Semen Padang FC Disanksi FIFA, Begini Kronologinya


PADANG - Kabar mengejutkan datang dari kancah sepak bola nasional setelah Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) resmi menjatuhkan sanksi larangan pendaftaran pemain atau "registration bans" kepada klub kebanggaan Sumatera Barat, Semen Padang FC.

Hukuman ini, yang berlaku untuk tiga periode transfer, mulai tercatat dalam daftar FIFA Registration Bans List sejak 9 Juni 2025.

Menanggapi sanksi serius ini, CEO Semen Padang, Win Bernardino, angkat bicara. Ia mengonfirmasi bahwa penjatuhan sanksi oleh badan sepak bola tertinggi dunia tersebut disebabkan oleh permasalahan kompensasi dengan salah seorang pemain asing.

"Iya, ini terkait penyelesaian kompensasi pemain asing yang kami lepas di putaran pertama musim kemarin," ungkap Win sebagaimana dikutip dari JawaPos.com pada Kamis (12/6/2025).

Ia menambahkan bahwa adanya keterlambatan pembayaran dipicu oleh proses administrasi yang terhambat libur panjang di akhir Mei dan awal Juni.

Publik sepak bola Tanah Air sempat dihebohkan dengan konflik terbuka antara penasihat tim Semen Padang, Andre Rosiade, dan pemain asing asal Inggris, Charlie Scott, di media sosial terkait masalah kompensasi.

Namun, Win Bernardino memastikan bahwa kasus sanksi FIFA kali ini bukan terkait dengan Scott, melainkan dengan gelandang serang asal Brasil, Bruno Dybal.

"Bukan (Charlie Scott), tapi Bruno Dybal. Targetnya akhir Juni ini diselesaikan," terang Win. Sebagai informasi, Bruno Dybal hanya tampil dalam 10 pertandingan bersama Semen Padang. Mantan penggawa Persiraja Banda Aceh itu dinilai kurang memberikan kontribusi sehingga dievaluasi dan dilepas pada putaran pertama Liga 1 2024/2025.

Sanksi "registration bans" umumnya diberikan kepada klub yang terbukti melanggar regulasi transfer, seperti tunggakan pembayaran gaji atau kompensasi kepada pemain atau klub lain.

FIFA mempublikasikan daftar klub yang terkena sanksi ini bertujuan untuk menjaga transparansi dan kepatuhan dalam ekosistem sepak bola global, serta menjadi rujukan bagi asosiasi, konfederasi, klub, pemain, hingga agen.

Win Bernardino menegaskan bahwa manajemen Semen Padang akan bergerak cepat untuk menyelesaikan permasalahan ini. Ia juga memastikan bahwa sanksi FIFA tidak akan mengganggu persiapan tim berjuluk Kabau Sirah tersebut dalam menyongsong Liga 1 musim 2025/2026.

"Insya Allah SPFC akan segera menyelesaikan masalah ini sesuai dengan rencana pembayaran kita terkait kompensasi ini. Jadi hal ini tidak perlu dikhawatirkan dan tidak menganggu persiapan kita untuk musim 2025/2026," pungkas Win, optimis.(***)

Semen Padang FC, Kabau Sirah

Label:

Posting Komentar

[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.