Kisah Perempuan Pemecah Batu Ketika Menerima Bantuan dari Andre Rosiade


PADANG - Rita (40), warga Komplek Unand Blok E6 RT03/04, Kelurahan Padang Besi, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang memilih pekerjaan sebagai pemecah batu untuk bertahan hidup demi diri dan ketiga anaknya.

Dengan gerobak dan palu seberat 10kg, Rita setiap paginya menuju sungai yang tidak jauh dari rumahnya mencari batu dan sore harinya dijual untuk kebutuhan hidup keluarga.

"Batu yang dicari dikumpulkan, kemudian dijual kepada pengepul. Sehari paling banyak saya dapat uang Rp50," cerita Rita, saat disambangi Pengurus DPD Gerindra Sumbar, Jumat (25/12/2020).

Rita saat ini menempati rumah peninggalan orang tuanya bersama tiga orang anak. Dua orang sudah sekolah, sementara anak bungsunya berusia 8 tahun dengan kondisi lumpuh dan tak bisa berbicara sejak kecil.

Kondisi anak bungsunya sungguh memprihatinkan. Si bungsu harus menjalani terapi setiap hari.

"Tak mungkin rasanya harus menjalani terapi tiap hari. Bisa-bisa kami tak makan," ungkapnya sembari mengatakan anaknya sudah ditinggal bapaknya sejak tujuh tahun silam.

Sementata Ketua RT03 Padang Besi, Fenny Rahmi mengatakan kondisi Rita cukup memprihatinkan. Beruntung Rita, lanjutnya, menempati rumah peninggalan orang tuanya. 

"Ada bantuan rehab rumah dari Baznas. Kalau tidak entah layak rumah ini dihuni," jelas Fenny.

DPD Gerindra Sumbar memberikan bantuan berupa sembako dan uang tunai. Diantarkan langsung oleh pengurus dan pengurus Perempuan Indonesia Raya (PIRA) Sumbar.

Ketua DPD Gerindra Sumbar, Andre Rosiade berharap bantuan ini bisa meringankan beban keluarga ibu pemecah batu.

"Mudah-mudahan, anak si ibu bisa kembali sekolah," jelas Andre yang juga anggota DPR RI ini.(***)

Label:

Posting Komentar

[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.