Mei 2025


PADANG - Ketua DPRD Kota Padang, Muharlion, segera memanggil Direktur Utama (Dirut) RSUD Rasidin dan Dinas Kesehatan Kota Padang pada Senin (2/6/2025) buntut kasus dugaan penolakan pasien.

Hal itu disampailan Muharlion saat mengunjungi kediaman rumah duka pada Sabtu (31/5/2025). Muharlion, mengungkapkan keprihatinannya atas viralnya kejadian ini. Ia mengapresiasi kehadiran Wali Kota di rumah duka sebagai bentuk respons cepat pemerintah.

"Sudah viral ya terjadi dan bersyukur pak Wali Kota juga sudah hadir dan mengetahui kejadian ini," kata Muharlion.

Tak berhenti di situ, Muharlion menegaskan langkah konkret yang akan diambil oleh DPRD. "Saya sudah perintahkan Senin (2/6/2025) saya sudah minta Ketua Komisi IV. Kita akan panggil pihak RSUD, Kadis Kesehatan, dan Kepala BPJS," ungkapnya.

Pemanggilan ini bukan tanpa alasan. Muharlion mengungkapkan bahwa ia pernah mengadvokasi masyarakat dengan kasus serupa, di mana pasien seharusnya belum diperbolehkan pulang namun sudah dipulangkan. "Kejadian seperti ini kita tidak akan terulang lagi," tegasnya.

DPRD berkomitmen untuk melihat kondisi yang terjadi dan menentukan tindak lanjut yang akan diambil. Rapat dengar pendapat dengan pihak terkait dijadwalkan pada hari Senin pukul 09.00 WIB, sebelum rapat paripurna berlangsung. (***)


PADANG — Kebakaran hebat kembali melanda Kota Padang. Kali ini, si jago merah menghanguskan deretan pertokoan di Jalan Hamka Nomor 09, Kelurahan Parupuktabing, Kecamatan Padang Utara, pada Jumat (30/5/2025) sore.

Api mulai berkobar sekitar pukul 15.31 WIB. Menurut laporan Kepala Bidang Operasi dan Sarana Prasarana Dinas Damkar Kota Padang, Rinaldi, pihaknya langsung merespons cepat.

Hanya satu menit setelah menerima laporan, unit pemadam pertama diberangkatkan dan tiba di lokasi pada pukul 15.35 WIB—hanya empat menit kemudian.

“Dengan jarak hanya sekitar satu kilometer dari markas Damkar, respons cepat ini sangat krusial dalam upaya pemadaman,” jelas Rinaldi di lokasi kejadian.

Berdasarkan kronologi kejadian, api pertama kali terlihat oleh Darmansyah (60), seorang Pegawai Negeri Sipil yang juga warga sekitar.

Ia menyaksikan api muncul dari sebuah toko jahit sebelum merambat cepat ke toko buah di sebelahnya. Tak menunggu lama, Darmansyah langsung menghubungi Damkar Kota Padang.

Lokasi kejadian yang berada di kawasan padat pertokoan dan jalur utama membuat api cepat menyebar. Luas area yang terbakar diperkirakan mencapai 100 meter persegi.

Sebanyak enam petak bangunan dan dua kendaraan terbakar hebat, menimbulkan kerugian ditaksir mencapai Rp1 miliar.


Kelima toko yang mengalami kerusakan berat adalah:


Pangkas rambut milik Herizal (57)


Toko perabot milik Hertati (55)


Toko buah milik Darwis (73)


Penjahit Amrizal (65)


Bengkel jok motor milik Afrizal (40)


Sementara itu, satu apotek milik Naila Mutiara Syahda (20) mengalami kerusakan ringan. Di samping itu, satu unit mobil dan satu unit sepeda motor yang berada di sekitar lokasi juga hangus terbakar.

Untuk menanggulangi kebakaran ini, sebanyak 70 personel gabungan dari Dinas Damkar Kota Padang, POLRI, TNI, dan PMI dikerahkan bersama lima unit mobil pemadam kebakaran.

“Proses pemadaman berlangsung intensif dan berhasil diselesaikan pukul 16.40 WIB,” kata Rinaldi.

Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa ini. Pihak berwenang juga memastikan tidak ada warga yang harus mengungsi.

Dari sisi penyelamatan aset, Damkar menyebut berhasil menghindarkan dampak kebakaran dari 10 bangunan lain di sekitar lokasi, dengan total nilai aset yang diselamatkan ditaksir mencapai Rp2 miliar.

“Penyebab pasti kebakaran masih dalam tahap penyelidikan oleh pihak kepolisian,” tutup Rinaldi.(***)


BUKITTINGGI – Satu tahun setelah peresmian meriah oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, Stasiun Lambuang Bukittinggi yang digadang-gadang sebagai ikon kuliner terbesar di Sumatera Barat kini tutup usia. Proyek yang pernah dijanjikan sebagai magnet wisata kuliner itu justru berujung kerugian dan pemborosan anggaran.

Pemerintah Kota Bukittinggi secara resmi menghentikan kontrak sewa lahan dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI), pemilik aset eks Stasiun Bukittinggi. Biaya kontrak senilai Rp2,3 miliar per tahun yang diambil dari APBD dinilai terlalu besar jika dibandingkan dengan minimnya pemasukan daerah.

“Sudah setahun berjalan tapi tidak menghasilkan PAD. Bahkan untuk operasional dasar seperti kebersihan dan perawatan, dananya tidak cukup,” ujar Pj Sekretaris Daerah Bukittinggi, Al Amin, Rabu (28/5/2025).

a mengakui bahwa ketertarikan masyarakat untuk berkunjung semakin menurun, pelaku UMKM mulai enggan berjualan, dan Pemkot harus melakukan efisiensi anggaran di tengah tekanan keuangan daerah. Tiga hal inilah yang mendorong keputusan drastis untuk menghentikan operasional Stasiun Lambuang.

Pemkot telah bertemu langsung dengan pihak PT KAI di Jakarta untuk membahas teknis pemutusan kontrak. Sementara itu, kebersihan dan perawatan tetap akan dilakukan oleh Pemkot sambil menunggu kelanjut

“Menjelang ada pihak lain yang mungkin berminat mengelola, kita tetap jaga kebersihan dengan kerja sama PT KAI Sumbar,” tambah Al Amin.

Ketua DPRD Bukittinggi, Syaiful Efendi, mencatat bahwa proyek ini sudah menelan anggaran lebih dari Rp24,5 miliar dalam tiga tahun, termasuk biaya pembangunan dan operasional. Namun, pemasukan yang dihasilkan tak sebanding.

“Selama tiga tahun, pendapatan hanya sekitar Rp180 juta. Dari jumlah itu, hanya Rp2,5 juta berasal dari pedagang. Sisanya dari WC umum dan parkir. Ini jelas tidak sehat,” tegasnya.

PT KAI disebut menyambut baik keputusan Pemkot dan saat ini sedang menyusun formula baru pemanfaatan lahan agar tidak kembali merugi.

Stasiun Lambuang diresmikan pada Maret 2024 oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, bersama anggota DPR RI, Andre Rosiade, dan Wali Kota saat itu, Erman Safar. Harapan besar pernah digantungkan pada proyek ini, namun kenyataannya justru menjadi simbol kegagalan perencanaan dan pemborosan anggaran publik. (ant)


PADANG - Infrastruktur di kawasan Puncak Anai, salah satu jalur utama penghubung antarwilayah di Sumatera Barat, kini berada dalam kondisi memprihatinkan.

Jalan utama yang membelah kawasan ini nyaris terputus, memunculkan keresahan di tengah masyarakat dan ancaman serius bagi keselamatan pengguna jalan.

Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat, Nanda Satria, menyuarakan keprihatinannya dan mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah konkret.

Menurut Nanda, kerusakan jalan di Puncak Anai tidak bisa lagi dipandang sebelah mata. Ia menilai bahwa kondisi tersebut bukan sekadar soal infrastruktur, melainkan menyangkut keselamatan jiwa masyarakat.

Setiap hari, ribuan kendaraan, baik kendaraan pribadi, umum, maupun kendaraan logistic, melintasi jalur ini. “Ini darurat. Kalau tidak segera ditangani, potensi kecelakaan akan terus meningkat,” tegasnya.

Ia menambahkan, jalan Puncak Anai bukan hanya akses fisik antarwilayah, tetapi juga menjadi urat nadi aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat sekitar.

Menurutnya, kerusakan jalan secara langsung menghambat mobilitas warga, menurunkan kualitas hidup, dan memperbesar risiko keterisolasian daerah-daerah yang bergantung pada jalur tersebut.

Lebih lanjut, Nanda menyoroti potensi bencana yang bisa timbul jika kondisi ini dibiarkan tanpa penanganan. Kawasan Puncak Anai, yang berada di kawasan perbukitan dan memiliki kontur geografis yang rawan, sangat rentan terhadap bencana longsor, terutama saat musim hujan.

“Kalau akses utama ini sampai benar-benar putus, bukan hanya kendaraan yang terganggu. Distribusi logistik, layanan kesehatan, bahkan pendidikan akan lumpuh. Ini akan menjadi bencana sosial dan ekonomi,” ungkapnya.

Nanda menegaskan, penanganan terhadap kondisi ini harus dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan. Ia menilai bahwa solusi tambal sulam atau penanganan darurat tidak akan menyelesaikan akar masalah.

