Heboh Perempuan Berbaju Hazmat Bagikan Surat Bebas Covid-19 di Bus, Ini Kata Polda Sumbar


PADANG - Video seorang wanita menggunakan baju hazmat diduga membagikan surat bebas COVID-19 kepada penumpang bus viral di media sosial (medsos). Banyak pihak yang sangsi akan keaslian surat bebas COVID-19 itu.

Dalam video itu terlihat wanita tersebut berdiri di samping kursi sopir bus. Dia tampak mengenakan baju hazmat putih, masker biru, dan sarung tangan putih.

Di tangan kiri wanita tersebut terlihat sejumlah kertas HVS putih yang diduga adalah surat bebas COVID-19. Di tangan kirinya juga terlihat beberapa lembar uang kertas.

Wanita tersebut terlihat memanggil nama-nama dan menyerahkan kertas diduga surat bebas COVID-19. Juga terlihat ada e-KTP yang diserahkan bersamaan dengan kertas tersebut.

Sembari menyerahkan selembar kertas kepada penumpang yang dipanggil namanya, wanita itu juga mengambil uang yang disodorkan penumpang lainnya. Perekam video bertanya soal nominal harga yang harus dibayar untuk mendapatkan surat keterangan COVID-19 tersebut.

Wanita itu mengatakan surat itu harus dibayar Rp 90 ribu dan jangka berlakunya hanya 24 jam. Dalam video terlihat cukup banyak penumpang di dalam bus tersebut.

Wanita itu akhirnya sadar seorang penumpang merekamnya. Wanita itu tak bersedia menyebutkan namanya saat ditanya seorang penumpang yang merekam.

“Bapak, kalau gambar saya diviralin, saya nggak ikhlas ya,” kata wanita itu.

Terkait video viral tersebut, Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto memberikan penjelasan. Ia membantah isu di media sosial yang menyebutkan perempuan berpakaian hazmat tersebut menjual kartu hasil tes swab antigen palsu di bus.

Satake Bayu menyatakan perempuan dalam video itu tidak sedang menjual kartu hasil tes swab palsu.

“Sesuai informasi, peristiwa itu terjadi pada hari Jumat tanggal 23 Juli 2021 sekira pukul 11.30 WIB. Video viral tentang adanya pelayanan rapid tes antigen yang meminta bayaran Rp 90 ribu, di mana nampak seorang ibu menggunakan baju Hazmat membagikan hasil surat keterangan swab antigen,” kata Satake, Selasa (27/7/2021).

Satake menjelaskan bahwa perempuan itu membagikan kartu kepada penumpang yang memang sudah menjalani tes swab antigen sebelum naik bus. Bukan menjajakan kartu hasil tes palsu.

Mulanya, klinik Assalam Medical Center (AMC) melakukan tes rapid antigen terhadap penumpang bus yang akan menyeberang ke Merak lewat Pelabuhan Bakauheni. Tes dilakukan sekitar pukul 10.30 WIB.

Penumpang yang sudah menjalani tes lalu naik ke bus sambil menunggu hasil. Setelah itu, ada petugas yang masuk ke bus dan memanggil nama-nama penumpang seraya membagikan hasil tes.

“Apabila para penumpang ditemukan adanya yang reaktif atau positif maka penumpang tersebut di panggil dan di arahkan oleh petugas agar tidak melanjutkan perjalanan,” tutup Satake

Satake menjelaskan itu semua berdasarkan hasil penyelidikan sejauh ini. Ada beberapa saksi yang telah diperiksa. (sk)

Label:

Posting Komentar

[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.