AGAM - Puluhan ekor satwa liar jenis burung jalak kerbau (Acridotheres javanicus) berhasil diamankan oleh Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam, Sumatera Barat (Sumbar)
Satwa tersebut diamankan dari dua orang pedagang yang tidak sengaja tertangkap tangan di Siguhung, Nagari Persiapan Kandih, Kecamatan Lubuk Basung, Jumat (30/4/2021).
Disampaikan oleh Kepala BKSDA Resor Agam, Ade Putra pihaknya saat itu tengah mengikuti kegiatan safari Ramadan di Masjid Nyiak DR Batuang Panjang, Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya.
"Nah di perjalanan bertemu 2 orang sedang membawa puluhan ekor burung dengan dua buah kandang. Saat itu langsung kami cegat,” ungkapnya, Sabtu (1/5/2021) dikutip dari sumbarkita.id jaringan oborsumbar.com
Diterangkannya, saat dihadang petugas, pedagang burung itu tidak bisa memperlihatkan kelengkapan dokumen
Dari hasil pemeriksaan diketahui burung Jalak kerbau tersebut berjumlah 32 ekor. Rencananya akan dibawa ke Bukittinggi untuk dijual,” sambungnya.
Menurut pengakuan pelaku, burung itu akan dijual kepada penampung di daerah Bukittinggi dengan harga Rp20 ribu per ekor.
Ade menambahkan, burung jalak kerbau yang diamankan petugas itu akan dilepaskan kembali di kawasan hutan cagar alam Maninjau.
"Sedangkan pelaku kita berikan edukasi dan pembinaan untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya,” ujarnya.
Diketahui, burung jalak kerbau atau biasa disebut jalak kebo adalah jenis satwa liar yang tidak dilindungi. Hewan ini termasuk spesies burung yang familiar jalak dengan daerah sebaran populasinya di Asia Timur, Asia Tenggara dan Kepulauan Indonesia bagian barat.
Dari bentuk fisik hewan ini berukuran sedang sekitar 25 centimeter. Tubuhnya diselimuti bulu berwarna hitam/ungu kehitaman pada kepala, sayap, dan ekor, kecuali bercak putih pada bulu primer (yang terlihat mencolok sewaktu terbang), serta tunggir dan ujung ekor yang berwarna putih dan jambulnya pendek. (sk/***)
Posting Komentar