“Dinas PUPR Provinsi harus segera bertindak. Ini bukan hanya soal tambal jalan rusak, tapi butuh pendekatan jangka panjang, konstruksi yang kuat, sistem drainase yang baik, dan mitigasi risiko bencana,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam menangani permasalahan ini. Menurutnya, solusi infrastruktur seperti ini membutuhkan anggaran dan koordinasi lintas sektor.

Selain menyuarakan tuntutan kepada pemerintah, Nanda juga mengimbau para pengguna jalan untuk lebih berhati-hati saat melintasi Puncak Anai, terutama pada malam hari atau saat cuaca buruk.

Ia juga menyayangkan lemahnya komunikasi dan koordinasi antarinstansi terkait dalam menangani isu jalan rusak. Menurutnya, penanganan jalan rusak sering kali terlambat dan baru dilakukan setelah terjadi kecelakaan atau protes warga.

Nanda Satria menegaskan, perbaikan jalan di Puncak Anai harus dipandang sebagai investasi jangka panjang yang memberikan dampak luas bagi masyarakat.

Selain meningkatkan konektivitas, jalan yang baik juga mendukung pengembangan ekonomi lokal dan memperkuat daya saing daerah. (***)


PADANG - Mantan direktur salah satu rumah sakit di Kota Padang diamankan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Padang Senin (26/5), setelah diduga berusaha melarikan diri ke Malaysia tepat di hari pelaksanaan sidang perdananya dalam kasus dugaan perselingkuhan.

Kepala Seksi Pidana Umum (Kasi Pidum) Kejari Padang, Budi Sastera, mengatakan, penangkapan terhadap terdakwa berawal dari informasi yang diterima dari pihak Imigrasi Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Informasi tersebut menyebutkan bahwa nama terdakwa tercantum dalam manifest penerbangan menuju Kuala Lumpur.

“Jadwal sidangnya dilaksanakan hari ini (kemarin) dan kami mengajukan cekal ke pihak imigrasi, karena yang bersangkutan terdaftar dalam penerbangan ke Kuala Lumpur. Kemudian dilakukan pencekalan oleh pihak imigrasi,” ujar Budi.

Berdasarkan laporan tersebut, tim dari Kejari Padang segera bergerak menuju bandara dan berhasil mengamankan terdakwa yang hendak meninggalkan Tanah Air.

“Dari pihak perempuan (terdakwa lainnya) sudah melaksanakan sidang pagi tadi (kemarin). Namun karena kejadian ini, sidang untuk terdakwa pria ditunda dan akan dilanjutkan besok (hari ini),” tambahnya.

Budi menegaskan, segala tindak lanjut terhadap upaya kabur tersebut sepenuhnya akan menjadi kewenangan majelis hakim, karena perkara sudah secara resmi dilimpahkan ke pengadilan.


"Kita lihat nanti, karena perkara sudah dilimpahkan ke pengadilan. Kita serahkan semuanya kepada majelis hakim. Kita tunggu bagaimana putusan hakim nantinya,” jelasnya.

Sebelumnya, Kejari Padang telah menyampaikan bahwa pihaknya akan melimpahkan kasus dugaan perselingkuhan antara seorang dokter yang juga istri dari seorang perwira polisi di Padang dengan mantan direktur rumah sakit ke pengadilan.

Kronologi awal kasus ini berawal dari kecurigaan sang suami, yang merupakan perwira polisi, terhadap perubahan perilaku istrinya. Kecurigaan tersebut kemudian dilaporkan ke Polda Sumbar pada September 2024.

Sementara itu, terdakwa pria sebelumnya dikabarkan akan berangkat melaksanakan ibadah haji tahun ini. Namun, dengan kondisi hukum yang sedang berlangsung, Budi mengatakan besar kemungkinan yang bersangkutan tidak akan bisa berangkat.

“Kalau dari informasinya memang demikian, namun karena proses hukum sudah berjalan, nanti itu menjadi kewenangan pengadilan,” ujarnya.

Meski ditetapkan sebagai tersangka, kedua terdakwa dalam kasus ini tidak menjalani penahanan. Budi menjelaskan, hal tersebut disebabkan ancaman hukuman pada pasal yang dikenakan di bawah lima tahun penjara, sehingga tidak memenuhi syarat penahanan.

“Kalau untuk penahanan tidak kita lakukan karena sesuai dengan ancaman pasal di bawah 5 tahun. Tidak bisa dilakukan penahanan dan juga tidak termasuk dalam pasal-pasal pengecualian. Namun, keduanya dikenakan wajib lapor,” pungkasnya. (***)


PADANG - Sebanyak 92 calon haji Embarkasi Padang asal Sumatera Barat (Sumbar), dilaporkan terpisah dari kelompok keberangkatannya saat berada di Tanah Suci, Arab Saudi.

Kenapa itu bisa terjadi? Ternyata karena mereka berada di bawah layanan penyelenggara berbeda atau syarikah yang tidak sama dengan kloter induk.

Menurut data Kementerian Agama Sumbar, kasus ini terjadi mulai dari kelompok terbang (kloter) satu hingga kloter 15 Embarkasi Padang.

Meski jumlahnya hanya sekitar 1,47 persen dari total jamaah, peristiwa ini tetap menjadi perhatian serius, terutama karena ada yang melibatkan lanjut usia dan pasangan suami istri.

“Dari kloter satu sampai lima belas, total ada 92 calon haji yang terpisah. Meski persentasenya kecil, hal ini tetap jadi catatan penting karena menyangkut kenyamanan dan keamanan jamaah,” kata Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Sumbar, Rifki, Rabu (21/5/2025).

Menurut Rifki, kasus pemisahan ini umumnya terjadi akibat adanya penggantian calon jamaah sebelum keberangkatan.

Misalnya, jika seorang calon batal berangkat karena sakit atau hal lain, lalu digantikan oleh anggota keluarga lain, namun berbeda penempatan syarikah dari kloter aslinya.

“Contohnya, ada suami batal berangkat lalu digantikan istri, atau sebaliknya. Tapi karena prosesnya mepet, penggantinya masuk ke syarikah berbeda,” kata Rifki.

Untuk mengantisipasi permasalahan di lapangan, Embarkasi Padang telah menyiapkan penanda khusus bagi jamaah yang terpisah dari kelompoknya.

Penanda ini dipasang pada paspor, tas jinjing, tas paspor, hingga bagasi jamaah.

Tujuannya adalah agar syarikah yang menangani layanan haji di Tanah Suci lebih mudah mengidentifikasi dan menyatukan kembali jamaah yang terpisah.

Terlebih, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah mengeluarkan edaran agar jamaah yang terpisah harus disatukan kembali dalam waktu maksimal 1x24 jam.

Embarkasi Padang sangat serius menangani ini. Kami minta ketua kloter turut aktif menata kembali anggota kelompok yang terpisah agar bisa digabungkan kembali dalam sektor yang sama,” imbuh Rifki.

Diketahui, Kementerian Agama RI melalui PPIH Arab Saudi memang telah memberikan perhatian terhadap masalah pemisahan jamaah ini.

Sebab, kondisi tersebut berpotensi menyulitkan proses ibadah, terutama bagi lansia dan jamaah yang memiliki kebutuhan khusus.

Hingga saat ini, sejumlah video dari ketua kloter yang dikirim ke Kanwil Kemenag Sumbar menunjukkan upaya petugas di lapangan untuk menyatukan jamaah.(***)


PADANG - Infrastruktur jalan menjadi hal yang sangat penting untuk mobilitas masyarakat.

Di setiap daerah di Indonesia, dibangun infrastruktur jalan yang memudahkan aktivitas pengendara.

Khususnya di provinsi Sumatera Barat, infrastruktur jalan di Sumbar tersebar di berbagai wilayahnya.

Namun, tak semuanya jalan infrastrukturnya tak semua dalam kondisi baik.

Ada empat kategori kondisi infrastruktur jalan diantaranya, Jalan Kondisi Baik, Jalan Kondisi Sedang, Jalan Kondisi Rusak hingga Jalan Kondisi Rusak Berat.

Disini, kita akan membahas kedua kondisi jalan yakni Rusak dan Rusak Berat.

Diketahui, panjang kilometer jalan Kondisi Rusak di Sumatera Barat sepanjang 126,49 km sementara Kondisi Rusak Berat 371,37 km menurut catatan dari BPS tahun 2025.

Ada 7 daerah di Sumatera Barat yang memiliki jalan dengan kondisi rusak terbanyak.

Kondisi jalan rusak terbanyak ini dihitung berdasarkan panjang jalan yang rusaknya.

Penasaran apa saja daerah mana saja dengan jalan kondisi rusak terbanyak di Sumatera Barat? Simak selengkapnya disini!


1. Kabupaten Pasaman Barat

Jalan Kondisi Rusak : 3,10 km

Jalan Kondisi Rusak Berat : 83,30 km

2. Kabupaten Solok

Jalan Kondisi Rusak : 13,50 km

Jalan Kondisi Rusak Berat : 59,35 km

3. Kabupaten Lima Puluh Kota

Jalan Kondisi Rusak : 12,04 km

Jalan Kondisi Rusak Berat : 39,08 km

4. Kabupaten Solok Selatan

Jalan Kondisi Rusak : 5,90 km

Jalan Kondisi Rusak Berat : 37,40 km

5. Kabupaten Pasaman

Jalan Kondisi Rusak : 13,80 km

Jalan Kondisi Rusak Berat : 33,69 km

6. Kabupaten Dharmasraya

Jalan Kondisi Rusak : 22,30 km

Jalan Kondisi Rusak Berat : 18,20 km

7. Kabupaten Sijunjung

Jalan Kondisi Rusak : 9,75 km

Jalan Kondisi Rusak Berat : 17,73 km

8. Kabupaten Tanah Datar

Jalan Kondisi Rusak : 26,50 km

Jalan Kondisi Rusak Berat : 12,90 km

Itulah sederet informasi mengenai deretan daerah dengan kondisi jalan rusak terbanyak di Sumatera Barat.(***)


MALANG - Semen Padang mempecundangi tuan rumah Arema FC dengan skor 2-0 dalam pertandingan terakhir Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu.

