Warga dan Ninik Mamak Tolak Nama Puncak Paku Mandeh Diganti Jadi Puncak Jokowi


PESSEL - Wacana pergantian nama Puncak Paku di Kawasan Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan menjadi Puncak Jokowi oleh Pemda setempat memunculkan pro dan kontra di tengah masyarakat.

Menurut Wali Nagari Sai Nyalo, Marjam, mayoritas warga dan ninik mamak setempat menolak perubahan nama tersebut.

Menurutnya, pemerintah nagari sebenarnya mendukung setiap pembangunan yang berdampak positif, termasuk pembangunan kawasan wisata di wilayahnya.

Untuk itu, pihaknya berupaya melakukan sosialisasi terkait pergantian nama Puncak Paku menjadi Puncak Jokowi.

“Namun kebanyakan masyarakat menolak saat kita sosialisasi tujuan pergantian nama tersebut,” ungkapnya, Selasa (27/4/2021) dikutip dari SumbarKita.id jaringan oborsumbar.com

Terhadap penolakan sebagian besar masyarakat itu, pihaknya berharap Pemkab Pessel turun tangan untuk sosialisasi program tersebut.

Diketahui, salah seorang tokoh pemuda di Nagari Sai Nyalo, Alessandro Satri, secara tegas menolak pergantian nama Puncak Paku menjadi Puncak Jokowi. Menurutnya rencana tersebut merusak tantanan sejarah yang telah ada.

Ia meminta Pemkab Pessel membatalkan rencana tersebut. "Kalau ingin bikin nama itu di tempat lain saja,” tegas Satri.

Ia kemudian mengulas kembali sejarah nama Puncak Paku.

“Menurut nenek moyang kami kawasan itu dulunya banyak tumbuh pohon paku. Karena itulah dinamakan Puncak Paku,” sebutnya.

Ketua KAN Ampang Pulai, Dt Rajo Nan Sati belum mau berkomentar banyak terkait wacana pergantian nama itu.

“Kita masih menunggu kejelasan. Sejauh ini, belum diketahui benar tidaknya Puncak Paku berganti nama menjadi Puncak Jokowi,” sebutnya.

Sementara itu Bupati Pessel, Rusma Yul Anwar, mengatakan usulan pemberian nama Puncak Jokowi tersebut berdasarkan pada sejarah kunjungan Presiden Republik Indonesia itu ke Pesisir Selatan.(***)


Puncak Mandeh, Jokowi

Label:

Posting Komentar

[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.