberikan Rp800 ribu sebagai imbalan menginput data dan memberikan blanko KTP asli dari dukcapil. Jadi, RWY mendapat keuntungan sebesar Rp650 ribu untuk pengurusan satu KTP aspal. Sedangkan untuk pembuatan buku nikah, R mendapat Rp600 ribu per buku nikah dari RWY. 

“Total sudah 58 dokumen yang diterbitkan sindikat ini. Jadi dia berbeda-beda. Ada KTP, ada buku nikah, ada kartu keluarga. Pemesan ada yang dari luar Riau, namun semua alamatnya digunakan dari Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis,” ujar Kombes Ade.(***)

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.