Kemenangan yang diraih di kandang Arema FC ini juga memastikan posisi Semen Padang tetap berada di Liga 1 pada musim depan.

Pada pertandingan babak pertama, tuan rumah Arema FC maupun Semen Padang sama-sama tampil terbuka untuk mencuri gol cepat di awal laga. Pasalnya, kedua tim berambisi untuk mengincar tiga poin tambahan.

Pertandingan kedua tim pun berlangsung dengan tempo tinggi dan cepat.

Semen Padang harus kehilangan Tin Martic pada menit ke-18 lantaran mengalami cedera. Posisi pemain asal Kroasia itu kemudian digantikan Carlos Filipe atau Chaby.

Hingga memasuki menit ke-20, baik Arema FC maupun Semen Padang masih sama-sama mengalami kesulitan menciptakan peluang mencetak gol.

Kedudukan sama kuat 0-0 bertahan hingga wasit Adham Mohammad Tumah meniup peluit panjang tanda akhir pertandingan babak pertama.

Memasuki babak kedua, Arema FC tampil memegang kendali pertandingan. Serangan tim berjuluk Singo Edan itu bertumpu pada duet lini depan yang diisi Dalberto Luan dan Charles Lokolingoy.

Namun, setiap gempuran yang dilancarkan Arema FC masih mampu digagalkan barisan lini belakang Semen Padang.

Semen Padang yang ingin lepas dari zona degradasi sesekali melancarkan serang balik cepat dengan memperagakan permainan satu dua sentuhan.

Hingga pertengahan babak kedua, kedudukan kedua tim masih sama kuat 0-0.

Semen Padang baru mendapatkan angin segar ketika pertandingan memasuki menit ke-72. Tim berjuluk Kabau Sirah itu mampu mencetak gol melalui aksi dari pemainnya, yakni Carlos Felipe atau Chaby.

Pada menit ke-90+4 Semen Padang sanggup menggandakan keunggulan melalui sepakan M. Ridwan.

Keunggulan 2-0 Semen Padang atas Arema FC ini menjadi skor akhir pertandingan.(***)


BENGKULU - Sebanyak 100 bangunan di Bengkulu rusak karena diguncang gempa magnitudo (M) 6,3, setelah data dimutakhirkan jadi M 6. Dalam kejadian itu, tidak ada korban jiwa.

Dilansir detikSumbagsel, gempa ini terjadi pukul 02.52 WIB, Jumat (23/5/2025). Gempa sempat membuat warga panik karena getaran gempa berlangsung cukup lama.

Gubernur Bengkulu Helmi Hasan mengatakan data masuk sementara terdapat 100 bangunan terdiri dari rumah dan tempat usaha mengalami kerusakan.

"Data sementara yang masuk 100 rumah dan tempat usaha rusak, tidak ada korban jiwa akibat bencana ini, cuma ada yang mengalami luka-luka," kata Helmi kepada wartawan, Jumat (23/5/2025).

Helmi menjelaskan dari 100 rumah yang rusak, setengahnya mengalami kerusakan berat dan tidak bisa dihuni lagi. Sedangkan setengahnya lagi mengalami kerusakan ringan.

"Itu rumah yang mengalami rusak berat atau tidak bisa dihuni lagi akan kita robohkan dan diganti dengan yang baru, sedangkan rusak ringan akan kita perbaiki," jelasnya.

Sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo (M) 6,3 mengguncang Kabupaten Seluma, Bengkulu. Gempa ini tidak berpotensi tsunami.

"Tidak berpotensi tsunami," demikian informasi dalam akun X resmi BMKG, Jumat (23/5/2025).

Gempa ini dilaporkan terjadi pukul 02.52 WIB. Titik koordinat gempa ini berada pada 4,17 lintang selatan dan 102,17 bujur timur. Gempa ini. (***)



PADANG - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Barat resmi menetapkan mantan Direktur Utama Padang Sejahtera Mandiri (Perumda PSM) berinisial PI (41) sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dana operasional Trans Padang. 

"Tersangka PI dijerat dakwaan berlapis. Dakwaan primer mengacu pada Pasal 2 Ayat (1) jo Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 yang telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2021 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi," ujar Kepala Seksi Penyidikan Kejati Sumbar, Lexy Fatharani Kurniawan, kepada awak media, Kamis (22/5/2025).

Lexy menambahkan, dakwaan subsidair juga dikenakan berdasarkan Pasal 3 jo Pasal 18 undang-undang yang sama. PI kini ditahan selama 20 hari ke depan untuk kepentingan penyidikan.

Menurut Asisten Pidana Khusus Kejati Sumbar, Fajar Mufti, kasus ini bermula dari dugaan penyalahgunaan dana subsidi operasional bus Trans Padang senilai Rp18 miliar. Dana yang bersumber dari APBD Kota Padang tersebut dicairkan melalui DIPA Dinas Perhubungan.

Namun, dari hasil penyidikan, realisasi dana hanya mencapai sekitar Rp15 miliar. Sisanya diduga disalahgunakan, antara lain dengan mencampurkan dana subsidi ke rekening unit usaha lain seperti distribusi semen, yang diketahui merugi dan ditutup akhir 2021.

"Konsekuensinya, dana subsidi yang seharusnya untuk Trans Padang justru digunakan menutup kerugian unit usaha lain," jelas Fajar.

Lebih lanjut, PI juga diduga mengajukan pinjaman modal kerja Rp924 juta ke sebuah bank menggunakan surat persetujuan palsu atas nama Wali Kota Padang. Dari jumlah tersebut, Rp733 juta dicairkan dan dibayar menggunakan dana subsidi.

Tak hanya itu, PI juga disebut memprakarsai proyek pembangunan di kawasan wisata Pantai Air Manis, seperti dermaga, taman kelinci, dan taman bermain anak, tanpa prosedur resmi.

Proyek ini tidak dilengkapi dokumen Harga Perkiraan Sendiri (HPS), tidak diperiksa BPK, dan tidak masuk dalam Rencana Kerja dan Anggaran perusahaan.

"Pembangunan dilakukan tanpa standar. Akibatnya, proyek mangkrak dan tidak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," tegas Fajar.

Hasil penyidikan menyebutkan total kerugian negara mencapai Rp2,7 miliar. Selain kerugian material, tindakan PI juga berdampak pada menurunnya layanan publik, terutama operasional Trans Padang yang menjadi transportasi utama masyarakat.

Proses hukum yang berjalan sejak awal 2025 ini melibatkan pemeriksaan terhadap 40 saksi, termasuk saksi ahli yang memperkuat temuan penyidik.(***)


PADANG - Anggota DPRD Kota Padang dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Yusri Latif, mengalami kecelakaan tunggal di ruas Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang pada Senin (20/5) sekitar pukul 14.45 WIB. Kecelakaan terjadi tepat di Kilometer 11 Tol Pekanbaru-Bangkinang.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kecelakaan tersebut diduga disebabkan oleh pecahnya ban dan kendaraan yang ditumpangi Yusri Latif.

Selain Yusri Latif, juga terdapat dua rekannya yakni Irfan dan Pras yang turut mengalami kecelakaan.

Ketiga korban saat ini sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bangkinang.

Ketua DPRD Kota Padang, Muharlion, memastikan bahwa Yusri Latif dalam kondisi selamat meski masih dalam perawatan pasca kecelakaan.

Alhamdulillah saudara kita Yusri Latif anggota DPRD Padang dalam keadaan selamat dan sedang menjalani perawatan pasca kejadian kecelakaan itu," kata Muharlion.

Muharlion juga mengajak seluruh warga Kota Padang untuk mendoakan kesembuhan Yusri Latif dan kedua rekannya.

"Mohon doa seluruh warga Kota Padang, semoga beliau cepat pulih kembali," ujarnya.

Rekan satu fraksi Yusri Latif, Zalmadi ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa dirinya juga telah mendapatkan informasi kecelakaan itu.

"Informasi yang saya terima, beliau betul mengalami kecelakaan tunggal karena mobilnya mengalami pecah ban," ungkap Zalmadi.(***)


PADANG - Pemerintah Kota (Pemko) Padang terus mendalami kasus dugaan perselingkuhan yang melibatkan Camat Padang Selatan yang sempat menghebohkan publik setelah video penggerebekan camat tersebut viral di media sosial.

Saat ini, proses pemeriksaan terus berlanjut, dan sejumlah saksi kunci akan segera dipanggil untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Padang, Mairizon, Senin (19/5/2025) mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil istri camat dan kakak istri camat sebagai saksi dalam kasus ini.

“Dalam waktu dekat, istri camat akan kita periksa. Saat ini tim kami juga tengah berkoordinasi dengan kakak istri camat yang berada di Payakumbuh untuk dimintai keterangan sebagai saksi. Kenapa keduanya diperiksa? Karena mereka ikut menyaksikan langsung kejadian penggerebekan tersebut,” ujar Mairizon.

