Diselimuti Kabut Asap, Kualitas Udara Pekanbaru Tidak Sehat


PEKANBARU – Warga Kota Pekanbaru kembali menghadapi masalah serius dengan kualitas udara yang menurun drastis akibat kabut asap. Sejak dini hari Minggu (20/7), aroma asap pekat mulai tercium dan mengganggu aktivitas pernapasan warga, terutama di daerah Kecamatan Bukit Raya.

Berdasarkan pantauan Riaupos.co dari situs pemantau kualitas udara iqair.com, indeks kualitas udara (AQI) di Pekanbaru tercatat 103, yang termasuk dalam kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit pernapasan.

Polutan Utama: PM2.5

Polusi udara ini didominasi oleh particulate matter (PM) 2.5, yakni partikel mikro dengan diameter ≤2.5 mikrometer yang dapat menembus saluran pernapasan hingga ke paru-paru. Konsentrasi PM2.5 di Pekanbaru tercatat sebesar 36,3 µg/m³, atau 7,3 kali lebih tinggi dari ambang batas aman tahunan menurut panduan WHO, yaitu 5 µg/m³.

Imbauan Kesehatan:

Dalam situasi ini, masyarakat dihimbau untuk:

Mengurangi aktivitas di luar ruangan,

Menutup jendela dan pintu agar udara kotor tidak masuk,

Menggunakan alat penyaring udara (air purifier) di dalam rumah,

Memakai masker saat terpaksa harus keluar rumah,

Melindungi kelompok rentan, termasuk anak-anak dan lansia.

Salah satu warga, Kemal, mengungkapkan bahwa dirinya mulai mencium bau asap sejak pukul 05.00 WIB saat hendak salat subuh. "Tadi subuh bau asap pekat sekali, bikin sesak napas. Sekarang kami pakai masker kalau ke luar rumah dan anak-anak kami larang keluar," ujarnya.

Kondisi ini menandakan awal musim kemarau yang biasanya rawan kebakaran lahan dan hutan di wilayah Sumatera. Pemerintah daerah diharapkan segera bertindak untuk menangani sumber kebakaran dan memberi perlindungan maksimal kepada warganya.(rpg)

Kabut Asap, Polusi Udara

Label:

Posting Komentar

[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.