Cerita Induak-induak Rindu Program Asmaul Husna dan Pesantren Ramadan Gagasan Fauzi Bahar


PADANG - Sejak berakhirnya kepemimpinan Fauzi Bahar dan beralih pada kepemimpinan Mahyeldi sebagai walikota Padang, jarang sekali terdengar Asmaul Husna (nama-nama Allah, red) dilantunkan di masjid atau mushalla. Padahal, banyak manfaatnya bagi kaum "induak-induak" (ibu-ibu) jika anak-anak mereka hafal 99 nama Allah.

"Semasa pak Fauzi Bahar jadi walikota, program hafal Asmal Husna diperlombakan. Anak-anak tidak hanya menghafal," kata Yessi Roza (42), seorang ibu yang tinggal di Lubuk Indah, Kota Padang ketika berkeluh kesah dengan oborsumbar.com, Selasa (16/2/2021).

Ibu dua orang anak ini mengaku rindu dengan program hafal Asmaul Husna yang digagas Fauzi Bahar itu. Menurutnya, dengan adanya program tersebut, suasana masjid atau mushalla jadi semarak. Bahkan, Yessi juga berharap program pesantren Ramadan diselenggarakan di masjid atau mushalla bukan di sekolah.

Diketahui, masa Walikota Fauzi Bahar, anan-anak di Kota Padang terutama siswa SD dan SMP hafal Asmaul. Selain itu, pesantren Ramadan diselenggarakan di masjid atau mushalla sepanjang hari. Bagi sebagian "induak-induak" Kota Padang, dua program tersebut cukup bermanfaat dan memberikan pendidikan karakter.

"Fauzi Bahar mengembalikan warga kota Padang kepada adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah," ungkap Yusnimar (51), perempuan yang tinggal di kawasan Tarandam.

Sementara, Nurbaini (65) pensiunan tenaga pendidikan mengakui program pendidikan keagamaan yang digagas Fauzi Bahar mampu melindungi generasi penerus dari perbuatan negatif. Menurutnya, program pesantren Ramadan, hafal Asmaul Husna maupun didikan Subuh hendaknya diteruskan oleh semua pemimpin daerah.

"Setidaknya program itu mengenalkan anak-anak kita pada masjid sehingga nantinya anak-anak itu mencintai masjid;" jelas Nurbaini yang menyayangkan program tersebut terhenti karena adanya pergantian walikota.

Berdasarkan berbagai sumber, kebijakan pendidikan keagamaan pada masa pemerintahan Fauzi Bahar menjadi program percontohan bagi daerah lain terutama di Sumatera Barat. Sebut saja, gerakan hafal juz ama, siswa pakai jilbab, Subuh Mubharokah dijadikan contoh daerah lain.

"Waktu itu Kota Padang meraih beberapa penghargaan bidang agama," sebut Zabendri, mantan salah seorang pejabat di era Fauzi Bahar. (agb)


Asmaul Husna, wako Fauzi Bahar, pesantren ramadan

Label:

Posting Komentar

[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.