Mairizon menegaskan, dari hasil sementara, memang terdapat indikasi kuat adanya hubungan perselingkuhan antara camat dengan salah seorang anggota staf kecamatan. Dugaan itu disebut telah berlangsung sejak Januari 2025 lalu.

“Dari keterangan awal dan penelusuran yang dilakukan, bibit-bibit hubungan spesial itu mulai tercium sejak Januari lalu. Tentu hal ini akan kami dalami lebih lanjut,” katanya.

Menurut Mairizon, Pemko Padang sangat serius dalam menangani kasus ini karena telah merusak citra ASN dan menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.

Ia memastikan Wali Kota Padang juga ikut memantau secara langsung perkembangan proses pemeriksaan terhadap kasus tersebut.

“Setelah pemeriksaan internal dari kami, proses selanjutnya akan dilimpahkan kepada tim ad hoc. Prosesnya akan terus berjalan sampai tuntas. Kami ingin semua pengakuan dan fakta menjadi jelas, karena itu keterangan dari semua pihak sangat penting,” jelasnya.

Lebih lanjut, Mairizon menyebutkan bahwa apabila terbukti bersalah, oknum camat yang bersangkutan berpotensi dikenakan sanksi sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah tentang Disiplin ASN.

“Sanksi paling berat bisa berupa pemberhentian dari status ASN, namun tentunya semua keputusan harus melalui proses yang teliti dan berlandaskan aturan yang berlaku,” tegas Mairizon.

Sebagaimana diketahui, oknum camat telah dinonaktifkan dari jabatannya sejak Minggu, 27 April 2025. Hal tersebut dibenarkan langsung oleh Mairizon yang mengatakan bahwa perintah pemberhentian tersebut datang dari Sekretaris Daerah Kota Padang.

“Per Minggu (27/4/2025), atas perintah Bapak Sekda, Camat Padang Selatan diberhentikan dari jabatannya selaku camat,” ungkapnya saat dikonfirmasi awak media saat itu. (***)


PADANG - Polisi masih mendalami kasus kebakaran pabrik karet milik PT Teluk Luas di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) yang terjadi pada Minggu (18/5/2025) siang hingga tengah malam.

Penyelidikan telah dimulai dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran. Olah TKP ini dilakukan tim Inafis dari Polda Sumbar dan Polresta Padang pada Senin (19/5/2025).

Tindakan ini baru bisa dilakukan setelah api dapat dipadamkan oleh personel pemadaman kebakaran selama kurang lebih 17 jam.

"Tim Inafis melakukan olah TKP untuk mendalami penyebab kebakaran. Ada dari Polda dan Polres," ujar Kapolsek Lubuk Begalung, Kompol Robby Setiadi Purba, Senin (19/5/2025).

Robby mengatakan bahwa pihak kepolisian juga telah mensterilkan area lokasi kebakaran. Garis polisi telah dipasang, sehingga pihak tidak berkepentingan dilarang memasuki.

"Hari ini kami memastikan pascakebakaran TKP benar-benar steril dan kami pastikan lagi tidak ada pihak-pihak memasuki TKP," katanya.

Sampai saat ini, polisi belum bisa memastikan sumber api hingga menyebabkan kebakaran dua gudang yang berisikan karet mentah tersebut.

Robby memastikan perkembangan penyelidikan akan segera disampaikan. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan, namun ia tidak merinci.

"Sudah kami pulbaket untuk dimintai keterangan, sudah dipanggil oleh Polresta Padang. Sementara sumber api masih didalami, nanti kami sampaikan," katanya.

Selain tim Inafis, tim laboratorium dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang juga melakukan pengecekan di lokasi kebakaran.

Dijadwalkan juga, pada Selasa (20/5/2025), tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polri juga akan melakukan pengecekan.

Kebakaran Hebat yang Sulit Dipadamkan

Sebelumnya diberitakan, kebakaran hebat melanda pabrik karet milik PT Teluk Luas yang terletak di Jalan By Pass, kawasan Lubuk Begalung, Kota Padang.

Peristiwa kebakaran yang mengejutkan ini terjadi sekitar pukul 12.00 WIB, Minggu (18/5/2025). Hal ini memicu kepanikan warga sekitar.

Akses jalan By Pass yang merupakan penghubung kawasan Teluk Bayur menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dialihkan.

Kapolsek Lubuk Begalung, Kompol Robby, menyampaikan bahwa hingga saat ini pihak kepolisian belum bisa memastikan apakah ada korban luka maupun korban jiwa dalam kebakaran tersebut.

"Belum bisa dipastikan apakah ada korban atau tidak. Mudah-mudahan tidak ada," kata Robby kepada awak media di lokasi.

"Beberapa warga yang tinggal di sekitar area pabrik telah dievakuasi sebagai langkah antisipasi. Saat ini petugas damkar fokus memadamkan api," ujar Robby di lokasi," sambungnya.

Proses pemadaman api dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran dari berbagai unit yang silih berganti memasuki kawasan pabrik.

Namun, besarnya kobaran api dan banyaknya bahan mudah terbakar di dalam pabrik, membuat petugas pemadam kebakaran (damkar) kewalahan.

Robby juga menyampaikan bahwa pihak kepolisian telah melakukan sterilisasi area di sekitar lokasi kebakaran agar masyarakat menjauh.

"Kami berupaya bersama damkar agar api tidak meluas. Yang pasti lokasi kami steril," katanya.

Tim gabungan pemadam kebakaran masih berjibaku memadamkan api yang berkobar hebat membakar pabrik karet tersebut.

Tidak hanya dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang, armada damkar yang dikerahkan ke lokasi kebakaran berasal dari beberapa kabupaten dan kota.(***)


PADANG - Kebakaran melanda pabrik karet PT Teluk Luas yang berada di Tanjung Saba Pitameh Nan XX Kota Padang pada Minggu (18/05/2025) siang.

Pemadam kebakaran kota Padang saat ini sudah berada di lokasi untuk memadamkan api.

Terdengar ledakan beberapa kali dari dalam Pabrik yang terbakar tersebut. Beberapa ambulance telah di siagakan di lokasi kebakaran.

Untuk info penyebab serta kerugian masih dalam penyelidikan.

Salah seorang saksi mata yang juga petugas kebersihan di PT Teluk Luas, Nita mengungkap dugaan awal penyebab kebakaran yang menimpa pabrik karet tersebut pada Minggu siang pukul 12.22 WIB.

"Kebakaran itu awalnya dari tabung gas yang berfungsi sebagai pengemasan karet," kata Nita, salah seorang saksi mata di lokasi kejadian kebakaran PT Teluk Luas, di Kota Padang, Minggu.

Nita menduga tabung gas pengemasan atau pengepakan karet tersebut masih dalam kondisi hidup atau belum dimatikan. Namun ia tidak mengetahui pasti penyebab yang memicu tabung gas itu sehingga timbul kebakaran.

Ketika api mulai membakar lima kotak karet mentah, lanjutnya, para karyawan langsung berusaha memadamkan api dengan menggunakan racun api. Namun upaya itu tidak berhasil karena kobaran api semakin membesar.

"Jadi sudah terbakar lima petak karet dan api semakin membesar, tidak sanggup lagi dipadamkan dengan racun api," ujarnya.

Ia menceritakan kebakaran tersebut terjadi pada saat para karyawan sedang beristirahat. Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang juga mengonfirmasi tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Sementara itu Kepala Damkar Kota Padang Budi Payan mengatakan mengerahkan seluruh personel dan unit mobil untuk memadamkan kobaran api yang membakar pabrik karet di kawasan Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang.

Budi mengatakan informasi kebakaran diterima pihaknya dari PT Teluk Luas pukul 12.22 WIB bahwa ada kebakaran di pabrik karet tersebut. Damkar setempat langsung bergerak cepat untuk membantu memadamkan kobaran api.

Hingga saat ini petugas masih berjibaku memadamkan kobaran api yang terus membakar gudang pabrik karet milik PT Teluk Luas. Selain Damkar Kota Padang, Damkar Kota Padang Panjang, Solok, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kota Pariaman juga turut membantu memadamkan api.

Selain memadamkan api, Damkar Kota Padang juga berkoordinasi dengan pihak camat setempat untuk melokalisir masyarakat yang tinggal di sekitar pabrik karet. Sebab, dikhawatirkan kondisi api terus meluas dan menjalar ke arah pemukiman warga.

"Kami memindahkan sementara warga yang tinggal di dekat lokasi kebakaran demi mencegah jatuhnya korban jiwa," ujar dia.(***)



PADA 1653, Georg Eberhard Rumphius seorang ahli botani kelahiran Jerman sampai ke Ambon pada tahun 1653 setelah berbulan-bulan berlayar dari Portugal.

Usai mengitari Selat Magelhaens, terombang-ambing ganasnya Samudera Atlantik, ia tiba di wilayah yang hanya ia kenal dari mulut ke mulut.

Rumphius turun sebagai tentara yang ditugaskan menjaga keamanan Ambon dalam waktu tak ditentukan. Sehari-hari ia mengawasi penduduk dan mendukung proses eksploitasi rempah-rempah oleh VOC.

Namun, kerja Rumphius dinilai tidak becus oleh otoritas VOC.Dia malah sibuk mempelajari alam dan masyarakat Ambon, bukan memanggul dan mengokang senjata. Alhasil, dia pun dipindah ke dinas sipil.

