Kakek Tunarungu Asal Payakumbuh Simpan Uang Rp177,6 Juta dalam Karung


PADANG - Kakek tunarungu, Payuri (81) alias Pak Biok viral di media sosial karena memiliki uang berkarung-karung.

Setelah dihitung, uang Pak Biok ternyata sebanyak Rp 177,6 juta. Itu yang masih laku.

Sementara uang lama yang tidak laku lagi sebanyak satu karung untuk jenis kertas dan satu karung lagi logam.

"Setelah kami hitung ada total Rp 177,6 juta uang Pak Biok. Itu uang yang masih laku saja. Yang tidak laki ada dua karung kecil," kata Lurah Tigo Koto Diateh, Payakumbuh, Musleniyetti dilansir Kompas.com, Selasa (2/3/2021).

Menurut Musleniyetti, penghitungan uang Pak Biok itu membutuhkan waktu barhari-hari.

Penghitungan karung pertama sebanuak Rp 81 juta membutuhkan waktu dua hari dengan melibatkan 12 orang.

Kemudian untuk 8 karung berikutnya membutuhkan waktu empat hari dengan 16 orang yang menghitungnya.

"Untuk 8 karung terakhir terdiri dari 3 karung uang logam dan sisanya uang kertas," kata Musleniyetti.

Sebelumnya diberitakan, kakek tunarungu di Payakumbuh, Sumatera Barat, Payuri (81) yang biasa dipanggil Biok viral di media sosial.

Kakek ini menyimpan uang hasil pekerjaannya mencuci piring di setiap pesta pernikahan yang ada di Payakumbuh dan sekitarnya.

Uniknya, uang yang mulai dari pecahan Rp 1.000 hingga Rp 100.000 itu disimpan di dalam karung ukuran 50 kilogram.

Lurah Tigo Koto Diateh, Payakumbuh Musleniyetti menyebutkan, awalnya kakek tersebut viral di media sosial karena kurang perhatian.

Namun saat dicek ke rumah yang bersangkutan, ternyata Pak Biok memiliki uang satu karung yang disimpannya.

"Katanya kurang perhatian. Ketika dicek ke rumahnya, ternyata dia punya uang satu karung," kata Musleniyetti.

Karena tidak ingin terjadi kejahatan, Musleniyetti menyarankan agar uang tersebut disimpan di bank.

Uang satu karung tersebut akhirnya dihitung. Butuh dua hari dengan 12 orang yang menghitungnya.

"Totalnya ada sekitar Rp 81 juta. Dihitung selama dua hari," kata Musleniyetti.

Menurut Musleniyetti, Pak Biok memiliki sifat kerja keras. Ia mengumpulkan uang tersebut bertahun-tahun dengan menjadi pencuci piring di pesta pernikahan.

Dari uang yang disimpan Biok ternyata ada yang sudah tidak laku lagi.

"Dia menyimpan uang sudah lama. Mungkin sejak tahun 1990-an karena ada uang lama era tahun itu," kata Musleniyetti.

Musleniyetti menyebutkan kakek tersebut tinggal sendirian di rumahnya, tanpa ada saudara yang menemani.

"Keluarganya ada, tapi dia tinggal sendirian," kata Musleniyetti.(***)


Label: ,

Posting Komentar

[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.