PADANG - Seorang calon haji asal Padang dari kelompok terbang (kloter) pertama Embarkasi Haji Padang harus mendapatkan perawatan intensif setelah mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah.
Jemaah lansia bernama Marnis (87) itu mengalami sesak napas di tengah perjalanan udara dari Indonesia menuju Arab Saudi dan segera dilarikan ke rumah sakit setibanya di Tanah Suci.
“Setibanya di bandara tujuan, seorang calon haji langsung dirujuk ke rumah sakit atas nama Marnis karena kekurangan oksigen,” ujar Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kementerian Agama Sumatera Barat, Rifki, Senin (5/5/2025) dilansir Antara.com
Peristiwa ini menyoroti kondisi fisik sejumlah jemaah calon haji kloter pertama dari Sumbar yang tergolong lansia dan memiliki penyakit penyerta. Saat dalam penerbangan, tim medis langsung memberikan pertolongan pertama dengan oksigen tambahan.
Namun, kondisi Marnis yang juga diketahui mengidap osteoporosis, ia segera dirujuk ke fasilitas medis setelah mendarat. Keberangkatan jemaah haji dari Sumbar tahun ini memang diwarnai kekhawatiran soal kondisi kesehatan para peserta, terutama lansia.
Berdasarkan data Kemenag Sumbar, terdapat 186 orang yang masuk kategori risiko tinggi dalam kloter pertama Embarkasi Haji Padang. Selain itu, 14 jemaah diketahui menggunakan kursi roda selama perjalanan.
“Dari total 423 orang dalam kloter satu, sebanyak 30 orang perlu mendapatkan perhatian medis khusus karena kondisi fisik mereka,” kata Rifki.
Jumlah itu terdiri dari 415 calon haji, empat petugas kloter, dan empat petugas pendamping dari KBIHU dan daerah.
Kloter pertama berangkat dari Bandara Internasional Minangkabau pada Sabtu, 3 Mei 2025 pukul 17.30 WIB, dan tiba di Madinah pukul 22.40 waktu Arab Saudi. Perjalanan memakan waktu sekitar delapan jam lebih.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat, Mahyudin, mengonfirmasi bahwa pada musim haji 1446 Hijriah ini, Embarkasi Padang akan memberangkatkan 15 kloter. Setiap kloter terdiri dari 419 calon haji dan empat petugas kloter.
Pihak Kemenag pun memastikan bahwa seluruh jemaah yang masuk kategori risiko tinggi telah dipersiapkan dengan pendampingan kesehatan yang intensif.
Tim medis dilengkapi peralatan portable seperti tabung oksigen dan obat-obatan esensial selama penerbangan.
“Kami berupaya maksimal agar semua jemaah mendapatkan layanan terbaik, khususnya para lansia dan penderita penyakit kronis,” terang Mahyudin.
Setibanya di Madinah, seluruh jemaah haji dari kloter satu langsung diarahkan ke pemondokan yang telah disediakan. Mereka juga menjalani pemeriksaan ulang oleh tim medis sektor Arab Saudi guna memastikan kondisi fisik tetap stabil.
Kondisi calon haji asal Padang bernama Marnis kini masih dalam observasi intensif oleh rumah sakit di Madinah. Kemenag Sumbar bekerja sama dengan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi untuk memantau perkembangan kesehatannya secara berkala.
Kloter Pertama Dijadwalkan Pulang 12 Juni
Berdasarkan jadwal resmi yang diterbitkan Kemenag, calon haji kloter pertama asal Sumbar akan kembali ke Tanah Air pada 12 Juni 2025 mendatang. Kepulangan akan dilakukan melalui Bandara Internasional Minangkabau di Padang Pariaman pada pukul 18.40 WIB.
Kejadian ini menjadi perhatian penting bagi Kementerian Agama dalam menyusun strategi pelayanan jemaah haji di tahun-tahun mendatang, terutama dalam hal manajemen risiko dan kesiapan kesehatan jemaah.
Calon haji asal Padang yang tergolong lansia maupun berisiko tinggi diimbau untuk menjaga stamina dan mengikuti arahan medis selama pelaksanaan ibadah di Tanah Suci. Kemenag juga menekankan pentingnya peran keluarga dan pembimbing ibadah untuk terus mendampingi para jemaah secara fisik dan spiritual. (***)
Posting Komentar