Pemindahan ini disambut baik dan membuat Rumphius mempelajari alam dan kebudayaan. Sampai akhirnya, upaya ini membuat Rumphius tercatat dalam sejarah sains sebagai naturalis ternama. Dia kemudian menuliskan pengamatannya soal alam dalam buku tebal berjudul Herbarium Amboinense.

Pemindahan ini disambut baik dan membuat Rumphius mempelajari alam dan kebudayaan. Sampai akhirnya, upaya ini membuat Rumphius tercatat dalam sejarah sains sebagai naturalis ternama. Dia kemudian menuliskan pengamatannya soal alam dalam buku tebal berjudul Herbarium Amboinense.

Buku itu tak hanya berisi makhluk hidup, tetapi juga ihwal kesaksiannya soal bencana alam dahsyat di Ambon pada Sabtu, 17 Februari 1674. Hari itu, Rumphius bekerja seperti biasa dari matahari terbit hingga tenggelam.

Tak ada keanehan apapun sampai akhirnya jam menunjukkan pukul 19.30 waktu setempat. Tak ada angin dan hujan, lonceng-lonceng di Kastil Victoria, Ambon, bergerak dan berdentang sendiri. Banyak orang, termasuk Rumphius, bertanya-tanya atas apa yang terjadi. Namun, itu semua teralihkan oleh tanah yang bergerak bak air.

"Orang berjatuhan ketika tanah bergerak naik turun seperti lautan. Begitu gempa mulai menggoyang, seluruh garnisun, kecuali beberapa orang yang terperangkap di atas benteng, mundur ke lapangan di bawah benteng," ungkap Rumphius.

Mereka pergi ke lapangan besar harapan bisa selamat. Sayang, itu salah. Selang beberapa detik, air laut tiba-tiba naik ke daratan. Praktis, semua orang lari tunggang-langgang ke tempat lebih tinggi untuk menyelamatkan diri.

"Air itu sedemikian tinggi hingga melampaui atas rumah dan menyapu bersih desa. Batuan koral terdampar jauh dari pantai," kenang Rumphius.

Pria kelahiran 1 November 1627 itu jadi sedikit orang yang bisa berlari kencang ke tempat lebih tinggi. Sementara ada 2.322 orang lain di Ambon dan Pulau Seram tertimbun reruntuhan dan tergulung air laut. Dua dari ribuan korban meninggal ada istri dan anak perempuan Rumphius.

Gempa dan Tsunami Dahsyat Sepanjang Sejarah

Ratusan tahun setelah gempa, kesaksian Rumphius membuka tabir sejarah bencana alam di Indonesia. BMKG menyebut cerita tersebut menjadi yang pertama dalam sejarah dan catatan tsunami tertua di Nusantara.

"Gempa Ambon 1674 merupakan gempa dan tsunami dahsyat yang pertama dalam catatan Nusantara," ungkap Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam webinar "Peringatan Tsunami Ambon 1674", Selasa (18/2/2025).

Dalam penelitian kontemporer diketahui gempa tersebut diperkirakan memiliki kekuatan sebesar M7,9 dan sangat merusak. Bukan hanya diakibatkan getaran gempa, tetapi juga soal dampak lanjutannya.

Gempa membuat tanah Ambon mengalami likuifaksi atau hilangnya kekuatan tanah akibat getaran gempa bumi. Tanah pun menghisap segala sesuatu di atasnya. Ini dibuktikan oleh cerita Rumphius soal "tanah bergerak naik turun seperti lautan".

Soal tsunami diperkirakan memiliki ketinggian 100 meter yang menggulung Ambon. Daryono menyebut tsunami ekstrem di Ambon tak hanya disebabkan oleh getaran semata, tapi juga faktor lain, yakni tanah longsor pantai yang dipicu gempa.

"Kalau kita melihat kasus-kasus tsunami di Indonesia. (Misalkan) kita lihat tsunami Flores 1992, kalau hanya murni melihat magnitudo sebesar 7,8 Skala Magnitudo, itu tidak sedahsyat itu tsunaminya sampai 30 meter dan melompati pulau babi. Bahkan Tsunami Aceh kalau melihat magnitud tak sebesar itu. Artinya sumbangan signifikan terbentuknya tsunami adalah longsoran pantai," tutur Daryono.

Dengan demikian, Tsunami Ambon 1674 menjadi bukti bahwa longsor merupakan sumber bahaya tsunami penting di Indonesia. Sebab, tsunami-tsunami setelahnya di era modern, banyak disebabkan oleh gempa yang diikuti longsoran pantai.

Hal ini menjadikan Tsunami Ambon 1674 yang menghasilkan gelombang setinggi 100 meter gelombang terbesar sepanjang sejarah Nusantara.(***)


PADANG - Menyusul penyitaan beberapa wahana di Pantai Airmanis oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Barat yang diduga berkaitan dengan kasus korupsi pengalihan dana operasional Bus Trans Padang, Pemerintah Kota Padang memberikan klarifikasi terkait kabar yang beredar.

Penyitaan tersebut memicu berbagai spekulasi di tengah masyarakat, terutama mengenai kepemilikan aset yang disita dan keterlibatan instansi pemerintah daerah dalam kasus tersebut.

Dilansir padek.jawapos.com, Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Yudi Indra Syani kepada Padang Ekspres Kamis (15/5/2025) menegaskan, wahana yang disita oleh pihak Kejati Sumbar bukan aset milik Pemerintah Kota Padang.

Yudi menegaskan bahwa wahana tersebut tidak tercatat dalam data kepemilikan aset Pemko Padang, termasuk di lingkungan Dinas Pariwisata.

“Jadi, terkait dengan wahana yang disita tersebut, perlu kami klarifikasi bahwa itu bukan aset milik Pemko Padang, dalam hal ini juga bukan berada dalam kewenangan Dinas Pariwisata. Kami tegaskan bahwa aset tersebut merupakan milik pihak ketiga, yaitu Perumda Padang Sejahtera Mandiri (PSM),” jelas Yudi.

Ia juga menyampaikan, Dinas Pariwisata telah dikonfirmasi sebelumnya oleh pihak PSM terkait kehadiran tim Kejati Sumbar dan penyitaan yang dilakukan.

Menurutnya, penyitaan ini merupakan bagian dari proses hukum yang sepenuhnya berada dalam ranah kewenangan Aparat Penegak Hukum (APH).

“Terkait hadirnya Kejati Sumbar kemarin, juga sudah dikonfirmasikan kepada kami oleh PSM. Maka dari itu, kami tegaskan sekali lagi bahwa penyitaan tersebut tidak berdampak langsung terhadap Dinas Pariwisata, karena aset itu sendiri bukan milik dinas kami,” tambah Yudi.

Sebagai tindak lanjut, Padang Ekspres juga mencoba menghubungi pihak PSM, dalam hal ini Direktur PSM, Alvino Marta, untuk mendapatkan klarifikasi dari pihak yang disebut sebagai pemilik wahana.

Namun, hingga berita ini diturunkan, yang bersangkutan belum dapat dikonfirmasi baik melalui sambungan telepon maupun kanal komunikasi lainnya.

Diberitakan sebelumnya, Kejati Sumbar melakukan penyitaan terhadap tiga wahana wisata terbengkalai yang berada di kawasan Pantai Airmanis, Kecamatan Padang Selatan, Rabu (14/5/2025).

Ketiga wahana tersebut terdiri dari Taman Kelinci, Taman Bermain, dan Dermaga yang diduga dibangun menggunakan dana hasil penyalahgunaan subsidi operasional Bus Trans Padang serta anggaran internal Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Padang Sejahtera Mandiri (PSM).

Penyitaan dilakukan oleh tim penyidik Kejati Sumbar berdasarkan penetapan Pengadilan Negeri Padang dengan Nomor 2/PenPid.Sus-TPK-GLD/2025/PN Pdg tertanggal 7 Mei 2025.(***)


PESISIRSELATAN - PT PLN (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung transisi energi bersih di Indonesia. Komitmen tersebut ditunjukkan melalui kunjungan langsung jajaran Manajemen PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat ke Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Pelangai Hulu milik PT Dempo Sumber Energi pada Kamis, 15 Mei 2025.

PLTM yang terletak di Nagari Pelangai Gadang, Kecamatan Balai Selasa, Kabupaten Pesisir Selatan ini memiliki kapasitas terpasang sebesar 2 x 4,9 MW dan telah memproduksi lebih dari 13,1 juta kWh hingga April 2025. Energi yang dihasilkan menjadi salah satu sumber pasokan listrik ramah lingkungan bagi masyarakat Sumatera Barat.

Dilansir padek.jawapos.com, kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh General Manager PLN UID Sumbar, Ajrun Karim, bersama jajaran manajemen, antara lain Senior Manager Keuangan, Komunikasi, dan Umum Bambang Santoso, Senior Manager Perencanaan Faisal Risa, serta Manajer UP3 Padang Dian Widiana Kuswara.

“Transisi menuju energi bersih membutuhkan sinergi kuat, tidak hanya antar unit di PLN, tapi juga dengan mitra pengembang seperti PT Dempo Sumber Energi,” ujar Ajrun Karim. “Kunjungan ini merupakan bentuk komitmen kami untuk memastikan seluruh lini bergerak bersama menuju sistem kelistrikan yang lebih hijau dan berkelanjutan.”

Lebih dari sekadar pemantauan lapangan, kegiatan ini menjadi bagian dari strategi PLN untuk mempercepat pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT), khususnya di tingkat daerah.

Ajrun menegaskan bahwa Sumatera Barat berperan penting dalam mendukung target nasional menuju transisi energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

“Langkah hari ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk mempercepat transisi energi bersih sesuai rencana strategis PLN. Dari Sumatera Barat, kami berperan aktif mewujudkan sistem kelistrikan yang ramah lingkungan, andal, dan berkelanjutan,” tambahnya.

Manager Site PLTM Pelangai Hulu, Miao Jinping, menyambut baik kunjungan tersebut dan mengapresiasi perhatian PLN terhadap pembangkit yang dikelola pihaknya.

“Kehadiran manajemen PLN menambah semangat dan motivasi kami untuk terus menjaga dan meningkatkan performa pembangkit. Sinergi ini tidak hanya memperkuat keandalan pasokan listrik di daerah, tapi juga menunjukkan bahwa investasi di sektor energi bersih mendapat dukungan penuh,” jelas Miao.

PLN menegaskan bahwa pihaknya akan terus berinovasi dalam meningkatkan keandalan sistem distribusi dan memperluas pemanfaatan energi terbarukan, guna memastikan seluruh masyarakat Indonesia—termasuk di pelosok Sumatera Barat—mendapatkan akses listrik yang andal dan berkelanjutan.(***)


PADANG - Polisi menangkap Kaue Campos Valerio (39 tahun), warga negara asing (WNA) asal Brazil atas kepemilikan narkotika jenis ganja seberat 41,67 gram di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar).

Kaue ditangkap bersama seorang warga negara Indonesia bernama Ardio Ruri Putra Buana (31). Kasus ini terungkap berawal dari temuan paket yang dikirim mengunakan kapal dari Kota Padang.

Paket dibungkus karton tersebut berisikan 1 kotak kurma disertai 1 paket sedang ganja. Saat itu, seseorang menjemput paket barang haram tersebut ke Dermaga.

Kapolres Kepulangan Mentawai, AKBP Rory Ratno mengatakan, awalnya paket dijemput oleh seseorang berinisial AA.

Saat diinterogasi, AA mengaku hanya disuruh menjemput dan ternyata milik seorang WNA.

"Kami amankan warga negara asing ini di home stay miliknya," ujar Rory saat konferensi pers di Mapolda Sumbar, Kamis (15/5/2025).

Dari hasil interogasi, kata Rory, WNA ini mengaku memesan ganja kepada Ardio yang berada di Kota Padang. Polisi kemudian melakukan penangkapan terhadap pelaku kedua.

Barang ganja sudah dipesan untuk digunakan pribadi. Mengetahui jenis narkotika apapun dilarang di Indonesia.

Rory menyebutkan ganja dipergunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dari pengakuan, warga negara asing ini telah mengkonsumsi ganja selama 20 tahun.

"Yang bersangkutan mengetahui bahwa jenis narkotika apapun itu dilarang di Indonesia," imbuhnya.

Terkait keberadaan Kaue di Mentawai, Rory mengungkapkan yang bersangkutan telah cukup lama yakni 1 tahun di daerah tersebut. Bahkan, dia memiliki rumah yang dijadikan home stay.

"Dia seorang surfer. Dia memiliki kitas, ada jangka waktunya, kalau habis diperpanjang," ucap Rory.

Rory menjelaskan untuk kasus kepemilikan ganja ini, penyidik telah mengirimkan SPDP ke kejaksaan. Kasus akan ditangani secara profesional dan tuntas.

Selain itu, lanjutnya, Polres Kepulauan Mentawai juga telah mengirim surat dan berkoordinasi dengan Divisi Hubungan Internasional Polri dan Kedutaan Brasil. Hal ini karena menyangkut warga negara asing.

"Apabila warga negara asing melakukan tindakan pidana mereka harus tunduk dan patuh terhadap undang-undang di wilayah tersebut. Jadi apapun nanti prosesnya dilakukan di Sumbar," tegasnya.(***)


PADANG - Tren kekerasan terhadap anak dan perempuan di Sumatera Barat (Sumbar) masih menunjukkan angka yang mengkhawatirkan.

Data dari Simfoni PPA mengungkapkan bahwa pada tahun 2024, tercatat 721 kasus kekerasan terhadap anak. Meski turun dari 841 kasus pada 2023, angka tersebut tetap lebih tinggi dibandingkan tahun 2022 yang berjumlah 617 kasus.

Jenis kekerasan yang paling sering dilaporkan meliputi kekerasan fisik, psikis, dan seksual. Korban didominasi oleh anak-anak berusia 13 hingga 17 tahun, kelompok usia yang dinilai rentan dan membutuhkan perhatian lebih.

Di sisi lain, kasus kekerasan terhadap perempuan juga menunjukkan peningkatan signifikan. Dari 216 korban pada 2020, jumlahnya naik menjadi 237 korban pada 2023 dan melonjak menjadi 309 korban pada 2024.

Masalah lainnya yang turut menjadi sorotan adalah tingginya angka perkawinan anak. Banyak anak yang menikah di usia dini karena tekanan ekonomi, budaya, serta rendahnya akses terhadap pendidikan.

Padahal, perkawinan anak rentan menimbulkan dampak jangka panjang seperti kekerasan dalam rumah tangga dan gangguan kesehatan reproduksi.

Dilansir padek.jawapos.com, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, menyampaikan keprihatinannya saat membuka Rapat Koordinasi dan Peningkatan Kapasitas Pengurus Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) se-Sumatera Barat, yang digelar di Auditorium Gubernuran pada Rabu (14/5/2025).

Ia mendorong masyarakat untuk aktif melaporkan setiap kasus kekerasan melalui RT, RW, Satgas, hingga UPTD PPA Provinsi maupun Kabupaten/Kota. 

“Masih banyak kasus kekerasan yang tidak dilaporkan karena stigma di masyarakat. Ini menjadi tantangan kita bersama,” ujarnya.

Rakor menghadirkan tokoh nasional Kak Seto, serta sejumlah narasumber dari instansi terkait seperti Kepala Dinas P2TP2A Sumbar, Ketua P2TP2A Limpapeh Rumah Nan Gadang, dan motivator Hidayatul Taufik. Acara ini dihadiri oleh perwakilan dinas dan lembaga layanan dari seluruh kabupaten dan kota di Sumbar.

Gubernur Mahyeldi juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor. “Kolaborasi akan tercapai jika semua pihak saling menghargai peran, terbuka berdiskusi, dan memiliki visi yang sama. Saatnya kita bergerak bersama, bukan jalan sendiri-sendiri,” tuturnya.

Ketua P2TP2A Sumbar, Hj. Harneli Mahyeldi, dalam laporannya menegaskan bahwa lembaga yang dipimpinnya memiliki peran strategis dalam melindungi dan memberdayakan perempuan dan anak, terutama di tengah perubahan sosial yang cepat.

Ia menilai peningkatan kapasitas pengurus sangat penting agar pelayanan menjadi lebih inovatif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Kehadiran Kak Seto pun diapresiasi sebagai bentuk dukungan nyata dalam upaya memperkuat perlindungan terhadap kelompok rentan.

“Kehadiran beliau menjadi penyemangat bagi kami semua untuk terus berjuang menciptakan lingkungan yang aman dan ramah bagi perempuan dan anak,” kata Harneli.(***)


PADANG  - Tim Penyidik Khusus dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatra Barat (Sumbar) menyita tiga wahana wisata yang berada di kawasan Pantai Air Manis kota setempat pada Rabu (14/5/2025)

"Penyitaan kami lakukan dalam rangka penyidikan kasus dugaan korupsi yang sedang ditangani," kata Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Sumbar M Rasyid, didampingi Kepala Seksi Penyidikan Lexy Fatharani Kurniawan di Padang.

Ia mengatakan kasus tersebut adalah dugaan korupsi penyalahgunaan subsidi operasional Bus Trans Padang dan anggaran internal Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Padang Sejahtera Mandiri (PSM) tahun anggaran 2021.

Kasus tersebut sudah dinaikkan proses hukumnya oleh Kejati Sumbar dari tahap penyelidikan ke tahap penyidikan sejak Januari 2025.

"Jadi penyitaan yang kami lakukan pada saat ini merupakan bagian dari proses pengumpulan alat bukti dalam menyidik kasus," jelas Lexy.

Berdasarkan pantauan di lokasi, ketiga wahana yang disita itu kondisinya tampak terbengkalai dan telah lama tidak beroperasi berupa wahana Taman Kelinci, Taman Bermain, dan Dermaga.

Setelah itu proses penyitaan langsung dilanjutkan oleh tim Penyidik ke kantor Perumda PSM yang berada di kawasan Pantai Air Manis padang.

Lebih lanjut Lexy menerangkan bahwa penyitaan yang dilakukan oleh pihaknya berdasarakan penetapan dari Pengadilan Negeri Padang Nomor 2/PenPid.Sus-TPK-GLD/2025/PN Pdg tertanggal 7 Mei 2025.

Pihak Kejaksaan mengungkapkan bahwa kasus dugaan korupsi itu telah menimbulkan kerugian keuangan negara hingga Rp2,9 miliar, modus yang dilakukan adalah memotong anggaran operasional bus untuk membangun wahana.

"Sampai saat ini proses penyidikan kasus masih terus kami lanjutkan, kami pun sudah mengantongi beberapa nama sebagai calon tersangka," jelasnya.

Ia menegaskan Kejati Sumbar akan segera melakukan penetapan tersangka, serta menelusuri siapa saja yang menikmati aliran dana atas dugaan penyelewengan yang telah merugikan keuangan daerah tersebut.(***)


DHARMASRAYA - Seorang remaja perempuan bernama Angel (18 tahun), tewas di tangan ayah tirinya, Rizal Efendi (43), di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar), Senin (12/5/2025) malam.

Informasinya, korban diketahui dianiaya sang sayah tiri karena memberitahukan keberadaan pelaku ke rentenir. Lantas, pelaku pun diburu penagih utang dari rentenir yang meminjamkannya uang.

Kapolres Dharmasraya, AKBP Purwanto Hari Subekti membenarkan informasi tersebut. Menurutnya, aksi penganiayaan ini terjadi sekitar pukul 19.00 WIB, Senin (12/5/2025), di kediaman orang tua pelaku dilansir suarasumbar.com.

Saat ini, jenazah Angel sedang diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Padang.

"Awal mulanya pelaku mempunyai utang dan pelaku dari rumah awal dia tinggal berpindah ke rumah orang tuanya. Terus pihak yang memberikan utang, menagih utang ke anaknya (korban)," ujar Purwanto di Rumah Sakit Bhayangkara Padang, Selasa (13/5/2025).

Lantas, kata Purwanto, karena korban mengetahui keberadaan ayah tirinya, dia pun mengantarkan penagih utang tersebut.

Namun, pelaku marah dan tidak terima diberitahu keberadaannya. Alhasil, terjadilah cekcok mulut antara ayah dan anak tirinya.

"Di situ terjadi cekcok mulut. Dari keterangan saksi, pelaku tidak terima diberitahu berada di rumah yang dia ditempatinya. Cekcok mulut, kemudian pelaku marah dan memukul korban sampai mengakibatkan awalnya korban pingsan," ungkapnya.

Usai pingsan dianiaya, korban sempat dilarikan ke Puskesmas. Malangnya, korban dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis.

"Saat ini pelaku melarikan diri dan sudah dilakukan pengejaran. Mudah-mudahan segera pelaku dapat ditangkap. Kalau bisa, pelaku segera menyerahkan diri," katanya.

Purwanto menjelaskan, selama ini korban tinggal bersama ayah kandungnya di Kabupaten Solok. Korban juga menempuh pendidikan yang kini telah SMA. Sedangkan kedua orang tua kandungnya telah bercerai.

"Korban selama ini tinggal bersama ayah kandungnya. Baru-baru ini ke Dharmasraya," pungkasnya.

Histeris Minta Tolong

Detik-detik aksi penganiayaan yang dilakukan pelaku terhadap anak tirinya ini sempat direkam. Namun secara visual tidak jelas karena situasi di lokasi yang sangat gelap.

Namun dari percakapan terdengar suara diduga angel. Ia saat itu berhadapan dengan pelaku.

"Kenapa saya pula yang membayar utang," begitu terdengar suara dari korban yang telah diartikan dalam bahasa Indonesia.

Setelah itu, langsung terjadi penganiayaan. Tidak jelas tindakan seperti apa yang dilakukan pelaku kepada korban. Orang di sekitar, termasuk si penagih utang berteriak minta tolong.(***)


TENGGELAMNYA  kapal Titanic merupakan salah satu peristiwa kapal tenggelam yang paling terkenal. Bahkan peristiwa ini telah menginspirasi lahirnya sebuah film box office berjudul Titanic.

Lebih dari 113 tahun setelah tenggelam, Titanic terus memukau dan mengejutkan publik. Misalnya, tahukah Anda bahwa kapal itu ditemukan oleh tim yang berpura-pura mencari bangkai kapal Titanic?

Atau bahwa – terlepas dari apa yang diyakini Internet – sebagian kapal itu hancur saat tenggelam? Atau bahwa ada sepasang suami istri yang menikah di dek Titanic pada tahun 2001?

Salah satu fakta aneh terkait Titanic telah tersebar di forum Reddit beberapa waktu lalu. Fakta tersebut adalah meskipun bangkai kapal yang tenggelam itu telah dieksplorasi sejak ditemukan kembali pada bulan September 1985, tidak ada jasad manusia yang pernah ditemukan di dalamnya.

"Saya tidak melihat satu pun jenazah manusia," kata James Cameron kepada New York Times pada tahun 2012. Cameron adalah sutradara Titanic yang telah mengunjungi dan menjelajahi bangkai kapal sebanyak 33 kali dan mengaku telah menghabiskan lebih banyak waktu di kapal daripada kapten kapal.

"Kami telah melihat pakaian. Kami telah melihat sepasang sepatu, yang sangat menunjukkan bahwa pernah ada jasad di sana. Namun, kami tidak pernah melihat jasad manusia," tutur Cameron dalam lansiran IFL Science.

Fakta semacam itulah yang membuat para penganut teori konspirasi menjadi heboh. Namun sejatinya, ada alasan yang sangat bagus mengapa kita belum menemukan jasad lebih dari 1.500 orang yang meninggal saat kapal tenggelam.

Salah satu alasannya adalah jaket pelampung yang dikenakan oleh banyak penumpang dan awak kapal. Meskipun jaket pelampung tidak memenuhi tugas utamanya untuk menjaga pemakainya tetap mengapung cukup lama untuk diselamatkan, jaket pelampung tetap mengapung setelah penumpangnya meninggal.

Badai yang terjadi setelah tenggelamnya kapal kemungkinan besar dengan cepat menyapu bersih jasad-jasad dari lokasi bangkai kapal, sementara arus laut tentu saja membawa mereka semakin jauh pada abad berikutnya.

Mayat yang terperangkap di reruntuhan itu sendiri kemungkinan juga menghilang, berkat kerja keras pemulung laut dalam, yakni ikan dan organisme lainnya.

Namun tulang-tulang telah ditemukan di bangkai kapal lain yang jauh lebih tua. Jadi mengapa tidak ada jasad atau setidaknya kerangka tulang manusia yang ditemukan di Titanic? Bagian itu mungkin ada hubungannya dengan kedalaman.

"Masalah yang harus Anda hadapi adalah, pada kedalaman di bawah sekitar 3.000 kaki [914 meter], Anda melewati apa yang disebut kedalaman kompensasi kalsium karbonat," jelas penjelajah laut dalam Robert Ballard seperti diberitakan NPR.

"Dan air di laut dalam kurang jenuh dengan kalsium karbonat, yang sebagian besar, Anda tahu, merupakan bahan penyusun tulang. Misalnya, di Titanic dan Bismarck, kapal-kapal tersebut berada di bawah kedalaman kompensasi kalsium karbonat, jadi begitu makhluk-makhluk itu memakan daging mereka dan memperlihatkan tulang-tulangnya, tulang-tulang itu pun hancur."

Ada yang percaya bahwa di bagian kapal yang tertutup rapat seperti ruang mesin, mungkin masih ada beberapa jasad yang terawetkan di sana. Namun, 113 tahun setelah kapal itu tenggelam, gagasan bahwa kita mungkin menemukan sisa-sisa yang dapat dikenali tampaknya semakin tidak mungkin dan tampaknya memang tidak ada yang tersisa.(***)


JAKARTA - Ka'bah adalah rumah Allah yang terletak di tengah-tengah Masjidil Haram di Kota Makkah, Arab Saudi. Tempat ini menjadi pusat ibadah umat Islam dari seluruh dunia.

Namun, tahukah detikers bahwa terdapat peraturan yang melarang pesawat melintasi langit di atas Ka'bah? Kawasan ini ditetapkan sebagai no-fly zone atau zona larangan terbang oleh otoritas terkait.

Larangan ini sudah berlaku sejak lama dan masih terus dipatuhi hingga sekarang. Tidak ada satu pun pesawat yang melintasi langit di sekitar Ka'bah. Lantas, kenapa pesawat tidak boleh terbang di atas Ka'bah?

Alasan Pesawat Tidak Terbang Melewati Ka'bah

Larangan pesawat terbang di atas Ka'bah ditetapkan oleh otoritas Arab Saudi bukan karena alasan teknis atau ilmiah, melainkan karena pertimbangan ideologis dan religius. Ka'bah berada di Makkah, kota suci yang hanya boleh dimasuki oleh umat Islam, sehingga wilayah udaranya pun dijaga dengan ketat sebagai bentuk penghormatan.

Dikutip dari halaman resminya, Persatuan Pilot Maskapai Nasional Prancis (SNPL) menjelaskan bahwa larangan ini berlaku sebagai bagian dari aturan eksklusivitas kota suci. Karena Makkah dianggap sebagai tempat paling sakral dalam Islam, wilayah udara di atasnya pun ditetapkan sebagai zona terbatas.

Faktor lain yang dipertimbangkan adalah suara bising dari mesin pesawat yang bisa mengganggu kekhusyukan ibadah jamaah. Makkah dikelilingi oleh pegunungan yang dapat memantulkan suara, sehingga kebisingan berisiko lebih besar memecah konsentrasi mereka yang tengah beribadah di Masjidil Haram.

Menurut situs resmi Otoritas Umum Penerbangan Sipil Arab Saudi (GACA), larangan ini juga mencakup pengoperasian pesawat di area yang dilewati oleh penjaga dua masjid suci. Aturan tersebut tercantum dalam NOTAM (Notice to Airmen), yang merupakan sistem pemberitahuan resmi bagi maskapai penerbangan di seluruh dunia.

Walaupun bersifat ketat, larangan ini memiliki beberapa pengecualian tertentu. Dalam kondisi khusus, seperti pengawasan keamanan selama musim haji, helikopter dapat diizinkan untuk terbang di atas Kota Makkah dalam misi terbatas dan terkontrol.

Ka'bah Tempat Berkumpulnya Orang Islam

Ka'bah dikenal sebagai bangunan paling suci bagi umat Islam di seluruh dunia. Lokasinya berada di pusat Masjidil Haram, yang terletak di Kota Makkah, Arab Saudi.

Ka'bah juga kerap disebut sebagai Baitullah, yang berarti rumah Allah dalam bahasa Arab. Dalam surah Al-Baqarah ayat 125, Allah menyebut Ka'bah sebagai tempat berkumpulnya manusia dan menetapkan maqam Ibrahim sebagai tempat untuk mendirikan salat.

Allah SWT berfirman,

وَإِذْ جَعَلْنَا ٱلْبَيْتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَأَمْنًا وَٱتَّخِذُوا۟ مِن مَّقَامِ إِبْرَٰهِۦمَ مُصَلًّى ۖ وَعَهِدْنَآ إِلَىٰٓ إِبْرَٰهِۦمَ وَإِسْمَٰعِيلَ أَن طَهِّرَا بَيْتِىَ لِلطَّآئِفِينَ وَٱلْعَٰكِفِينَ وَٱلرُّكَّعِ ٱلسُّجُودِ

Artinya: "Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat salat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud,"

Dalam tafsir ringkas Kemenag RI, dijelaskan bahwa ayat ini memerintahkan Nabi Muhammad SAW dan umat Islam untuk mengingat peristiwa saat Allah SWT menetapkan Ka'bah sebagai tempat berkumpul bagi manusia dan sebagai kawasan yang aman. Umat Islam dari seluruh dunia datang mengunjungi Ka'bah untuk melaksanakan ibadah haji.

Orang-orang yang berada di sekitar Ka'bah akan merasakan ketenangan batin. Bahkan setelah kembali ke negara asal, banyak yang merindukan untuk kembali ke Tanah Suci karena hati dan jiwa mereka telah terikat dengan tempat tersebut.

Makna Ka'bah sebagai tempat yang aman juga merujuk pada kawasan di sekitar Masjidil Haram yang dijaga kesuciannya. Sejak zaman dahulu, masyarakat Arab sangat menghormati dan memuliakan wilayah ini.

Dulu, suku-suku Arab dikenal suka membalas dendam terhadap siapa pun yang menyakiti atau menghina keluarga mereka, dan biasanya akan mengejar orang tersebut di mana pun berada. Namun jika orang itu berada di Tanah Haram, mereka tidak akan menyentuhnya karena menganggap tempat itu sakral.

Sepanjang sejarah, banyak pihak yang berniat merusak Ka'bah atau menguasai Tanah Haram, tetapi upaya mereka selalu gagal atas izin Allah SWT. Salah satu contohnya adalah kegagalan pasukan Raja Abrahah yang ingin menghancurkan Ka'bah.

Ayat ini juga menyebutkan maqam Ibrahim sebagai tempat yang dijadikan tempat salat. Maqam Ibrahim adalah pijakan Nabi Ibrahim AS ketika membangun Ka'bah bersama putranya, Nabi Ismail AS.

Allah SWT memerintahkan keduanya untuk menjaga kesucian Ka'bah agar umat Islam dapat merasakan ketenangan dalam menghadapi penolakan dari kaum musyrik dan agar mereka tahu bahwa ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW adalah kelanjutan dari ajaran Nabi Ibrahim AS.

Perintah untuk membersihkan Ka'bah mengandung makna simbolik, yaitu menjaga kesuciannya dari najis maupun dari berbagai bentuk kemusyrikan, penyembahan berhala, dan perbuatan tercela lainnya.

Penyebutan Ka'bah sebagai rumah Allah tidak berarti Allah bersemayam di dalamnya, melainkan sebagai simbol bahwa tempat ini adalah pusat ibadah yang diperuntukkan semata-mata untuk menyembah Allah SWT.(dtc)


PADANG - Kebutuhan sapi untuk kurban untuk Idul Adha 2025 di Sumatera Barat (Sumbar) mencapai 43 ribu ekor. Dari jumlah tersebut, 30 persen di antaranya akan didatangkan dari luar provinsi.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumbar, Sukarli mengatakan, kebutuhan sapi untuk kurban rata-rata berasal dari sapi lokal seperti asal Kabupaten Pesisir Selatan.

"Sapi dari dalam provinsi sekitar 60-70 persen. Sebanyak 30 persen lagi dari Lampung, Sumatera Utara, Riau, Bengkulu," ujar Sukarli, Kamis (8/5/2025).

Menurut Sukarli, kebutuhan hewan kurban untuk Sumbar sangat jarang berasal dari sapi-sapi yang berukuran besar seperti jenis Simental.

"Kurban di Sumbar jarang sapi besar. Paling sapi Bali, Pesisir Selatan atau persilangan," ungkapnya.

Menurutnya, endemik sapi Pesisir Selatan sudah tersebar banyak di beberapa daerah di Sumbar, di antaranya Pariaman, Padang dan Agam.

Untuk sapi Bali, kata Sukarli, sudah ada juga yang dikembangkan peternakan di beberapa provinsi, termasuk Sumbar. Tersebarnya di Pasaman Barat, Pariaman, Agam, Sijunjung dan Dharmasraya.

"Kalau Simental biasanya berkembang di daerah iklim sejuk, seperti Tanah Datar, Bukittinggi, Agam. Dari segi fisik, tentu berbeda, sapi Pesisir Selatan lebih kecil dibandingkan Simental," katanya.

"Semua jenis sapi ada untuk kebutuhan sapi di Sumbar. Tergantung selera dan kemampuan yang berkurban," sambungnya.

Sukarli menyebutkan dinas peternakan dan kesehatan hewan di setiap kabupaten dan kota di Sumbar akan melakukan pemeriksaan hewan ternak menjelang Idul Adha.

Termasuk, lanjutnya, pemeriksaan sebelum disembelih untuk memastikan hewan ternak sudah cukup umur yakni minimal dua tahun.

"Dipastikan ternak yang sehat dan pengobatan dan termasuk membantu masyarakat terkait kecupan umur ternak," imbuhnya.

Untuk saat ini, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumbar masih mengkhawatirkan penyakit mulut dan kaki (PMK). Maka itu, pemeriksaan kesehatan hewan dilakukan secara masif.

"Kesehatan yang dikhawatirkan saat ini masih PMK. Memastikan ternak sudah divaksin. Kami memastikan hewan ternak sudah diperiksa dokter hewan," ucapnya sembari menambahkan pemeriksaan kesehatan hewan dilakukan di penampungan atau pasar ternak yang hampir di setiap kabupaten dan kota di Sumbar ada.(***)


PADANG -  Kecelakaan maut Bus ALS (Antar Lintas Sumatra) di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat yang menewaskan 12 orang menyisakan kisah pilu bagi keluarga korban. 

Atas Silaen (30) satu dari 12 korban tewas ini baru pulang melayat ibunya di Bekasi, Jawa Barat yang meninggal dunia sepekan lalu. Nahas,  bus ALS yang ditumpangi Silaen kecelakaan hingga merenggut nyawanya.

"Dia (Silaen) berangkat dari Toba pulang melayat ibunya di Bekasi. Dalam perjalanan pulang bus yang ditumpangi kecelakaan di Padang Panjang. Kami ini keluarga korban mau mengurus pemulangannya,” kata keluarga korban, Rewi Darmalau (49) di RS Bhayangkara Padang, Rabu (7/5/2025) dilansir   Inews.com

Korban tewas lainnya, Etrick Gustaf Wenas (26) pun tak kalah memilukan. Warga Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta itu baru lulus tes CPNS. Rencananya, bulan ini Etrick akan menerima SK pengangkatan PNS.

Paman korban, Iman Syafii (45), Etrick Gustaf Wenas merupakan anak semata wayang dan baru lulus PNS. Namun takdir berkata lain. Dia menjadi korban tewas kecelakaan bus ALS. 

“Dia itu pamit dari Salatiga ke Jakarta ke tempat mamanya, tahu-tahunya dapat kabar kecelakan di Padang Panjang, kaget ternyata jalan-jalan ke Medan, kita tahu karena temannya di Medan telepon ke Jakarta,” katanya.

Etrick Gustaf Wenas merupakan lulusan Universitas Pendidikan Nasional Denpasar. Rencananya jenazah korban hari ini diberangkatkan ke Jakarta dan dimakamkan di Salatiga. “Kita masih mengurus keberangkatannya apakah naik bus atau pesawat, kita masih koordinasi,” ujarnya.

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar, Harry Andromeda menjelaskan, ada empat jenazah korban kecelakaan Bus ALS di Padang Panjang yang dibawa ke RS Bhayangkara.

“Pagi ini telah kami selesaikan identifikasi. Tiga mayat sudah didatangi pihak keluarga,” katanya.

Pimpinan ALS Padang, Harris Fadli yang datang ke RS Bhayangkara saat serah terima jenazah mengatakan dia, sudah koordinasi dengan pihak keluarga korban, dan dia juga sudah mencari ambulan untuk pemulangan masing-masing. 

“Ada satu orang tujuannya ke Salatiga, untuk pembiayaan seluruhnya ditanggung pihak ALS,” katanya.

Harris juga menjelaskan, sebenarnya busnya tidak masuk ke Padang, cuma korbannya diantar ke padang. “Rute bus ALS dari Medan ke Jakarta tidak lewat Padang, jadi jalurnya Medan- Bukittinggi- Padang Panjang-Singkarak-Solok,” katanya.(***)

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.